1. Odd Dream

68 4 7
                                    

GLUDUK-GLUDUK...

..JDER!!

Petir meronta-ronta seakan marah pada langit.

JDERR!!

Kastil putih di atas awan perlahan runtuh.

JDAAARR!

Seorang remaja laki-laki memeluk perempuan sangat erat. Secercah cahaya di balik mereka lambat laun menutupi segalanya.

JDAAAR!

Sebuah ilusi menampilkan perempuan dengan wajah cantik berdiri di hamparan ilalang.

JDUAARR!!

Ketika seluruh cahaya memenuhi ruang, perlahan makin jelas sebuah pemandangan 5 anak-anak kecil sedang bergandengan tangan. Lalu, seluruh pandangan terhempas, sehingga semua jadi gelap dan terhentak ke dunia.

"HAH!"

Teriak remaja muda dengan mata terbuka lebar. Yang dilihat di matanya ada wanita paruh baya memakai seragam pembantu hendak menyentuhnya.

"Oh, saya hendak membangunkan anda, Tuan Muda."

"Ugh, keluar dari kamarku."

Katanya sambil membangunkan badan.

"Maafkan saya, Tuan Muda. Sarapan anda sudah siap."

"Ya, ya."

Lelaki muda berambut acak dan tanpa baju mulai beranjak dari ranjang. Dia masuk ke kamar mandi yang tersedia di kamarnya sendiri. Ia mandi untuk memulai hari.

#####

Hai, aku Na Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, aku Na Jaemin. Mahasiswa semester 4 jurusan Bahasa Inggris. Bukannya sombong, tapi aku terkenal tampan dan berani di kampus. Itu yang sering ku dengar di sekitaran sana. Well, lebih sering disebut nakal sih. Aku tinggal di perumahan elit bernama Lion Insignia Housing. Terdengar dari nama 'elit', kalian bisa menebak kalau aku adalah anak orang kaya. Itu benar, Ayahku adalah orang kaya. Dia pemilik tambang batu bara di 3 negara. Namun, itu hanya kedok. Aslinya dia adalah seorang pemimpin mafia yang menggeluti bisnis senjata ilegal, obat-obatan, bahkan pembunuh bayaran. Hanya saja, sekarang Ayah cuma fokus pada senjata saja.

Ayah sering disebut Mister Na daripada namanya sendiri. Kalian jangan bilang pada siapa-siapa tentang Ayahku. Sementara Ibuku, dia dulu keturunan seorang pejabat di Korea Selatan. Itu saja sih yang aku tahu, soalnya Ibuku jarang di rumah. Ia selalu pergi jalan-jalan ke luar negeri, meninggalkan semua pekerjaan rumah tangga oleh para pembantu.

Ya, inilah aku. Cuma seorang anak dari laki-laki kaya. Aku pamit pada Ayah untuk pergi kuliah. Motor putihku ada di depan garasi dan mesin sudah menyala. Biasanya, anak buah Ayah yang menyiapkan itu semua. Bicara soal anak buah, rumahku ini cukup besar dan mungkin bisa menampung lebih dari 100 orang. Ada ruang khusus pembantu, sopir, tukang kebun, juru masak, dan yang lainnya. Maka dari itu, banyak yang mau jadi anak buah Ayahku dan bekerja untuk Ayah. Untuk mengantisipasi pencurian, pagar rumah pun dibuat tinggi dan ada 5 security yang menjaga depan. Karena Ayah berbuat baik pada mereka, mereka juga sangat baik pada Ayah. Aku juga harus memberi kebaikan pada mereka.

Jaemin, The Dream Blesser [Book 3] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang