Hai! makasih buat 700 folls nya!
SELAMAT MEMBACA!
***
Setelah mengganti pakaian, Alvin dan Biancha langsung menuju ke hotel. Alvin terus berjalan lebih dulu, Biancha mengikutinya dari belakang. Gadis itu membawa boneka kesayangannya, diikuti anak buah Alvin yang membawa barang-barang mereka. "Selamat malam," ucap pelayan yang sudah berbaris menyambut Alvin dan Biancha. Alvin mengangguk pelan, ia segera lift.
Biancha mengerutkan kening, bukankah jika menginap harus check in terlebih dahulu?
"Alvin.." panggil gadis itu manja.
Alvin menoleh lalu mengangkat alis, mengartikan "Apa?"
"Kok langsung naik? kan harus check in dan lain-lainnya?" ucap Biancha bingung.
"Kalo hotel ini udah aku beli, gimana?" balas Alvin menaikkan satu alis, ia melangkahkan kakinya kembali memasuki lift yang sudah terbuka.
Biancha menelan salivanya, ia mengedipkan mata beberapa kali sembari berjalan mengikuti lelaki itu "Semua aja dibeli." ucap Biancha mengerucutkan bibir saat sudah berada di dalam lift.
"Mau? mau aku beli semua?" balas Alvin mengangkat alis.
"GAK! Ngapain coba? "
Ting!
Suara Lift terbuka. Biancha berjalan dengan menghentak-hentakan kakinya seperti anak kecil yang sedang marah. Alvin hanya mengikuti Biancha dari belakang, tangannya ia masukan kedalam kantung celana.
"Mana kartunya!?" ucap Biancha ketus. Alvin memberikan kartu kamar itu pada Biancha.
Biancha mengerutkan kening "Gila apa ya!? kok cuman satu!? kartu kamar aku mana!?"
Alvin menghembuskan nafas panjang "Kamu mau liburan, atau mau malem pertama? " ucapnya menaikkan satu alis.
"Ya emang apa bedanya malem pertama sama malem biasa?!" ucap Biancha ketus "Yakali sekama--"
"Aku udah jadi suami. " ucapnya langsung mengambil kartu yang ada di tangan Biancha dan segera membuka pintu kamar itu "Masuk."
"Eh iya yah? kan udah nikah. Okey!" Biancha dengan bersemangat memasuki kamar, diikuti anak buah Alvin yang membawa barang-barang masuk.
"Makasi. Silahkan keluar," ucap Alvin dingin ketika semua barang sudah di taruh di dalam.
Ceklek!
Pintu kamar tertutup.
Biancha melongo melihat kamar itu yang sangat besar, bahkan lebih besar dari yang biasa ia pesan.
Alvin tersenyum miring menatap Biancha.
"Minggir!" Bianca mendorong Alvin yang berdiri di depan pintu kamar mandi "Awas! mau mandi!!" teriak Biancha karena Alvin tak menghiraukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvin abasya (REVISI)
RomanceAlvin Abasya,sering di panggil Alvin merupakan ketua dari geng motor bernama 'Ravagos' . Alvin memiliki sifat yang dingin,cuek dan tidak pedulian.Namun,justru sifat itu yang memikat hati para wanita di sekolahnya. Alvin di kenal bukan hanya karena k...