Siapa yang akan menemani-nya?

4.5K 502 152
                                    

Hai! makasih buat 600 folls ya! maaf kalo updatenya ga teratur, tapi semoga kalian tetep mau setia nungguin cerita ini ya.

Ini habis ngetik langsung up, jadi maaf kalo banyak typo. Belum sempet di revisi karena banyak yang minta cepetan up, so...

Selamat membaca!

***

Hari ini adalah hari pembagian raport sekaligus acara perpisahan. Alvin berangkat bersama Ranty saja di karenakan Harris masih banyak sekali pekerjaan yang tak bisa di tinggal. Hari ini Alvin mengenakan Jas hitam. "Alvin? hey? nak sudah siap?" tanya Ranty yang sudah siap dengan aksesoris nya. Alvin mengangguk dengan lesuh, wajahnya juga pucat. Membuat Ranty mengerutkan kening "Vin? kamu kenapa? " tanya Ranty yang duduk di samping Alvin sambil mengelus pelan pundak anaknya itu.

Alvin menoleh ke arah Ranty yang nampak cemas padanya "Gapapa kok mah.. yuk?" Alvin berdiri, ia menjulurkan tangan pada Ranty. Mereka berjalan bersama menuju mobil.

Ranty masih cemas dengan anaknya yang nampak sedang tidak bahagia "Vin.. jawab jujur dong sama mamah, kamu kenapa?" tanya nya lagi. Alvin menoleh lesuh, "Nanti aja di mobil mah, takut telat.." Ucap Alvin yang di jawab anggukan Ranty. Mereka memasuki mobil yang akan di kemudi oleh supir. "Jalan, pak" perintah Ranty.

Di perjalanan, Alvin menundukan kepala, sesekali ia menatap jalanan dengan wajah lesuh seperti sedang sedih. "Vin? tadi janji nya mau cerita di mobil kan? ayo dong.. kamu kenapa?" tanya Ranty, lagi.

Alvin menghembuskan nafas panjang, ia menggeleng pelan "Gak kok mah..." Alvin  tersenyum kecut. "Kamu jangan-jangan kangen Biancha ya?" ucap Ranty menggoda Alvin. Laki-laki itu hanya tersenyum kecut lalu kembali menatap jalanan.

***

"WOI!!! KITA LULUS MENGANJAYYY!!" teriak Yoji di tengah lapang setelah menerima raport. Alvin menggeleng heran melihat sahabatnya itu. "Vin?" panggil Ranty yang membawa raport Alvin.

"Oh ya, gimana raport Alvin mah?" ucap Alvin menghadap Ranty. Ranty memeluk Alvin dengan rasa bangga. "Kamu juara umum, kelas... guru juga bilang ke mamah..kamu murid yang ber-prestasi.. mamah bangga nak.." Ranty melerai pelukan itu. Alvin tersenyum sambil mengelus pelan pundak Ranty "Makasih mah.." .

Pandangan Alvin ter fokus oleh raport satu lagi yang di pegang oleh mamahnya "Mah? itu raport siapa?" ucap Alvin. Ranty tersenyum "Biancha, nih mau liat? dia juara 2 nya Vin... " Ranty memberikan Raport Biancha pada Alvin.

Alvin dengan teliti memperhatikan raport Biancha, senyumnya mengembang "Biancha emang pinter.. dia juara 2 pasti cuman ngalah..." ucap Alvin mengembalikan Raport Biancha pada Ranty.

Saat sedang berbincang, MC memulai acara perpisahan. Dengan cepat, Alvin dan sahabat sahabatnya bersiap untuk menampilkan persembahan.

***

"HAI!!! HAYO UDAH PADA SIAP AJA NIH!!"

"SIAP!!!"

"DARI PADA BASA-BASI, LANGSUNG KE ACARA UTAMA NYA AJA GIMANA?! MANA NIH FANS FANS ALVIN DAN KAWAN KAWAN!??"

"GUE!!!!"

"ALVIN JODOH GUE!!!!!!"

Sorak para gadis yang sudah tak sabar menantikan penampilan Alvin.

"YHA!! INI DIA PERSEMBAHAN DARI ALVIN DAN TEMAN TEMAN!!" teriak MC yang di sambut sorakan meriah melihat Alvin dan sahabat sahabatnya muncul di depan panggung.

Alvin dengan gagah berjalan menuju Mic "Hai semua.." ucapnya lembut dengan suara beratnya.

"AAAA!!! ALVIN!!!!! " sorak para gadis membuat Alvin mengembangkan senyumnya.

Alvin abasya (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang