14

2.3K 84 162
                                    

|Oh, Jadi Dia?

_________________

"Rafa itu, orangnya kayak gimana?"

Uncle Jo pernah menanyakan hal ini kepada Sera, beberapa bulan setelah dia resmi jadian dengan Rafa. Padahal seingatnya, dia belum menceritakan pada sang uncle perihal dia yang sudah punya pacar. Namun, agaknya dia tahu oknum yang paling bisa dijadikan tersangka, yang sudah mencuri start untuk cepu duluan.

Iya, siapa lagi kalau bukan Papi dan Mami.

Sedikit cerita serempet curhat, dari awal menilik latar belakang Rafa yang tukang sepik banyak cewek, Sera nggak berekspektasi tinggi kalau dia akan langgeng dengan cowok itu. Makanya, dia pun nggak ada niat untuk cerita pada siapa pun perihal statusnya yang sudah nggak jomblo, termasuk pada saudara-saudaranya.

Kayak... ngapain juga mesti pamer, jika satu atau dua bulan kemudian mereka bakal putus? Bahasa gaulnya sih, Sera pingin backstreet saja.

Ternyata oh ternyata, semua nggak berjalan mulus sesuai yang dipikirkan.

Berhubung Rafa itu tipe cowok yang rela menjadi sopir pribadi alias siap mengantar Sera pergi ke mana pun dan kapan pun, juga jenis manusia yang nggak malu menunjukkan keuwuan di depan umum, Papi Mami mulai menaruh curiga tipis-tipis, berakhir mengutus Iresa, Monita, serta Disi, untuk jadi mata-mata dadakan.

Terus? Ya, terciduklah.

Sera berniat susun muslihat untuk menyangkal dan bilang ini semua nggak seperti yang mereka pikirkan. Hanya saja, karena Rafa nggak mau kelihatan cemen terlebih harga dirinya sebagai lelaki kini diuji, dengan gaya sok gentleman cowok itu langsung berlutut lalu mengaku di hadapan Papi dan Mami bahwasanya dia sudah resmi naik jabatan dari gebetan menjadi lanang-nya Sera.

Drama selesai sampai di situ? Tentu, enggak.

Beserta mulut yang luar biasa manis, Rafa memberikan janji penuh racun pada Papi Mami bahwa dia akan menjadi sosok yang selalu melindungi dan menjaga Sera dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit.

Saking mendalami peran, Sera sempat ingin menitikkan air mata akibat terharu, tapi batal total karena di detik berikut Rafa mengeluh kaki dia kesemutan.

Mami speechless. Bingung harus senang atau sedih lebih dulu. Senang karena dari kelima putrinya, ada yang laku juga. Sedih karena pacar si anak ternyata sama nggak warasnya. Sementara Papi, lagak seorang ayah bijaksana nan berwibawa, lekas menyuruh mereka duduk kemudian kasi banyak petuah plus doa, yang bikin Sera pusing sendiri gara-gara kesannya seolah dia dan Rafa besok bakal langsung kawin.

Setelah itu, sudah tertebak. Kabar yang membahagiakan ini nggak mungkin Papi Mami simpan rapat-rapat. Andai Sera nggak melarang keras, bisa saja pasutri menolak tua itu nekat mengirim beritanya ke admin lambe turah terus minta tolong disebarluaskan ke seluruh Indonesia Raya.

"Susah dijelasin," jawab Sera atas pertanyaan sang uncle.

"Hm? Kok susah?"

"Gimana, ya?? Dia tuh nyebelin. Suka gombal nggak jelas, clingy, berisik, suka bikin emosi, sok ganteng, annoying banget lah pokoknya."

Uncle Jo bingung mau tanggapi bagaimana. Dia pikir, Sera bakal membanggakan kelebihan si pacar selayak anak muda pada umumnya yang lagi dimabuk cinta. Taunya enggak.

"Terus?"

"Nggak ada terusnya, Uncle. Udah mentok sampai situ aja."

"Maksud Uncle, kalau kamu mau pacaran sama dia, berarti ada dong sifat atau sikapnya yang bikin kamu suka?"

Induratize ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang