Haii??? Ada yang nunggu cerita ini? Maaf kalau ada typo dan salah, semoga chapter ini bisa jadi teman malam senin kalian.
Kita jalan-jalan hari ini, maunya jalan-jalan riil di tempat-tempat di Korea... tapi aku nggak rajin buat cari beneran, jadi beberapa aku buat fiktif dan ada yang asli, semoga kalian bisa ikut ngerasain jalan-jalan bareng dua orang dari empat tokoh utama kita.
bab ini mangkrak 1 bulan lebih karena aku selalu capek ngurutin tempat, jadinya aku buat fiktif sekalian, mana ternyata jalan dari rumah Tae (Kediaman keluarga inti) tuh ga ada jalur mobil kalo di gmaps kan hatiku potek ya, dan itu buat mood ku naik turun di bab ini.. so.. karena aku gamau buat kalian nunggu kelamaan, aku memutuskan untuk ga ambil pusing sama bab ini. karena poinnya ada di perkembangan hubungan dua karakter kita ini.
.
.
.
Selamat membaca
.
.
.Lengannya terulur keluar, merasakan angin yang sebenarnya sudah menerbangkan rambutnya tak beraturan. Satu tangannya yang lain sibuk menahan poninya agar tak terangkat, meski Continental Mulliner yang membelah jalanan tak melaju terlalu cepat karena berada di tengah kota.
"Apa kau tak nyaman? Aku tutup saja ya?" Sang pengemudi akhirnya buka suara setelah melihat penumpangnya tampak tak nyaman.
"Tidak perlu, Oppa. Cuacanya cerah dan anginnya tak terlalu kencang." Si penumpang kembali dilirik, sibuk membenahi rok dan rambutnya yang terbang.
"Tidak, kita tutup saja." Final dan tak dapat dibantah. "Jika ingin merasakan angin kacanya dibuka saja."
"Ini salahku, aku yang memilihkan gaun dan malah membuka atap mobil." Lisa membuang nafas, Taehyung dan keras kepala sepertinya suatu kesatuan.
"Kita akan kemana dulu Oppa?"
"Gyeongbokgung? Changdeokgung? Kau pasti belum pernah masuk dengan jalur eksklusifkan? Ah tapi aku belum memerintahkan mereka untuk menutup sementara. Kau ingin ke mana Lisa? Atau ke pantai?"
"Oppa.. aku ingin ke Lotte World atau yang sejenis..." Lisa mencicit, ia masih segan mengutarakan keinginannya pada Taehyung.
"Tentu, princess. ke mana pun kau ingin pergi, akan aku antar. Tapi pertama kita sarapan dulu." Ucap Taehyung senang, ia akan membawa Lisa kemanapun gadis itu inginkan.
Mobil yang dikemudikan Taehyung terus membelah jalanan, sedikit membelok arah tujuan ke pusatnya mode dan kecantikan juga makanan, Gangnam-gu. Taehyung memilih sebuah restoran flagship yang berada di Park Hyatt Seoul, Cornerstone.
"Oppa... kita ke hotel?" Lisa menatap gedung tinggi yang mereka tuju, Taehyung tak menjawab pertanyaan gadis itu dan memilih tersenyum menggoda.
"Iya, kita sarapan di sini. Lalu kita cari toko baju didekat sini. Kau belum memiliki celana di lemari pakaianmu bukan?" Keduanya turun, lebih tepatnya Lisa terus mengekor dan mengikuti apa yang dilakukan Taehyung. Ini kali pertamanya menginjakkan kaki ke tempat mewah seperti ini.
Lalat mungkin akan membangun landasan pacu di mulut gadis berponi yang terus menganga kagum dengan interior mewah dan elegan hotel itu, belum lagi di dalam restorannya, Lisa mungkin harus menabung selama setahun penuh dan berpuasa untuk mencicipi se-set menu di tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKE A MOVIE
FanfictionLisa tak menyangka jika hidupnya akan menjadi layaknya drama di televisi. . . cerita ini beralur lambat, lebih lambat dari siput tetangga, harap bersabar karena mungkin satu part tidak menyelesaikan satu masalah atau malah menambah masalah