始めましょう !
[name] membuka mata nya perlahan lalu mengerjap ngerjapkan nya menyesuaikan cahaya yang masuk.
Putih, itu yang dilihat oleh [name]. Pikiran perempuan itu pun jadi kemana mana. Apakah ia mati? Atau ada di alam lain?
"[name]!! "
Itu suara Yukihara, perempuan ini pun menoleh ke sumber suara dan benar saja itu teman nya yang sedang menangis.
"Yuki" paggil [name] dengan suara lemah.
"Hiks... Kenapa kau tidak pernah bilang punya penyakit separah ini padaku? "
"Oh? " ternyata dia sudah tahu, berarti tempat putih ini adalah rumah sakit.
Jujur saja [name] ingin menjawab 'takut merepotkan mu nanti' tapi seperti nya tidak bisa karena pada akhirnya dia merepotkan mereka lagi.
"[name] - chan kenapa? "
Itu Okaa-san, [name] tersenyum di baik marker oksigen nya dan tangan nya pun meraih tangan kanan milik Yukihara. "Aku tertidur sudah berapa lama?" tanya [name] dengan topik lain karena perempuan ini tidak ingin membahas penyakit nya.
"Dari.. Hiks.. Tadi malam.. Hingga sore ini.. "
Ah lama sekali berarti, tiba tiba saja dia ingat bertanding Kunimi yang sepertinya akan berakhir sebentar lagi. Perempuan ini harap hasilnya bagus.
"[name] jawab pertanyaan Okaa-san kenapa kamu menyembunyikan nya selama ini? " Okaa-san tau ko [name] masih lama hanya saja dia juga sudah terlanjur kecewa karena di menyembunyikan ini.
"Karena itu tidak penti---"
"Penting! Kita keluarga bukan hanya sekedar saudara atau teman! Kita semua berhak tau satu sama lain! " kata Yukihara
[name] pun terdiam setelah mendengar pernyataan dari Yukihara, dia tahu selama ini salah hanya saja dia punya alasan alasan tersendiri maka dari itu tidak bisa di bicarakan kepada siapapun.
Kecuali pada Okaa-san nya yang sudah meninggal.
"Yukihara ayo ikut Tou-san" Otou-san membawa nya keluar dari ruangan milik [name] dengan maksud ingin menenangkan Yukihara disana.
Tersisah lah disini Okaa-san dan [name].
"Kalau begitu kamu fokus saja pada penyembuhan ya saat ini, meskipun Leukimia mu sudah stadium akhir tapi kau pasti sembuh... Kau sudah berjanji bukan akan berkuliah di tempat keinginan Okaa-san mu? "
[name] tersenyum kecil, dia memilih tidak menjawab karena dia benar benar sudah tidak kuat.
"Okaa-san sebelum aku tidur lagi aku ingin menelepon Kunimi boleh? "
Okaa-san menghela nafas nya, bahkan disaat seperti ini pun anak perempuan ini masih saja memikirkan orang lain. Tapi tak apa mungkin dengan menelepon Kunimi lagi dia jadi lebih bersemangat.
"Baiklah Okaa-san akan menelepon nya dengan ponsel milik Yukihara" karena kebetulan handphone nya ada di atas sofa.
"Okaa-san tolong handphone nya simpan disamping bantal [name] " pinta [name].
Okaa-san mengangguk lalu mengambil handphone Yukihara setelah itu mencari kontak kunimi, "Kunimibangst" gumam Okaa-san.
Jadi sebenci itu ya, Yukihara pada Kunimi.
"Ini" Okaa-san menyimpan handphone milik anak nya disamping bantal [name] .
-
Disisi lain Kunimi sedang bersama Yura Berjalan menuju arah rumah, tanpa Kindaichi karena teman nya itu makan ramen dulu bersama senpai nya."Ano Akira-kun t-taun depan pasti kau menang aku yakin"
"Ya terimakasih" meskipun ada Yura bilangs seperti itu tetap saja, Kunimi masih merasa kesal dan juga sedih atas kekalahan tim nya.
Coba kalau [name] yang menga---ya sudah lupakan.
Drrt drrt
Kunimi segera mengambil Handphone yang ada di saku jaket nya dan seketika alis nya berkerut saat melihat nama yang menelepon.
"Yukihara? " gumam nya.
Kunimi pun menghela nafas nya kemudian menggeser tombol hijau lalu menempel kan nya pada telinga.
"Halo? "
"Kunimi-san?"
Ini bukan suara Yukihara, Kunimi yakin itu ini seperti... [name]... tapi kenapa suara nya seperti ini?
"Ya? "
"P-pertandingan mu bagaimana? "
"Kalah"
"O-oh begitu, tetap semangat Kunimi-san masih ada kesempatan dilain waktu"
Benar saja hati nya sedikit senang ketika [name] mengucapkan kata penyemangat untuk dirinya.
"Ya"
"Maaf aku tidak menonton tadi"
"Ya tidak apa"
"Kunimi-kun "
"Apa? "
"Tidak jadi, kalau begitu aku tutup salam kan pada Yura ya.. Dan juga maaf selalu menganggu dirimu .. Selamat so--..... "
Tidak ada lanjutan nya? Kunimi langsung melihat sambungan telepon, tapi masih terhubung.
"Halo? "
"[NAME]?!! BANGUN! [NAME]!!! "
Tut
Setelah mendengar teriakan tadi, Kunimi langsung terdiam.
"Yura kau pulang lah duluan, aku ada urusan"
"Eh? "
"Hati hati dijalan"
"Kem--" telat, Kunimi sudah lari pergi meninggalkan Yura yang masih bingung.
終わった !
Sudah lah angkat tangan buat angst, gak bisa. 🤧🤧🤧
Maaf ya makin kesini makin aneh:(