Hai 👋🏻 Been A Long Time ya?? 🤭
●
Selamat membaca.
•
•
•Seandainya kekuatan super itu memang ada dan dianugerahkan kepada orang-orang pilihan, semacam dirinya ini, Taehyung mungkin akan menggunakannya saat ini, terutama jika ada kekuatan untuk menghilang. Baru kali ini ia kikuk setengah mati dan tak tahu harus bagaimana. Jadi menggaruk kulit kepala yang tak gatal menjadi satu-satunya kegiatan yang bisa digunakannya untuk mengalihkan kegugupan.
Jika saja Daewangdaebi-Mama tahu, beliau mungkin akan langsung menggelar pesta rakyat besar-besaran selama tujuh hari tujuh malam. Mungkin saja dia akan dinikahkan saat itu juga tanpa menunggu badan astronomi juga dukun istana untuk menghitung tanggal baiknya.
Bahkan kasur pun ikut canggung dibuatnya. Bagaimana tidak. Kasur harus membagi kekuatannya pada dua kaki di kedua ujungnya. Dimana dua orang anak adam-hawa saling berjauhan seolah akan terkontaminasi virus berbahaya jika sampai bersenggolan.
"Pelankan gerakanmu, Tae! Oh! Astaga!" Kesal, jelas sekali kesal karena duduk tenangnya terganggu. Guncangan yang dihasilkan seseorang di seberangnya cukup kuat untuk membuatnya hampir terjungkal ke lantai.
"Kalau duduk jangan diujung seperti itu. Kasurnya masih luas atau duduklah di sofa." Kasur mereka itu luas, cukup untuk dua hingga tiga orang.
"Aku ingin tidur, jadi kembalilah ke kamarmu." Perintah sang pemrotes pertama. Mulai masa bodoh dan memosisikan dirinya di tengah ranjang.
"Kau memerintahku?! Lisa tidur di kamarku dan Jungkook." Jelas saja tak terima, baru kali ini ada yang berani memerintahnya.
"Ya, sana hush hush." Selimut ditarik tanpa rasa kepedulian jika ada orang lain yang mungkin saja akan terjungkal karena ulahnya, "Oh ya, pindahkan saja Lisa kemari jika kau ingin tidur dengan Jungkookie."
"Yaaa!!" Bukannya bangun dan kembali ke kamarnya, tubuh tingginya dibawa ke sisi ranjang yang kosong, "Geser!"
"Yaaa!!"
"Husshh!!! Kookiemu tidur memeluk adikku! Jadi biarkan aku tidur dengan tenang di sini." Selimut ditarik dengan tak berperi-keselimutan, berujung aksi tarik menarik untuk sesaat diantara keduanya.
"Arghhh!!" Satu orang jatuh dengan pantat mencium karpet di atas lantai.
"HaH! Rasakan! Tidurlah di sana atau di sofa." Sang pemenang kembali menguasai kasur dan selimut. Semena-mena menghabiskan semua bagian dari kasur yang ada.
Sedang yang kalah segera bangkit, mengabaikan rasa sakit dan malunya, untuk kembali melayangkan protesan, "Kau! Kau menendang orang yang kau kejar-kejar untuk jadi suamimu?! Kim Jisoo! Aku, Kim Taehyung....."
"Jadi kau mau menikah denganku?!" Jisoo, sang pemenang langsung membuka selimutnya dan bangun terduduk.
"Enak saja. Geser." Taehyung, yang harga dirinya tercoreng, menggeser Jisoo dengan tanpa perasaan, "Mereka tidur pulas. Lagi pula aku tak akan macam-macam padamu."
"Huh? Siapa juga yang ingin macam-macam denganmu. Geser!" Jisoo ikut memosisikan diri untuk kembali tidur, menggeser Taehyung sejauh mungkin, sedekat mungkin dengan pinggiran kasur dan sesedikit mungkin bagian untuk tidur. Bahkan setelah memejamkan mata dan saling memunggungi, Jisoo dan Taehyung masih berebut selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKE A MOVIE
FanfictionLisa tak menyangka jika hidupnya akan menjadi layaknya drama di televisi. . . cerita ini beralur lambat, lebih lambat dari siput tetangga, harap bersabar karena mungkin satu part tidak menyelesaikan satu masalah atau malah menambah masalah