Alvin dan keluarganya sudah sampai di tempat acara,Alvin mengenakan pakaian rapih yang senada dengan Biancha,Calon tunangannya.
"Alvin?sudah siap?hehe" ucap Harris.Alvin hanya mengangguk kemudian berjalan menuju acara.
"Ko rame pah?" Ucap Alvin
"Papah undang teman teman papah juga.." ucap Harris.Alvin melihat Biancha yang sudah tampak siap, "Cantik" Satu kata yang di pikirkan Alvin saat melihat Biancha.
Biancha mengenakan Gaun anggun dengan kerudung yang senada dengan pakaian Alvin.Alvin mengerutkan kening saat melihat seseorang yang bercanda tawa dengan Biancha, "Itu siapa?" Ucap Alvin.
***
"Kaka!!" Biancha memeluk Mahardika,kaka Perempuan Biancha. "Ish!kamu udah mau tunangan aja nih?!" Ucap Mahardika duduk di samping Biancha. Biancha hanya tertawa.
"Mana dong?tunangan kamu?—eh calon maksudnya,kaka belum liat nih!" Ucap Mahardika menggoda Biancha yang tampak salting."Ish kaka!!btw..kaka kok tiba tiba dateng si?" Ucap Biancha
"Kamu gamau kaka dateng?Yaudah oke fine" ucap Mahardika pura pura ngambek.
"Dih kaka!cuman nanya juga!" Ucap Biancha
"Kaka tu mau surprise in kamu tau.." ucap Mahardika tersenyum."Assalammualaikum,Sebelum acara dimulai,kita berdoa dulu ya..berdoa sesuai agama masing-masing" ucap MC yang sudah membuka acara.
Semua menundukan kepala lalu berdoa sebelum acara pertunangan berlangsung.Acara sambutan dan lain sebagainya sudah terlaksana.Kini sudah mencapai puncak acara,yaitu pemakaian cincin pertunangan Alvin dan Biancha.
Alvin dan Biancha sudah berdiri berhadapan. Mereka saling menatap.Alvin mengambil cincin yang akan di pasangan di jari Biancha. Alvin tersenyum kecil lalu memasangkan cincin itu di jari manis. Sebaliknya,Biancha memasangkan cincin di jari manis Alvin. Setelah saling memasangkan cincin,mereka saling bertatap lalu tersenyum tipis.
Mereka di ambil potret oleh fotografer yang sudah siap memotret mereka dari arah depan.
"Satu...dua..."Bruk!
Biancha pingsan."Cha?!" Alvin kaget lalu melihat sekeliling,meminta bantuan.
"Sayang!" Ucap Nira menghampiri Biancha,diikuti Mahardika dan Herman.
"Alvin,bawa Biancha kerumah sakit terdekat!" Ucap Herman.Dengan cepat,Alvin menggendong Biancha ala bridal style menuju mobil.Alvin berlari sambil menggendong Biancha, "Cha..lo kenapa?" Ucap Alvin lirih masuk kedalam mobil.
"Pak?ke rumah sakit terdekat pak!cepet!" Ucap Alvin pada pak Damar.
"Siap!" Pak Damar mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
Selama perjalanan,Alvin sangat khawatir pada Biancha.***
"Gimana kondisi Biancha dok?!" Alvin menghampiri dokter yang baru saja keluar dari IGD.
"Kemungkinan besar,pasien bisa mengingat kembali.pasien terus berusaha agar mengingat semua yang terlupakan.Membuat kepalanya pusing.Pasien sedang di bawa ke ruang rawat inap,saya permisi." Ucap Dokter itu meninggalkan Alvin."Inget semua?" Alvin terdiam beberapa detik kemudian berjalan ke ruang rawat inap Biancha.
"Syukurlah..kalo lo udah bisa inget lagi Cha..Setidaknya cincin ini udah ada di jari kita masing-masing" Alvin tersenyum tipis lalu memasuki ruangan.Ceklek!
Alvin menatap Biancha yang pelan pelan membuka matanya.
"Aw!!" Biancha memegangi kepalanya yang sakit
Ia memandang Alvin.
"Alvin?" Ucap Biancha tanpa menggunakan kata "Ka"."Cha,ingetan lo udah kembali cha.." ucap Alvin tersenyum senang.Biancha mengerutkan keningnya
"Iya,tapi bukannya lo yang waktu itu cuekin gue terus kan?!" Ucap Biancha seperti peribadi yang berbeda."Cha?lo kenapa?" Ucap Alvin mengerutkan keningnya
"Gue?gue ya gapapa lah..lo ngapain disini?" Ucap Biancha menaikkan satu alis menatap Alvin yang berdiri di sampingnya.
"Ini gue Alvin,Cha?lo ko gini?" Ucap Alvin tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvin abasya (REVISI)
RomanceAlvin Abasya,sering di panggil Alvin merupakan ketua dari geng motor bernama 'Ravagos' . Alvin memiliki sifat yang dingin,cuek dan tidak pedulian.Namun,justru sifat itu yang memikat hati para wanita di sekolahnya. Alvin di kenal bukan hanya karena k...