=35= Rahasia Terungkap.

7.2K 392 11
                                    

Pulang kerja Lando langsung membanting kopernya ke arah sofa. Dari arah tangga Viona berjalan mendekati suaminya, yang terlihat sedikit kacau.

"Kamu kenapa, Mas?" tanya Viona duduk di sebelah Lando.

"Nggak papa, cuma pusing aja ngurus perusahaan sendiri," keluh Lando menyandarkan kepalanya di paha Viona.

"Istirahat, Mas. Nggak perlu maksain kerja. Toh nanti Rendi juga bakal bantu-bantu kamu kalau udah lulus kuliah. Sabar aja hmm ..."

Tangan Viona memijat pelipis Lando, mencoba menghilangkan rasa pusing yang dirasakan suaminya saat ini. Lando menahan pergerakan Viona, meraih tangannya, lalu mengecupnya pelan.

"Makasih sayang," ucap Lando bangkit dari sofa.

"Anak-anak belum pada pulang?" tanya Lando menetap sekeliling rumahnya yang terasa sunyi.

"Eliza lagi ada tugas kelompok sama teman kampusnya. Kalau Rendi tadi pamit mau main ke rumah tetangga, kalau Quenza ... aku nggak tau dia kemana, nggak bilang apa-apa soalnya."

Lando menganggukkan kepalanya. "Ouh. Aku ke atas dulu, ya. Mau ganti baju."

Viona tersenyum. "Iya, Mas. Aku juga mau masak buat makan malam sekarang. Biar nanti pas anak-anak pulang, langsung makan."

Lando tersenyum tipis kepada istrinya itu. Tangannya kini meraih koper yang tergeletak di atas sofa. Berjalan menaiki tangga, menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Queyra dan Quenza.

Saat berjalan melewati kamar Queyra. Entah ada bisikan dari mana, sehingga ia membuka kenop pintu kamarnya, lalu masuk ke dalam dengan hembusan napas lelah.

Kamar yang biasanya berantakan kini bersih dan rapih. Lando meneliti setiap sudut ruangan, tangannya kini meraih lukisan yang indah di balik pintu kamarnya.

Koper yang ia bawa pun terjatuh ke lantai. Tatapannya teralihkan kepada objek yang cukup membuat bibirnya menganga lebar. "Q-quey ..."

Lando meneteskan air matanya saat melihat lukisan tangan Queyra yang menggambar dirinya. Di bawahnya terdapat tanda tangan gadis itu, dengan tinta biru langit yang bertulisan 'Papah Tampan.'

Hatinya tiba-tiba menghangat melihat gambar tersebut. Namun sedetik kemudian, ia membuang wajahnya ke arah lain. Tidak kuat membayangkan wajah Queyra yang selalu bersedih ketika berhadapan dengannya.

Lambat laun kakinya berjalan ke arah meja belajar gadis itu. Buku-buku tertumpuk dengan rapih, tangannya meraih ketiga buku yang berada di tumpukan atas.

"Dasar anak pemalas. Untuk mencatat tugas sekolah saja tidak ada," gumam Lando terkekeh, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tidak habis pikir.

Lando kembali menaruh buku-buku pelajaran Queyra. Namun ada satu buku yang membuat dirinya tertarik untuk membukanya. Lando meraih note books yang bergambar sebuah lentera di malam hari, terlihat bersinar nan menenangkan.

Lando tercengang melihat bagian awal dari buku tersebut. Terselip foto keluarganya saat kecil, bahkan ia menyematkan bagian fotonya hingga lembaran awal hanya menonjol kepadanya saja.

"Kapan Queyra mencuri foto duluku?" tanya Lando tanpa sadar tertawa.

Bagian awal sampai bagian tengah hanya di isi foto-foto Viona dan Lando, layaknya album keluarga. Namun yang membuatnya berhenti bergerak, ada berbagai tulisan yang membuat hatinya terasa teriris-iris.

Hello!!

Aku Queyra Mike Cralita. Anaknya Papah Lando Mike Argalera. Aku mau cerita kalau hari ini aku mulai sekolah, tapi di sekolahku aku tidak nyaman. Karena teman-temanku menjauhiku.

THE REAL ANTAGONIST [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang