terbongkar?

4.1K 384 193
                                    

hai hai! maaf baru up nih... 

SELAMAT MEMBACA! 

***

"I know your plan. So invite me into your plan, babe" 

Biancha mengerutkan kening, "Ma-maksud kamu?"

Alvin mendongak, ia menatap mata cantik gadis itu sambil tertawa kecil. Ia  beranjak dari duduknya, menghampiri Biancha yang berdiri di depannya dengan wajah bingung disertai panik. 

"Aku denger.." ucap Alvin sambil mengelus pelan puncak kepala Biancha dengan senyum tipis yang terlihat di ujung bibirnya. 

Biancha mengangkat sebelah alis, "Kamu de-denger apa?" ucap Biancha terbata-bata. 

Alvin tersenyum kecil, "kamu ga bisa sembunyiin sesuatu dari aku.." ucap Alvin menatap Biancha. 

Biancha menelan saliva nya susah payah. 

Biancha menghembuskan nafas panjang kemudian membalas tatapan serius dari lelaki di hadapannya itu. 

"Oke. Kalo sekarang udah tau, mau ngapain?" ucap Biancha menaikkan satu alis. Ia menyilangkan kedua lengannya di depan dada. 

Alvin kembali duduk dikursinya. Tatapannya tak lepas dari gadis di hadapannya itu.

Biancha mengerutkan kening. Karena dirasak Alvin hanya menatapnya dan tidak mengatakan apapun, Biancha berpikir akan lebih baik jika ia menenangkan dirinya sendiri terlebih dahulu. 

"Gaada yang mau diomongin lagi kan? oke." ucap Biancha dengan nada datar kemudian pergi meninggalkan Alvin. 

"Aku tau alasan kamu lakuin ini." ucap Alvin membuat langkah Biancha terhenti. 

Gadis itu memutar tubuhnya menjadi menghadap Alvin kembali. 

"And then? yaudah aku mau keluar dulu," ucap Biancha dengan nada yang mulai seperti semula, lembut. 

Alvin tersenyum tipis, lalu mengangguk pelan. "Silahkan" ucapnya. 

Setelah mendengar jawaban Alvin, Biancha tersenyum tipis lalu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Alvin. Tempat yang akan direncanakan Biancha untuk bersantai yaitu kolam renang dirumahnya. 

"Jago juga istri gua manipulasinya" ucap Alvin mengangguk pelan beberapa kali. 

"Lah iya? kan mau ke rumah sakit" Alvin segera bangkit dari duduknya, dan mulai bersiap kembali menjenguk Fauzan yang ia ketahui masih koma.

***

Biancha duduk di kursi pinggir kolam renang. Ia berbaring sambil memakan buah-buahan yang sudah ia minta untuk dibawakan ke kolam renang. 

"Kalo udah kayak gini, selanjutnya gimnaa?" ucap Biancha sambil mengambil pelan buah-buahan yang ada disamping dirinya. 

Biancha tampak berpikir. ia mengerutkan keningnya beberapa kali karena tidak menemukan jawaban dari pertanyaannya itu. 

"Ah au ah! kalo udah gini ya, semuanya harus aku kasi tau Alvin dong?!" ucap Biancha mengerucutkan bibirnya sambil mengunyah buah tersebut. 

"Gajadi keren, dong!" Ucap Biancha semakin mengerucutkan bibirnya. 

Ceklek!

Seseorang membuka pintu yang menghubungkan ruangan dalam dan kolam renang. 

Biancha refleks menoleh ke arah suara pintu yang terbuka itu. 

Alvin abasya (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang