Semalam aku tidak bisa tidur karena introgasi orang baru itu sampai dini hari. Menurut yang aku dapat semalam, orang ini bernama Song Junji, umurnya 54 tahun, pengalaman kerja menjadi sopir sudah 32 tahun. Ayah masih belum menerima tapi dia berkata "oke" pada Song Junji, artinya ia bisa dipanggil kemari kapanpun.
Kamis tanggal merah, aku bisa santai di rumah. Ya, sejujurnya aku ingin keluargaku kumpul utuh. Ayah selalu sibuk, sedangkan Ibu asyik berpergian keluar negeri mencari kesenangan sendiri. Turun dari tangga, yang ku lihat cuma pembantu dan anak buah Ayah berkeliaran di rumah. Oh, ternyata aku salah. Ayah jalan padaku dari meja makan.
"Jaemin, menurut Ayah mungkin ini lelucon, tapi semalam kamu terlihat yakin sekali. Katakan pada Ayah, apa kamu benar-benar punya kekuatan seperti itu?"
Ayah nampak khawatir sekaligus penasaran. Aku tidak menyalahkannya, semalam memang hasilnya terbukti Song Junji tidak terikat organisasi apapun meski aku gunakan kemampuan Sang Penakdir Mimpi.
"Memangnya kenapa, Yah?"
"Kalau memang benar adanya, Ayah ingin semua anak buah kita diinterogasi agar kita tahu yang mana mata-mata geng Paku dan Ular."
"Rencanaku juga begitu."
"Tapi, apa kamu memang punya kekuatan seperti itu?"
Bagaimana lagi ya aku harus buktikan kekuatanku pada Ayah. Oh, aku ingat salah satu anak buah Ayah yang disuruhnya menjaga gerbang. Ia terkenal karena stamina yang panjang karena kuat tidak tidur sampai seminggu. Karena ia punya badan besar serta wajah garang, orang-orang memanggilnya Lu Bu seperti tokoh legendaris dari Cina. Padahal nama aslinya adalah Ma Dongseok.
Kebetulan minggu ini Lu Bu yang jaga. Aku mengajak Ayah menemui Lu Bu yang sedang berdiri tegap dalam pos yang terbangun di samping gerbang. Pria garang ini langsung menyapa kami.
"Selamat pagi, Mister Na dan Tuan Muda!"
Sapanya dengan tegas."Pagi, Lu Bu. Semalam tidak tidur?"
Tanyaku basa-basi."Tidak, Tuan Muda."
"Lu Bu, apa kamu tidak ngantuk?"
"Oh, tentu tidak, Mister Na. Anda tahu sendiri saya bagaimana."
Ini saatnya aku tunjukkan pada Ayah. Dengan mengaktifkan kekuatan Penakdir Mimpi, aku mulai aksiku pada Lu Bu.
"Serius? Apa kamu tidak ngantuk, Lu Bu?"
Ia menatap mataku. Sekeras apapun pasti akan luluh dengan Sang Penakdir Mimpi. Lu Bu diam sejenak saat matanya melihatku.
"Y-ya, sebenarnya sedikit ngantuk, Tuan Muda. Tapi, saya harus tetap terjaga demi menjaga Mister Na dari orang asing."
Ku lirik Ayah. Nampak tertegun mendengar jawaban Lu Bu saat ku tanya tentang kantuk. Bagaimana tidak, Lu Bu yang dikenal bisa tidak tidur seminggu ini merasa ngantuk saat aku yang memberi tanya. Lagipula, ini baru dua hari dia jaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemin, The Dream Blesser [Book 3] ✓
Fantasy[TAMAT - continued in Book 4] Seri ketiga dari pentalogi "The Dreamers", yaitu "Jaemin, Sang Penakdir Mimpi". Fantasy "The Dreamer" universe by Silver Vermouth Na Jaemin, mahasiswa semester 4 yang sekelas dengan Yuri. Dia terkenal nakal dan jahil. H...