[B]-1

3.3K 450 61
                                    

始めましょう !

Saat ini Kunimi tengah berada di halte bus sendirian nungguin bus untuk pulang, Yura dan Kindaichi mereka berdua masih ada kelas jadinya enggak bisa bareng.

Ya enggak jadi masalah sih pulang sendirian juga malahan ini adalah waktu yang tepat untuk memikirkan [name].

Karena bila bersama mereka berdua, Kunimi tidak bisa fokus memikirkan perempuan yang masih ia cintai itu.

"Sudah 6 tahun berlalu ya" gumam Kunimi sambil menyenderkan punggung nya ke belakang.

Laki laki ini pun memejam kan matanya, agar dia bisa lebih jelas membayangkan muka [name] dan juga senyuman nya.

Cantik, itu kata batin nya dan dia baru menyadari ketika [name] sudah pergi. Rasa penyesalan pun kembali berdatangan

"Sial... Aku ingin bertemu dia"

Dia tahu, dia sangat bodoh karena berharap perempuan itu bisa kembali tapi dia ingin bertemu satu kali saja dengan [name] untuk  mengatakan kata 'maaf' karena dia belum mengatakan itu.

Kunimi pun mengehela nafas nya dan tak lama laki laki ini pun mengantuk dan pada akhirnya dia tertidur di halte bus.

--

"Kunimi-kun?"

Kunimi mengerjap ngerjapkan matanya lalu dia bangun dari posisi kemudian merubahnya menjadi duduk.

"Maaf menganggu tidur mu hehe"

Kunimi langsung saja membulatkan matanya ketika melihat perempuan yang duduk tepat di depan dirinya.

"[name]? I-tu kau? "

[name] pun tersenyum kecil "Hai lama tidak---eh! "

Belum juga [name] menyelesaikan sapaan nya, dia udah keburu di peluk Kunimi mana sampai jatuh alhasil Kunimi ada diatas nya.

"Hiks... Hiks.. "

"Lah nangis? Udah kuliah gak malu apa? "

"Pulang... "

"Aku udah pulang Kunimi-kun"

"Pulang! "

"Iya pul---"

Kunimi langsung menatap [name] dengan matanya yang sembab dan juga muka nya yang memerah "Pulang ke rumah dan ayo kita menikah "

"Eh? m-menikah?"

"Iya! Ayo pulang"

[name] jujur saja senang mendengar nya tapi, "Bangun dulu aku berat bila seperti ini"

"Oh? Maaf" Kunimi pun segera bangun dari atas [name] kemudian duduk di depan perempuan itu.

"Menikah ya? Aku senang sih, tapi tidak bisa kita berbeda kau tahu itu"

Kunimi tidak bisa berkata kata dan laki laki ini pun segera menunduk, [name] yang melihat itu hanya bisa menghela nafas karena bingung harus mengatakan apa.

"Maaf"

"Iya? "

"Maaf, aku belum sempat mengatakan itu"

[name] memegang tangan Kunimi, "Tidak apa apa, kunimi-kun tidak pernah salah jadi tidak perlu ya"

"Aku selalu salah padamu! Kau tahu itu! Kau... Kau.. "

[name] tidak suka melihat Kunimi menyalahkan dirinya seperti ini, perempuan ini pun segera menangkup pipi Kunimi.

"Sudah lah lupakan  aku kesini bukan ingin mendengar mu mengatakan maaf, tapi aku kesini ingin kau mengizinkan ku untuk memanggil nama depan mu "

"Eh?

"Untuk terakhir kali nya, boleh? "

"[name].... "

"Boleh tidak? Kalau enggak aku sedih"

Kunimi terdiam sebentar kemudian mengangguk pelan.

"Baiklah, kalau begitu Akira-kun bahagialah bersama Yura demi aku"

Langsung saja Kunimi menggeleng kan kepalanya "Dengan diri--"

"Aku tidak bisa"

"[name] kumohon..pulang hiks.. Aku menyesal.."

Tangan [name] terangkat untuk mengusap pipi Kunimi "Sepertinya waktu ku sudah habis padahal  banyak hal yang ingin ku katakan padamu tapi... Aku persingkat Akira-kun jangan bergadang terus, jangan minum coffee terus, jangan keseringan makan fast food terus hmm apa lagi ya-- eh kebanyakan?"

"....."

"Hehe maaf, kalau begitu selamat tinggal sampaikan rindu ku untuk semua nya ya Akira-kun dan aku yakin kita pasti bertemu lagi di tempat yang lebih indah" [name] pun tersenyum manis setelah itu membuat Kunimi kembali menetes air mata nya.

"J-jangan... [NAME] !!!"

--

"Akira-kun?"

"Woy woy santai"

Kunimi segera menoleh ke arah sumber suara lalu menemukan Yura dan Kindaichi yang memasang wajah kaget, "Aku kenapa?" tanya bingung.

"Kau pingsan di halte bus, untung aku yang menemukan"

Yura tidak kuat, dia pun segera memeluk leher Kunimi dengan erat lalu menangis disana "Baka! Kau.."

"Aku keluar dulu" izin Kindaichi lalu keluar dari kamar Kunimi.

"Y-yura? "

"Kenapa kau selalu saja membuat ku khawatir!!  Hiks.. "

Khawatir? Tiba tiba saja dia teringat kata kata [name] 'Bahagialah bersama Yura demi aku'.

Laki laki ini pun membalas pelukan Yura, "Maaf"

"Baka! Baka! Baka! "

"Yura, janjilah untuk tidak meninggalkan ku"

"Seharusnya aku yang bilang itu! "

"O-oh maaf"

Yura pun melepaskan pelukanya lalu menyodorkan kelingking nya pada Kunimi "Janji padaku"

"J-janji?"

"Cepat! "

Kunimi pun mengangguk kemudian menyatukan jari kelingking mereka dan Yura pun kembali kembali memeluk Kunimi.

Kunimi tahu ini tidak lah mudah, tapi dia juga akan berusaha membuat [name] senang meskipun perempuan itu tidak ada disini tapi ia yakin [name] selalu akan ada dihatinya.

Mungkin dulu Kunimi bilang bahwa dia hanya mencintai Yura tapi setelah kejadian itu dia sadar bahwa yang satu satu nya dia cintai adalah [name] tapi orang yang akan membahagiakan nya adalah Yura.

終わった !

Udah ya lunas, makasih ya teman teman udah dukung Ff ini dari awal sampai akhir.

Dan dukung terus book aku yang lain, see you. 😄

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One And only | Kunimi Akira ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang