11. WHO IS THERE?

234 42 78
                                    

Selamat membaca

.

.

.

Fakultas Seni dan Design - SNU

Lisa baru saja menyelesaikan kelas sorenya, ia meminta izin pada Bang-sajangnim untuk mengganti jadwal kerjanya menjadi full untuk akhir pekan ini. Tugas untuk pameran menyita waktunya sangat banyak. Saat Lisa berjalan menuju halte bus kampus untuk berangkat ke SNU Museum of Arts, seseorang dengan mobil mewah berhenti disampingnya.

"Apakah kau perlu tumpangan?" Lalisa mencari sosok yang sekiranya ditawari tumpangan oleh gadis cantik didalam mobil. Namun nihil, disana hanya ada dirinya seorang.

"Anda berbicara dengan saya?"

"Tentu, dengan siapa lagi aku berbicara? Hanya ada kita disini. Kau ingin kemana? Aku sedang dalam perjalananku ke SNUMoA." Wah kebetulan sekali, tapi ia tak bisa begitu saja menerima tawaran orang lain bukan? Bisa saja dirinya diculik atau parahnya dijual ke pasar gelap untuk dijual organnya.

"Ah, maaf tapi saya harus menolak. Tapi sebelumnya terimakasih sudah menawari tumpangan." Gadis itu menunduk hampir 45⁰ dan hampir memutar tubuhnya. Tapi sebuah tangan halus dan cantik menahan pergelangannya.

"Ah, maafkan aku, tapi tadi aku melihat bus kampusmu penuh. Jika kau ingin ke jalan besar, kita bisa berpisah di depan SNUMoA, kau pasti masih curiga denganku bukan? Aku salah satu penyelenggara untuk pameran seni disana, aku hanya ingin melihat perkembangannya, sayangnya supirku baru pindah ke Seoul dan ia tersasar sampai sini."

"Ah seperti itu, maaf atas kelancangan saya, nona. Saya mahasiswa Seni dan Design, saya diutus Mr. Park untuk kesana untuk membantu persiapan sebelum di cek oleh donatur penyelenggara, ternyata Anda sudah ada disini. Kalau begitu jika Anda tak keberatan, Apakah...." Lisa merasa bersalah, ternyata wanita cantik didepannya adalah salah satu donatur yang akan meninjau perkembangan pameran mereka.

"Tentu, tentu masih berlaku, kau tak perlu canggung. Aku justru senang mendapat teman dalam perjalanan. Mari." Wanita cantik dan anggung itu menggandengnya untuk masuk kedalam mobil berlogo empat cincin tumpang tindih -Audi S8 Plus- duduk bersisihan dengan seorang supir yang siap sedia di depan roda kemudi.

"Jadi siapa namamu? Aku senang bisa bertemu denganmu disana tadi."

"Nama saya Lisa, Lalisa Park, senang bisa bertemu dan membantu Anda, Nona."

"Namaku Jisoo, Kim Jisoo. Kau mahasiswi tahun keberapa jika kau tak keberatan mengatakannya?"

"Saya memasuki tahun kedua. Maaf jika saya tampak lancang, Anda... sangat cantik dan sepertinya masih sangat muda?" Jisoo tertawa kecil, gadis didepannya sangat lugu dan polos, lucu sekali.

"Haha, seperti itu kah? Aku sangat tersanjung, Jika kau tahun kedua, kurasa kita hanya selisih 5 tahun? Dan bisakah kita tidak menggunakan Anda dan saya, Kau bisa memanggilku eonnie mungkin? Aku merasa sangat tua."

"Woah, Anda muda sekali nona. Tapi mohon maaf, saya tidak ingin lancang. Mungkin jika kita bertemu lain waktu dan diwaktu yang santai, Eonnie? Seperti itu, eonnie?"

"Tentu, aku senang memiliki adik perempuan satu lagi." Jisoo gemas bukan main, gadis didepannya benar-benar seperti Jungkook versi perempuan. Lugu, polos dan menggemaskan.

'Chaaaa~~~ Kita sudah sampai eonnie, dan aku akan menjadi tour guide Anda. Mari ikut dengan saya." Jisoo mengikuti Lisa dengan tenang dan khidmat, sesekali menanyakan apa yang sedang dipasang teman-temannya, berapa banyak lukisan yang akan di pamerkan, juga konsep lukisan apa yang ingin mereka tampilkan dengan tema yang telah para donatur tetapkan. Tak terasa mereka berkeliling lokasi pameran cukup lama. Kini langit sudah berganti wajah. Sang surya telah berganti peran dengan bulan yang ditemani bintang.

LIKE A MOVIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang