Maaf kalo ada typo-typo karena ini baru banget di tulis*
SELAMAT MEMBACA!
***
"Kalau sedang mengandung, jangan sampai terjatuh apalagi terbentur sesuatu yang keras ya.." ucap Dokter setelah memeriksa Biancha. Ghaisan mengangguk paham "Baik dok, terimakasih..ini udah boleh pulang, dok?"
Biancha memasang wajah malas "Yaudah boleh lah pinter banget si!" bisik Biancha di samping Ghaisan.
Dokter itu mengangguk "Sudah, kondisinya baik-baik saja." ucapnya yang di angguki Biancha dan Ghaisan. Kedua gadis itu memberikan salam terimakasih lalu pergi meninggalkan ruangan.
"Lagian siapa lagi itu" Ucap Ghaisan mendengus kesal "Lo si! makanya bawa belanjaan jangan banyak-banyak! jadi susah nyeimbangin tubuh kan!" Ghaisan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Yaudah kali, santai aja.. lagian sudah toh udah kelar.." ucapnya menenangkan Ghaisan.
"Ya tapi kan--"
"Sssstt udah deh" Biancha pergi menuju kasir untuk membayar. Sedangkan Ghaisan menunggu di kursi.
Ghaisan mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Tadi ia sempat mengabari Alvin, namun sampai saat ini belum ada jawaban dari Alvin. Padahal biasanya, jika menyangkut Biancha, Alvin selalu cepat membalas.
"Alvin kok kayak ga khawatir gitu?" Ghaisan mengerutkan kening "Ah udah lah, bukan urusan gue juga." Ghaisan kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku.
"Hai! yuk?" Biancha menghampiri Ghaisan setelah membayar semuanya.
Ghaisan mengangguk pelan dan langsung berdiri, menggandeng tangan Biancha untuk segera meninggalkan rumah sakit.
"San, Alvin udah kamu kabarin?" ucap Biancha sambil tersenyum manis.
Ghaisan menghentikkan langkahnya, ia menoleh ke arah Biancha "Udah." Ghaisan kembali melanjutkan langkahnya "Tapi dia ga jawab. " terusnya.
Biancha mengangkat alis "Biasanya Alvin kalo gitu suka cepet bales, kok sekarang lama jawabnya ya?"
Ghaisan mengedikkan bahu "Mana gue tau, udah ayok! lo harus pulang!"
Biancha menahan tangannya, agar Ghaisan menghentikan langkah "Ga! aku mau susul ke kantor Alvin dulu, aku takut dia ada masalah atau gimana gitu." ucap Biancha memohon.
Ghaisan menghembuskan nafas panjang "Iya.." ucapnya. Bagaimana lagi, itu sudah seharusnya Biancha meng-khawatirkan suaminya.
"Yaudah, ayok.." Ghaisan kembali menarik pelan tangan Biancha menuju mobil.
***
"Terimakasih!" ucap tamu yang berpamitan pada Alvin dan sekertaris Alvin.
"Semoga ini berjalan sempurna.." ucap tamu yang menjabat tangan Alvin.
Alvin tersenyum tipis, ia melepas jabatan itu secara sopan "Baik.. kalau begitu saya tinggal dulu, permisi." ucap Alvin yang melangkahkan kaki nya menuju ruangannya kembali bersama sekertaris yang mengikutinya dari belakang.
Selama perjalanan menuju ruangan Alvin tidak ada yang membuka suara, Alvin mengabaikan sekertaris yang mengikutinya. Hingga sampailah mereka di ruangan Alvin.
Lelaki itu langsung menduduki kembali kursinya. Alvin mengerutkan kening ketika melihat sekertarisnya yang justru tampak seperti ketakutan akan menyampaikan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvin abasya (REVISI)
RomanceAlvin Abasya,sering di panggil Alvin merupakan ketua dari geng motor bernama 'Ravagos' . Alvin memiliki sifat yang dingin,cuek dan tidak pedulian.Namun,justru sifat itu yang memikat hati para wanita di sekolahnya. Alvin di kenal bukan hanya karena k...