=06= Queen Jalanan.

7.1K 387 8
                                    

"QUEYRA!!"

"QUEYRA!!"

"QUEYRA!!!"

Berbagai teriakan heboh tertuju kepada Queyra yang memenangkan pertandingan balapan. Untuk yang kesekian kalinya, Queyra. Menjadi Queen jalanan.

Jeslyn membanting helmnya secara kasar. Padahal ia hampir mencetak garis finis, tetapi sialnya dia kalah cepat dengan Queyra yang tiba-tiba melesat melewati motornya.

"Selamat Quey, gue udah duga, pasti lo yang bakalan menang. Queen gue dilawan," ucap Glowpa selaku teman dekatnya yang mendukungnya dari pertama balapan.

Prok

Prok

Prok

Albert bertepuk tangan untuk kemenangan Queyra. Namun laki-laki itu enggan untuk mendekatinya atau sekedar memberikannya selamat.

Jeslyn melemparkan kunci mobil sport nya kepada Queyra. "Mobil gue yang ini sah jadi milik lo, thanks udah kalahin gue untuk yang kedua kalinya. Gue akui, lo hebat dalam dunia balap."

Queyra tersenyum tipis. Melempar kunci mobil tersebut kepada Glowpa. "Jual mobilnya dan duitnya bagi dua sama gue. Dan ya, makasih kembali. Semoga lo ikhlas ngasih mobil kesayangannya lo itu. Dan gue yakini, entar di akhirat lo nggak bakalan nagih apa yang udah lo kasih sama gue."

Jeslyn tertawa renyah mendengar hal konyol yang diutarakan Queyra kepadanya. "Bacot lo, terserah tuh mobil mau lo apain. Gue udah janji, dan janji gue udah gue tepatin."

"Gue nggak punya banyak waktu, gue pulang duluan. Sampai ketemu lain hari," sambung Jeslyn menepuk pundak Queyra, lalu melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Queyra menganggukkan kepalanya. Meneliti mobil sport yang Jeslyn kasih untuknya. "Gila, keren banget nih mobil. Tapi sayangnya gue nggak mau pake. Apalagi mobil dari bahan taruhan. Cih, murahan."

Glowpa sudah menelpon orang terpercaya untuk membeli mobil tersebut. Seperti yang dikatakan Queyra, uang dari hasil jual mobil, ia akan berikan untuk anak-anak di panti. Sedangkan sebagian uangnya ia berikan untuk Glowpa.

"Quey!" panggil Albert ketika suasana sirkuit sudah mulai sepi.

Queyra menengok ke belakang dengan senyuman manisnya. "Lo mau maafin gue 'kan? Ya udah, sama-sama. Dan sebagai ucapan atas kemenangan gue hari ini, lo harus anterin gue pulang, sekaligus traktir gue makan di restoran."

"Tap-."

"Gue nggak punya banyak waktu, ayo jalan!" sentak Queyra berjalan menaiki motor Albert.

Laki-laki itu berdecak sebal. Belum saja ia berbicara, ucapannya sudah terlebih dahulu dipotong olehnya. "Ck, kebiasaan deh. Yang menang siapa yang kasih traktir siapa."

Queyra memang aneh. Harusnya ia yang memberi traktiran untuk Albert karena dirinya memenangkan pertandingan balapan. Tetapi ini? Malah kebalik. Meskipun begitu Albert tetap melaksanakan keinginan Queyra. Karena baginya, Queyra adalah wanita pertama yang mampu membuat hidupnya sedikit berwarna.

Tidak butuh waktu lama Queyra dan Albert sudah sampai di restoran dekat sirkuit. Queyra banyak memesan makanan untuk dirinya, dan untuk nanti di rumah. Memang Queyra, tidak ada rasa malu sama sekali.

"Al, lo bawa uang banyak 'kan hari ini? Please, traktir gue jangan setengah-setengah yah. Gue laper banget soalnya. Terus gue juga mau bungkus makanannya sebagian, boleh 'kan? Iyalah, 'kan lo Abang yang baik. Ya, ya." Mohon Queyra menampilkan wajah imutnya agar Albert luluh dengan mudahnya.

Albert menghela nafas panjang. "Buat lo, apa sih yang nggak. Pesen aja yang banyak. Ntar gue yang bayar."

Queyra mengerjap-ngerjapkan matanya. "Aaaa Albert! Lo emang Abang gue yang sangat-sangat terbaik. Gue sayang banget sama lo deh."

THE REAL ANTAGONIST [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang