Besok atau lusa

5.3K 551 160
                                    

Hai! maaf kalo masih banyak typo, karena ini baru banget nulis hehe

SELAMAT MEMBACA!

***

Biancha kini sudah ada di dalam mobil Alvin, ia akan di antar lelaki itu ke rumah sakit. Biancha menatap Alvin yang baru saja masuk ke dalam mobil, Biancha masih tak percaya bahwa Alvin masih hidup. "Nih," ucap Alvin memberikan Biancha jaket miliknya. Biancha hanya mengambil jaket itu, namun ia tidak memakaikan jaket itu di tubuhnya. Biancha justru mengedarkan pandangannya ke arah lain agar matanya tidak bertemu dengan mata Alvin.

Alvin menghembuskan nafas, ia dengan cepat mengambil jaket yang ada di tangan Biancha kemudian ia pakaikan di tubuh Biancha.

"Eh?" Biancha menoleh

"Aku suruh pake, ya pake. Jangan sakit, aku ga suka. " ucap Alvin yang menjalankan mobil Sport miliknya.

Suasana di dalam mobil sangatlah canggung, Biancha terus menunduk karena merasa canggung, ia memainkan tangannya untuk mengurangi rasa gugup.

"Hey," ucap Alvin yang melirik sekilas pada Biancha

"Hm? kenapa?" ucap Biancha menoleh.

Alvin tersenyum tipis "Kenapa? kok canggung sih? kan kamu yang nangis-nangis katanya ga mau di tinggal? haha" ucap Alvin menjahili Biancha.

Biancha membulatkan mata, ia mengingat kejadian waktu itu "Ish! apaan si!" Biancha mengerucutkan bibirnya, ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Alvin justru gemas melihat Biancha yang bertingkah seperti anak kecil "Hahaha, iya..." Alvin mengelus pelan puncak kepala Biancha "Jangan ngambek mulu dong! aku mati lagi, nih?!" ucap Alvin menaikkan satu alis.

Mata Biancha membulat "GAKK!!!" Teriak gadis itu.

"Yaudah, jangan sering-sering ngambek. " ucap Alvin kembali fokus mengemudi.

"Hm." balas Biancha singkat.

Hening.

"Mau lusa atau besok?" ucap Alvin memecahkan keheningan. Biancha menaikkan satu alis "HAH? maksudnya?" ucap Gadis itu tak mengerti .

"Udah cepet, pilih." ucap Alvin dingin.

Biancha mengernyit bingung, ia akan menjawab walau sebenarnya tidak tau apa yang dimaksud lelaki itu "Besok deh," ucap Biancha menaikkan alis menatap Alvin yang sedang mengemudi.

"Oke." Jawab Alvin, senyum nya melebar.

Biancha berdecak "Apaan si!?" ucapnya kesal. Biancha adalah gadis yang kepo, ia akan kesal atau bahkan bisa marah jika sesuatu tidak ia ketahui.

Alvin memberhentikan mobilnya "Udah sampe.." ucap Alvin menatap Biancha dingin.

"Iyaaa.." Biancha membuka pintu dengan malas.

Saat Biancha sudah menutup pintu mobil, Alvin membuka kaca "Cincin aku di kamu kan? kembalin dong," ucap Alvin mengerutkan kening, Alvin membuka telapak tangannya, ia arahkan kepada Biancha.

Biancha mendelik malas, dengan kesal ia mengambil cincin milik Alvin yang selalu ia bawa kepada pemilik sebenarnya "NIH!" Ucap Biancha memberikan cincin itu di telapak tangan Alvin yang sudah terbuka.

Alvin tersenyum, ia langsung memasangkan cincin itu di jari manis nya

"Oke!, nanti aku jemput ya"

"Gak--"

"Aku ga nanya, aku maksa. " ucap Alvin menatap Biancha dengan wajah datar

"Berapa jam di rumah sakit?" Alvin mengangkat alis

Alvin abasya (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang