08

2.9K 94 248
                                    

|Kenalan.

_________________

Ketika si ndoro tercinta alias Serena Maheswara mengirimi pesan yang bilang ia sudah selesai kelas dan sedang menunggu di area parkiran, Rafa mendadak ingin cepat-cepat selesai kelas juga. Duduknya mulai nggak tenang dan matanya berulang kali melirik jam, dengan harapan si dosen mau menutup kelas lebih awal walau itu mustahil akan terjadi.

Maklum saja, kadar kebucinan Rafa memang lagi tinggi-tingginya akibat di acara anniv mereka kemarin, ia diberi banyak jackpot mantap. Maka dari itu, dia sangat nggak sabar ingin bertemu Sera, lebih-lebih di hari minggu kemarin ia nggak sempat ngapel ke rumah sang pacar sebab mesti menemani sepupunya adopsi kucing baru. Jadi nih, rasa kangen Rafa terhadap si medusa kesayangan sudah berlipat-lipat ganda dan ratusan lapis macam wafer t*ngo.

Lebay banget, tapi namanya juga cinta. Kalau nggak norak dan menggelikan, berarti belum masuk kategori cinta.

Kalian belum pernah ngerasain? Makanya punya pacar.

Hampir lima puluh menit duduk bak cacing kepanasan (hal yang bikin Jojo sempat curiga bahwa Rafa ini lagi ambeien tapi gengsi mengakui sebab bisa mengurangi kadar ketampanannya) apa yang dinantikan pun terjadi juga. Beberapa detik setelah punggung si dosen hilang dari pintu, nggak pakai banyak kata, Rafa juga ikutan hilang. Meninggalkan si Jojo yang kebingungan beserta jaket dan tas yang ia bawa.

"SERAKUUU~"

Teriakan nyaring dari Rafa ini sekiranya mampu bikin sebagian besar mahasiswa spontan menoleh, berasa orang yang dipanggil namanya. Reaksi yang dituai beragam. Ada yang tersenyum geli melihat dia berlari semangat menghampiri sang pacar, yang lain lagi nggak tahan untuk menunjukkan raut prihatin sebab menyayangkan mengapa cowok seganteng Rafa ditakdirkan untuk menjadi budak cinta akut seorang manusia yang kewarasannya patut dipertanyakan.

Rafa makin semringah melihat senyum Sera mengembang manis. Kalau saja disertai backsound Kuch Kuch Hota Hai dan mereka berada di taman bunga bukan di halaman pakrik, sudah cocok banget Rafa berperan sebagai Rahul Khanna––sebab ia merasa wajahnya nggak kalah tampan dengan Sharukh Khan jaman masih bujang––dan Sera menjadi Anjali Sharma.

Hanya saja, seperti petuah orang tua yang bilang kalau lagi senang nggak boleh terlalu berlebihan, melihat tangan si Anjali––maksudnya Sera, sedang digenggam erat sama cowok yang kelihatan asing, cukup bikin Rafa kaget sampai senyumnya luntur dan larinya ikut terhenti.

Situasinya sekarang nih, dia macam suami sah yang tengah menciduk sang istri lagi berselingkuh. Andai di sinema azab, sudah pasti muka Rafa, Sera, dan si cowok misterius itu bakal diperbesar bergantian lalu dilengkapi efek suara jreng jreng jreng.

Sepanjang sejarah mengenal Sera, Rafa cukup tahu bahwa cewek itu nggak punya banyak kenalan atau pun teman cowok. Jangankan cowok, yang cewek saja dia jarang punya. Meski begitu, Rafa juga tahu ada buaya-buaya junior yang menjadikan si pacar sebagai incaran sebab wajahnya yang memang cakep dan latar belakangnya yang enggak biasa.

Tapi, Rafa sih santai-santai saja. Sikap Sera yang kelewat gahar sudah cukup membuat para buaya itu duluan mundur sebelum berjuang menjadi perebut pacar orang atau bahasa gaulnya disingkat pepacor.

Kini... menyaksikan Sera biasa-biasa saja saat tangannya digenggam oleh cowok lain, entah mengapa Rafa merasa sangat nggak nyaman. Di kepala dia seperti ada bunyi sirene peringatan, sementara hatinya bak disenteri langsung oleh sinar matahari jam satu siang. Puanaaasss polll!!

"Rafa! Ngapain bengong?? Sini!"

Suara dan lambaian tangan Sera bikin Rafa cepat sadar lalu memutuskan untuk lanjut melangkah. Kali ini, nggak pakai lari-lari gemas kayak tadi, tapi ala model yang berjalan di catwalk dengan wajah dibikin sok TTG alias tegas-tegas ganteng.

Induratize ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang