Ada sedikit umpatan, harap sikapi dengan bijak ya :)
Selamat membaca
.
.
.
"Lisaa? Hei, jangan bercanda!"
Bzzt
Unkown Number :
Send a photo.
Mencarinya?
16.05 KST
Sh!t!!
Jungkook mengumpat lirih. Ia lengah. Penyusup tadi hanya pengalih. Jimin tak bisa dihubungi. Ia juga belum memberikan alat pelacak pada Lisa.
Bzt bzt
"Jungkook-ah? Kau, hei Lisa baik-baik saja kan?"
"H-hy-hyuunngg.. Kau... kau bawa laptop kan? Lisa hilang!" Jungkook panik, tapi ia masih mencoba rasional. Jika Taehyung, ia justru mengkhawatirkan penculiknya. Tapi ini Lisa, bagaimanapun gadis itu pasti belum pernah ada dalam situasi seperti ini.
"Sh!t, Sebentar, Chaeyoung-ssi, aku pinjam komputermu, --- n-neeee! Jangan matikan panggilan, alihkan ke in-ear-mu, akan kupandu." Suara saling bersahutan di ujung panggilan.
Jungkook bergegas, mengambil perlengkapannya, pistol, pisau lipat dan bius, yang ia sadari menghilang separuh. Ia tak akan membiarkan mereka. Dengan atau tanpa perintah Taehyung, ia akan membunuh mereka.
"Aku siap hyung, aku ke jalan besar sekarang."
"Oke, mereka ke Timur, kurasa ke daerah Gyeonggi, apa mereka berniat ke pelabuhan?" jimin mengomando Jungkook dari telfon, tangan dan matanya bekerja cepat.
"Jungkook-ah, Sudah hubungi Taehyung?"
"Belum, tadi dia mengirimiku pesan, hubungi saja!" Jungkook masih berlari, tak ada taxi kosong yang lewat, bus bukan pilihan yang bagus.
"Arra, akan ku beri Taehyung untuk mengirim orangnya, dia lebih siap dan lebih cepat, kau akan tetap kucarikan jalan tercepat. Mereka belum jauh." Jungkook makin memacu kecepatannya yang sepertinya sudah maksimal bagi manusia.
"Mereka tak jadi ke Gyeonggi, mereka berbelok, kau sudah bertemu Soobin? Aku mengirimnya untuk memberimu motor, ia paling dekat denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKE A MOVIE
FanficLisa tak menyangka jika hidupnya akan menjadi layaknya drama di televisi. . . cerita ini beralur lambat, lebih lambat dari siput tetangga, harap bersabar karena mungkin satu part tidak menyelesaikan satu masalah atau malah menambah masalah