Stadium?

4.9K 487 128
                                    

Maaf, author kasih ada sedih-sedih nya mulu... tapi percaya deh, Setelah author kasih sedih-sedih, pasti bakalan author kasih happy-happy lagi kok!

*Part ini ada bapernya, ga full sedih. 

Hayo, siapa yang udah sempet baca tapi author hapus? hehehe. Author hapus karena mau di lanjutin lagi! Jadi yg udh baca, baca lagi bagian-bagian akhrnya ya!


SELAMAT MEMBACA!


Brum! brum!

Suara ke enam mobil sport memasuki area rumah sakit. Alvin turun dari mobil sambil melepas kacamata hitamnya. Ia berjalan dengan gagah menuju dalam rumah sakit, diikuti Deka, Gilang, Yoji, Jordi, dan Fauzan. Mereka berjalan menuju lantai 2, ruangan Cleo.

Selama berjalan menuju ruangan Cleo, Alvin mengedarkan pandangannya barang kali ia melihat gadis itu, Biancha.

"Adek lo sakit apaan? " ucap Yoji saat sudah berada di depan pintu ruangan Cleo.

"Udah, ayok masuk. " ucap Alvin yang memutar gagang pintu.

Ceklek!

Di dalam ruangan, terdapat Ranty yang sedang bekerja lewat laptopnya. Di ruangan ini tidak ada Harris, kemungkinan ia bekerja di kantor. Sedangkan Cleo, ia sedang menyantap makanan. "Alvin? eh rame.. ayo mari duduk.." ucap Ranty yang mempersilahkan Alvin dan sahabat sahabatnya untuk duduk.

"Hehehe, iya gapapa kok tan. Habis ini mau keluar lagi kok, kesini bentar aja.." ucap Gilang sopan. Ranty tersenyum lalu mengangguk.

Alvin berjalan menghampiri Cleo yang sedang menyantap makanan.

Alvin memerhatikan adik lelaki nya itu, tangannya ia masukkan kedalam kantung celana. "Makan mulu, lo. Nanti di tinggal sama gebetan lo baru tau rasa! " ucap Alvin dengan wajah datar.

Cleo membulatkan matanya sempurna.

Ranty menoleh "Lho? Cleo punya gebetan? kok ga pernah kasih tau ke mamah?"

"Cieee cieee CLEO NIH UHUY! " sorak Yoji.

Cleo mengerutkan kening "Dih? apaan? abang tuh! ceweknya banyak! ada kak Biancha, kak Clar--"

"Diem." ucap Alvin dengan tatapan seram yang tertuju pada adiknya itu.

Ranty melirik Alvin "Lho? iya ya? mamah lupa! kamu sama Clara gimana, Vin?" ucap Ranty belum mengetahui kejadian yang menimpa Clara.

Alvin menoleh, menatap Ranty "Gausah di bahas.... mah......" Alvin mengerutkan kening.

"Lho? memangnya kenapa? kamu putus sama dia?" ucap Ranty. Sahabat-sahabat Alvin ikut mengerutkan kening mendengar nama 'Clara' . Mereka tidak pernah mendengar nama gadis itu di sekolah mereka. Alvin juga tak pernah bercerita.

"Clara siapa, Vin?" ucap Jordi menaikkan satu alisnya menatap Alvin yang sudah menunjukkan wajah kesal.

Alvin menghembuskan nafas panjang untuk mengatur emosinya, ia selalu emosi bila mendengar nama gadis di masa lalunya itu. "Dia udah gaada. Please...don't talk about Clara!" Alvin sedikit menaikkan nada bicaranya di akhir Kalimat.

Ranty membulatkan mata "Clar-clara...." Ranty kaget mendengar bahwa Clara sudah tiada "Jadi ini? yang buat kamu susah buat mencintai wanita lagi?" .

Alvin mengangguk lemah "Udah lah! kenapa jadi bahas kesitu? kan si Cleo yang punya gebetan, kenapa jadi ke Clara?" Alvin mendelik malas, tatapan Alvin kembali pada Adiknya yang sudah tampak ketakutan akan di marahi Alvin.

Alvin abasya (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang