始めましょう !
Sesudah kunimi mengatakan tentang hidung [name] yang mengeluarkan darah, perempuan itu langsung izin ke toilet sambil menahan darah nya dengan tangan.
Kunimi penasaran sih dan ya sedikit khawatir kalo ada apa apa kan gawat, cuman ya dia males jalan jauh jadinya dibiarkan saja.
Lalu laki laki itu kembali lagi ke lapangan sambil menetralkan detak jantung nya tibatiba gak karuan, aneh sekali menurutnya.
Sementara [name] kini ada di dalam toilet yang jarak nya tidak jauh dari gym sedang membersihkan darah di tangan dan hidungnya.
Dan untungnya gak ada siapa siapa didalem, kalo ada kan nanti orang orang nanyain.
[name] males ngebohong nanti.
tapi dia berharap kunimi nyusulin kesini, ya mustahil juga sih tapi kan siapa tau.
Tiba tiba saja [name] merasa sakit perempuan ini segera memegang kepalanya lalu berjongkok.
"Ssshhh... "Ringis nya dan dia berharap tidak pingsan, nanti yuki marah marah lagi.
setelah diam dalam posisi ini beberapa emnit, sakit di kepalanya mulai mereda ia pun segera bangun sambil memegang pinggiran keramik wastafel.
"Pucat sekali..padahal tadi biasa saja" kata [name] ketika melihat dirinya dalam cermin,segera lah ia mengeluarkan bedak dan liptint nya.
Dipakai hanya secukupnya, tidak terlalu menor ko.
setelah nya ia memasukan kembali benda benda itu kedalam almamater nya.
Fyi : [name] itu akhir akhir ini memang siap sedia bedak sama liptint ,ya tujuan nya agar bisa menutupi mukanya ketika pucat.
Perempuan ini pun segera keluar dari toilet lalu berjalan menuju gym lagi ingin nya sih dia langsung pulang, hanya saja kasihan irihata sensei.
sesampainya disana, irihata yang kebetulan berjarak tidak jauh darinya segera menghampiri perempuan ini.
"[name] tidak apa apa kan? "
[name] menggeleng lalu tersenyum, "tidak apa apa ko sensei, mungkin hanya kecapean.. "
Irihata bernafas lega, "baikalh kalo kau baik baik saja, tapi kau masih sanggup kan? "
"Tentu saja, aku sudah tidak apa apa ko"
"Jangan memaksakan [name]"
"Tidak tidak, kalo begitu aku kembali ke bench ya" ucap [name] lalu pergi ke arah bench dan sesampainya disana ia duduk.
Kembali kerutinitas awal menyaksikan pertandingan sekolah nya yang kini telah setengah jalaan di set ke 2.
melihat ke arah kunimi, [name] tersenyum seperti nya laki laki mukai terbiasa dengan perban nya.
"[name] -san? "
[name] menoleh ke arah memanggilnya barusan lalu perempuan ini memiringkan kepalanya, karena ia tidak mengenal orang yang ada di depan nya ini.
Laki laki itu sama bingung nya, "kau tidak mengenal ku? "
"Eh ? Siapa ya? "
"Aku yuda kaneo kelas 3"
Yuda? Yuda kaneo?
OH!
"Oh senpai! Maaf aku lupa hehe"
"Tidak apa apa, kita kan jarang bertemu juga"
[name] jadi gak enak ini, "maaf ya"
"Santai saja [name], oh iya selamat bekerja ya aku pergi dulu takut nya ganggu"
[name] pun mengangguk dan kembali menyaksikan pertandingan, sepertinya set ini juga akan dimenangkan oleh aoba jousai nya soalnya selisih nya jauh.
dan benar saja set kedua dimenangkan oleh sekolah nya.
[name] bangga, padahal bukan pertandingan beneran tapi tak apalah.
dengan segera ia membagikan botol air lagi takut nya ada yang sudah abis gitu air nya.
"[name] -chan!! Ayolah jadi manager kami! Ya ya ya" kata oikawa tiba tiba
[name] cuman bisa tersenyum aja mendengarnya, "maaf ya oikawa-senpai aku tidak bisa"
"Ehhhhhh" oikawa langsung memegang kedua bahu [name] "anggota kami membutuhkan mu [name]" lanjutnya lagi dengan nada sedih.
"OY! kusoikawa jangan menggoda [name]!"
"Siapa yang menggodanya?! Kalo digoda kunimi-chan bisa marah padaku"
Kunimi yang kebetulan mendegar itu pas lagi minum langsung saja terbatuk batuk, "m-maksudnya apa? "
"Tuhkan" kata kindaichi
Kunimi menatap tajam teman nya itu, "berisik! "
終わった !