“Peranti sensor menangkap lompatan gravitasi!” ucap Fristi.
“Musuh?” Letnan Roagal mengerutkan dahi.
“Bukan. Itu,-”
Kapten Lumine tidak menunjukkan ekspresi ketika menatap layar. “Sekutu,” katanya singkat.
Sepotong lapangan angkasa gelap berjarak beberapa ribu kilometer sehadapan barisan formasi kapal aliansi berkelip sesaat. Layaknya ada kedipan cahaya hujan meteor melintasi langit waktu malam hari. Sebuah objek dikenali tiba-tiba muncul di tengah hampa, awalnya hanya puluhan korvet dan fregat, kemudian menyusul belasan kelas perusak dan beberapa kapal pejelajah yang lebih besar.
“Konfirmasi. Armada blokade sistem solar nomor 5 selesai melakukan lompatan,” terang Novi.
Fristi memalingkan pandangan, tidak mampu mengucap sepatah kata.
“Itu sama sekali tidak bagus,” ucap Makro menggeleng pada sepetak layar visual.
Letnan Roagal menghela napas, mengeratkan sebelah kepalan tangan. “Angkatan antariksa kekaisaran benar-benar menghajar mereka habis-habisan.”
Formasi armada Kivyel yang baru berangkat berpapasan dengan armada blokade tidak lama kemudian. Pemandangan mengenaskan segera membuat perut terpelintir. Mayoritas kapal-kapal armada blokade rusak parah.
“Butuh bantuan!”
“Kirim unit medik segera!”
“Ini kapten berbicara. Tujuh puluh persen sistem persenjataan rusak. Kami tidak dapat melajutkan pertempuran. Laporan selesai.”
Perkataan kapten kapal, disertai para awak bahkan tidak sempat memikirkan jalur komunikasi aman, mengontak lewat saluran terbuka. Kepanikan massal terus terdengar.
“Unit damkar terjun ke level bawah! Padamkan segera!”
“Lupakan! Kompartemen sana sudah tamat!”
“Bawa semua yang selamat keluar!
Sekujur struktur badan kelas korvet dan fregat dipenuhi bintik-bintik gelap, tanda tertembus rudal atau tembakkan proyektil.
Lempengan komposit pelindung kapal-kapal perusak gompal pada sisi haluan kiri-kanan. Menampilkan rumitnya kerusakan di balik lapisan komposit pelindung setebal belasan meter. Pelat-pelat baja kompartemen mengikal bersama pelintiran beribu-ribu meter kabel-kabel interior setelah terkena hantaman torpedo.
“Permainan selesai! Protokol evakuasi!”
“Ini kapten berbicara! Semua personel tinggalkan kapal! Tinggalkan kapal!”
“Meminta protokol penjemputan, sekarang!”
Lambung-lambung kelas pejelajah penuh oleh corengan garis-garis hitam lurus bekas terbakar pintasan persenjataan laser. Satu dua penjelajah berat bahkan benar-benar berlubang bagian sampingnya, membuat kru Nova dan kapal-kapal yang berpapasan mampu mengamati pemandangan dari seberang lingkaran berdiameter puluhan, mungkin ratusan meter tersebut.
Beberapa kapal bahkan mulai mengepulkan asap. Satu dua terbakar hebat di beberapa titik lambung. Ledakan-ledakan bersama permintaan bantuan sahut menyahut.
“Armada Kivyel, kalian adalah baris pertahanan terakhir yang berdiri antara Panca Surya Mandala (Sistem Solar Nomor 5) dan pasukan kekaisaran. Saya memang bukan orang religius, saya tidak peduli apa kepercayaan kalian. Hanya saja, semoga beruntung. Lakukan yang terbaik.” Desis statis menyudahi kalimat seorang lelaki dari saluran terbuka.
“Transmisi diakhiri,” gema unit inteligensi buatan kapal pejelajah berat tersebut menutup pesan. “Rekaman terakhir kapten kapal. Laporan selesai.”
