26. ON THE SAME SHIP

213 23 24
                                    

selamat membaca.
.
.
.

Kantung yang menghitam di bawah mata tak dapat membohongi siapa pun yang melihatnya. Pemilik yang biasanya tak pernah tidur kurang dari delapan jam sehari, tampaknya tak tidur semalaman. Dua cangkir kopi -sisa satu yang isi- yang mengepul di hadapannya menjadi bukti yang menguatkan jika pemiliknya memang mungkin tak tidur semalaman. Beberapa kali menguap tak dapat dihindarkan pagi ini.

"Kau oke?" Tanya seseorang yang menghampirinya di meja makan rumah mereka.

"Yeah, secara umum aku oke." Jawabnya tak minat.

"Cuti saja hari ini. Aku dengan dari Appa jika akan diadakan rapat para tetua di Istana." Otaknya belum bisa memroses apa yang didengarnya baru saja. Otaknya lelah karena belum istirahat dengan benar malam tadi.

"Rapat apa?" Tanyanya tak bersemangat. Kepalanya saja sudah digeletakkan begitu saja di meja makan, bersebelahan dengan cangkir kopinya.

"Bukankah kau sudah membicarakan ini dengan Daewangdaebi-Mama?"

Oh, itu.

"Hah?!" Kepalanya terangkat tiba-tiba, pemiliknya terkejut bukan main. Sang lawan bicara pun ikut terlonjak kaget akan aksinya baru saja, "Cepat sekali?!"

"Yaaa! Kau mau ke mana, Kim Jisoo?!"

"Aaihh, aku harus mandi!" Gadis itu berlari ke kamar. Meninggalkan sang kakak yang menjadi lawan bicara di meja makan seorang diri. Total lupa dengan kopi yang baru saja dibuatnya tadi.

"Haaah~ yang mau bertunangan semangat sekali~" Pemuda itu dengan santai mengambil kopi milik adiknya yang ditinggal begitu saja.

"As tteugeo!! Sseubsseulhae!!!" (ah panas! Pahit!) Lidahnya sakit, sudah pahit panas pula. Sepertinya lidahnya melepuh.

"Oppa! Aku pergi ya!!" Gadis itu berteriak saat menuruni anak tangga. Berlari dengan sepatu tingginya membuat sang kakak yang menoleh karena teriakannya meringis ngilu.

"Yaaa! Kau tidak sarapan?!" Tak ada sahutan, mungkin sang adik sudah di garasi bawah, "Haah~ dia bahkan tak memastikan pukul berapa rapatnya."

"Oh! Bibi! Sarapan apa hari ini?" Seokjin menghampiri asisten rumah tangga mereka, wanita itu baru saja kembali dari belakang dengan membawa nampan.

"Sup rumput laut. Agasshi meminta saya membungkus untuk Jungkookie." Bibi itu meletakkan termos berisi rumput laut pesanan nona mudanya.

"Jungkookie ulang tahun?! Aigoo!" Pemuda itu buru-buru berbalik setelah mengambil termos yang di bawa asistennya, "Akan aku antarkan, bibi! Kami sarapan di luar."

Kantuk tak hanya menyerang seseorang saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kantuk tak hanya menyerang seseorang saja. Bermalam di mobil ternyata sangat tidak nyaman. Badannya pegal dan tidurnya tak nyenyak. Kakinya terasa sedikit kram karena duduk semalaman.

LIKE A MOVIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang