HAI HAIII kalo ada yang salah salah maafkan yaa! semoga suka!
SELAMAT MEMBACA!
***
Gilang memutar tubuhnya menjadi menghadap Biancha yang kini tepat berada di belakangnya. Ia menatap mata gadis di hadapannya itu dengan serius.
Biancha menyilangkan kedua lengannya di depan dada lalu membalas tatapan tajam dari lelaki di hadapannya pula.
"Apa?" ucap Biancha sambil menaikkan satu alisnya menatap Gilang.
Gilang mengerutkan kening, "Cha, mending lo jujur deh. Lo sebenernya nyembunyiin apa?" ucap Gilang dengan suara beratnya.
Biancha menaikkan kedua alis, ia juga menurunkan tangan yang semula ia silangkan di depan dadanya. "Hah? maksud kamu?" balas gadis itu dengan wajah bingung.
"Sifat lo aneh. Dan waktu itu, Ghaisan juga bilang kalo lo pake hoodie item jadi kayak misterius gitu. Sebenernya ada apa?" ucap Gilang menjelaskan maksud ia bertanya seperti itu.
Biancha menaikkan satu alis, "Kalo aku kasih tau, untungnya aku apa?" ucap Biancha kembali menyilangkan kedua lengannya di depan dada. Ia mengambil langkah sekali mendekat ke arah Gilang.
"Gue yakin lo ada sangkut paut nya kan sama kejadian Fauzan gini." ucap Gilang berusaha tidak terbawa emosi.
Biancha mengalihkan pandangannya lalu menghembuskan nafas panjang.
Drrtt... drrtt
Baru ingin mengambil nafas untuk berbicara, ponsel Biancha bergetar. Menandakan ada seseorang yang menghubunginya.
Dengan malas, Biancha menatap layar ponselnya. Di layar itu terdapat pesan dari Abram yang meminta Biancha untuk datang ke markas nya saat ini juga.
Biancha mengerutkan kening saat Melihat pesan dari Abram.
"Abram? ada apa lo sama dia?" ucap Gilang spontan tak sengaja melihat layar ponsel Biancha.
Biancha terlonjat kaget, dengan refleks ia menjauh selangkah dari Gilang lalu menutup Ponselnya.
Biancha menggeleng dengan cepat sambil menatap Gilang, "Gak. Bukan urusan kamu." ucapnya hendak berbalik badan, untuk menjauh dari tempat ini menuju markas Abram.
"Bentar lah! buru - buru amat?" ucap Gilang menarik lengan Biancha.
Biancha menatap Gilang dengan berani. "Apasih?! kepo banget?" ucapnya menghempaskan lengan Gilang. dan bergegas menuju markas Abram.
***
Gilang kembali ke atas, ia langsung menduduki kursi kosong yang berada di sebelah Jordi. Gilang menghembuskan nafas lalu menatap Alvin seolah ada yang ingin dia sampaikan tetapi ragu untuk memberi tahukannya.
"Ah anjir!" ucap Jordi yang ternyata sedang mabar alias mabar bareng dengan Yoji.
Alvin hanya menggeleng pelan. Ia menaruh tangannya kedalam saku celananya, lalu berjalan pelan menghampiri gilang.
Gilang yang melihat Alvin menghampirinya, ia menaikkan kedua alis.
"Apaan lo?" ucap Gilang menaikkan satu alis.
"Sensi amat bray!" ucap Jordi yang menepuk pundak Gilang.
Alvin hanya melihat Gilang, belum sempat Alvin menanyakan hal Biancha, Dokter dan dua suster memasuki ruangan Fauzan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvin abasya (REVISI)
RomanceAlvin Abasya,sering di panggil Alvin merupakan ketua dari geng motor bernama 'Ravagos' . Alvin memiliki sifat yang dingin,cuek dan tidak pedulian.Namun,justru sifat itu yang memikat hati para wanita di sekolahnya. Alvin di kenal bukan hanya karena k...