“Ini komodor berbicara,” ucap petinggi komando melalui interkom saluran milik armada dari kapal penjelajah berat di paling tengah formasi. “Armada blokade kehilangan empat ratus kapal. Perkiraan korban, melampaui lima puluh ribu personel gugur. Dalam pembalasan, mereka berhasil menghancurkan sekitar tiga ratus unit kapal angkatan antariksa kekaisaran yang menuju kemari. Namun, sayangnya kekuatan tempur musuh masih diatas 80%”
Kapten Lumine, Letnan Roagal, dan sebagian kru langsung berdiri. Personel masing-masing kapal armada Kivyel juga ikut menghadap jendela pantau, mengarahkan badan selurusan posisi kapal penjelajah berat dengan keadaan mengenaskan tersebut, atau sebatas mengamati petak layar monitor.
“Salut!” seru seorang petinggi lain lewat jalur suara.
Mereka lantas mengangkat hormat.
Kapal-kapal utilitas langsung mendekat, membentuk formasi. Mengirimkan pesawat-pesawat beserta drone pembantu. Menembakkan tali derek dengan capit mekanis di bagian ujungnya. Menarik kapal-kapal rusak atau lumpuh agar segera menjauh. Sedangkan sisa kapal selamat milik armada blokade yang masih memungkinkan bertempur segera menuju formasi bagian belakang.Tayangan kini menampilkan perjuangan platform pertahanan otomatis mencoba menghentikan armada kekaisaran –paling tidak menghambat pergerakan mereka. Mulai dari puluhan objek berbentuk kubus memuntahkan drone-drone bunuh diri yang langsung bergerak gesit menghujani armada kekaisaran dari segala penjuru. Satelit-satelit pembawa meriam menembak tanpa henti di samping meluncurkan rudal dan roket. Beberapa bom tertanam dalam asteroid-asterioid mini ikut meledak, memeriahkan penolakan ketika kapal-kapal kekaisaran menghampiri.
Tidak banyak membantu. Tembakkan balasan armada kekaisaran betul-betul mendominasi. Lambat laun namun pasti, gempuran sistem tangkis otomatis berhasil dipatahkan. Satu persatu platform satelit pertahanan tertembus oleh tembakan meriam hiperelektromagnet penjelajah tempur kekaisaran, meledak berkeping-keping dalam sekedip mata. Bom-bom yang di tanam dalam bongkahan asteroid juga tidak dapat menggores lambung kapal-kapal kelas perusak dan penjelajah berat berwarna hitam pekat tersebut. Mereka lewat begitu saja. Angkatan antariksa kekaisaran terus merangsek maju.
“Ini komodor berbicara. Kepada seluruh armada pertahanan aliansi. Apapun yang terjadi, diulangi, apapun yang terjadi, kita tidak boleh kehilangan Kivyel!”
Tentu saja. Kivyel adalah objek strategis. Raksasa gas berdiameter beberapa puluh ribu kilometer dengan gulungan ombak aurora biru yang indah pada kedua kutubnya. Walau aliansi menggunakan triliunan kubik meter gas dan material dari sana setiap hari, tetap saja membutuhkan waktu ratusan, ribuan, bahkan puluhan ribu tahun untuk membuat sang Kivyel sukses menjalani program diet. Ya, sederhananya, mana mungkin aliansi atau kekaisaran rela kehilangan sebuah SPBU premium unlimited.
"Aye!" kata seluruh kapten tanpa keraguan sama sekali.
Tapi, masalah utama sebenarnya bukanlah Kivyel. Melainkan, apa yang semata-mata terdapat pada sistem tata surya ini. Koloni-koloni mandiri, stasiun-stasiun pelabuhan, pemukiman-pemukiman putar apung (Space Habitat) tak terhitung jumlahnya, serta planet-planet baik berpenghuni, maupun planet dedikasi sebagai lokasi tambang di seantero sistem. Singkatnya, kuadriliunan penduduk sipil Panca Surya Mandala.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Lumine
De TodoMengisahkan Alistia Lumine. Anggota militer kasta bawah yang selalu dipandang sebelah mata. Salah satu dari sekian banyak anak-anak terlantar korban tragedi masa lampau. Sekarang, menjabat sebagai kapten korvet aliansi. Lumine selalu bermimpi menjad...