Double up karena lagi goodmood, Phosphene update dan Jungkook udah berani jujur hahaha
Belum di baca ulang jadi typo makin banyak
.
.
Selamat membaca
.
.
.
"Noona!"
Seorang pemuda dengan senyum manis dibalut setelan jas hitam rapi melangkah mendekat, oh ia rindu bocah ini.
"Hai Kookie-ah, lama tak berjumpa, dan kau sudah tumbuh tinggi dan setampan ini hm?"
"Noona, menemui Yang Mulia?"
"Nenek atau Taehyung maksudmu hm?" lengan kurus itu berusaha mengusak rambut Jungkook, tapi pemuda ini ternyata sangat tinggi baginya.
"Hehe, keduanya Noona!" cengiran khas Jungkook muncul berbarengan dengan menduknya bocah itu untuk memberi kesempatan pada noona kecilnya untuk mengusak rambutnya.
"Yaa, siapa lagi yang aku temui disini selain mereka?" Alis indah itu naik turun, menggoda si adik yang tampak mengerucutkan bibirnya lucu.
"Ada aku disini... Kau tak merindukanku? Yang Mulia Ratu?" Jungkook tak mau kalah menggoda noona kesayangannya ini.
"Itu bonus untukku jika berkunjung ke sini, Jangan memanggilku Yang Mulia, aku masih kakakmu Jungkook, mungkin aku yang akan memanggilmu begitu hmm??" Raut ceria Jungkook perlahan menghilang, ia takut melukai perasaan noona-nya ini. Taehyung dan Jisoo, dua orang anak, dua orang sahabat kecil, yang dijodohkan kedua keluarga untuk saling memperkuat posisi. Dulu Taehyung sangat menyayangi Jisoo, dan Jisoo pun demikian. Mereka pun tampak serasi jika disandingkan. (dimataku mereka serasi, jadi bhayyy)
"Ah noonaaaa.... ayo berbincang dicafe, jangan disini." Jungkook khawatir rumor semakin memburuk, bahkan kerikil istana dapat menyebarkan rumor. Jadi mereka harus berhati-hati.
"Kau tidak menjaga Taehyung? Kalau aku akan selalu ada waktu untuk mengobrol dengan mu, Kookie-ah." Gelengan dengan senyum kecil Jungkook tunjukkan untuk memberi jawaban kepada Jisoo.
***
Cafe
"Noona, maafkan aku dan Taehyung-hyung ya," Setelah mereka memesan dan duduk di sudut cafe dekat istana, Jungkook lantas memohon maaf pada Jisoo.
"Hei, tenanglah, ini bukan salahmu, bukan salahnya juga, perasaan dapat tumbuh di sosok yang tak terduga, Kookie-ah. Aku tak apa jika kalian benar-benar menjalin hubungan." Jisoo melempar umpan.
"Noona, bukan seperti itu..." dan hap, kelinci kecilnya menangkap umpan dengan tepat.
"Tetap kejar Tae-hyung, dia sangat menyayangimu." Sebelah tangan Jungkook mengusap lembut punggung tangan Jisoo, mencoba memberi keyakinan.
"Dengar Jungkook, ini mungkin gila, tapi aku tak masalah menjadi tameng untuk hubungan kalian... Jadi..."
"Noona, kau yang dengarkan aku.... Akan kubantu membujuk Tae-hyung untuk tetap menikah denganmu, tapi bukan karena rumor tak berdasar itu. Yah meskipun Yang Mulia Halma-mama memiliki beberapa foto." Ucapnya sedikit ragu. Ia saja tak bisa membujuk Taehyung untuk menyangkal rumor itu, bagaimana membujuk untuk mau menikah dengan Jisoo?
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKE A MOVIE
FanfictionLisa tak menyangka jika hidupnya akan menjadi layaknya drama di televisi. . . cerita ini beralur lambat, lebih lambat dari siput tetangga, harap bersabar karena mungkin satu part tidak menyelesaikan satu masalah atau malah menambah masalah