Mari berkenalan … katanya tak kenal maka tak sayang. Tapi udah kenal kok malah ngilang?
- Quotes Filila -***
"Good pagi gaes …"
Kicauan burung bernyanyi. Angin semilir membawa aroma khas pagi hari. Embun mulai menguap. Sang bintang raksasa, mentari memulai tugasnya, datang dari ufuk timur bumi. Dengan malu-malu, bangkit dari peraduannya.
"Pagi Lisha. Fi masih tidur tuh?"
Alisha mengangguk lalu mendekati tubuh Finata yang masih bergelung dengan selimut, menggoyang-goyangkannya perlahan. "Bangun woii mentari telah bersinar…"
Finata melenguh lalu menggeliat. Membenarkan letak selimut di tubuhnya.
"Astagahnagah hilih bilih hikih."
Alisha berdecak sebal. Menyadari bagaimana sulitnya membangunkan orang yang susah bangun di pagi hari. Terutama di hari libur. Pantas saja sang mama selalu mencak-mencak saat ia belum membuka mata. Melihat itu, Yushela ikut membantu. Menjauhkan selimut yang menutupi Finata.
"Bangun Fi, udah siang …"
Finata kembali menggeliat lalu bergumam kecil, "Gue lagi libur sholat." Kira-kira begitu yang Finata gumamkan. Tak kehabisan akal, Alisha berlari keluar kamar. Yushela menatap heran. Tatapan Yushela berubah menjadi tak percaya saat Alisha kembali dengan botol di tangan. Lalu tanpa basa-basi Alisha segera mengguyur kepala Finata.
BYURR
dan …
"WHAT THE HELL?"
Finata sontak berteriak mengumpat saat tiba-tiba ia merasa kepalanya diguyur. Bukan dengan air biasa tapi air dingin dari kulkas. Finata menatap tajam ke arah duo sahabatnya yang tertawa, terkikik entah karena apa.
"Ketawa aja trus." sindir Finata, ia beranjak dari tempat tidur. "Gue mau mandi." lanjutnya sembari menyambar handuk dan baju ganti. Berjalan keluar dari kamar. Meninggalkan Alisha dan Yushela yang kini saling tatap. Lahk, Fi ngambek?
***
15 menit kemudian Finata masuk kembali ke kamar Yushela. Finata mengerjapkan mata, "Kalian ngapain liatin gue segitunya?"
"Kok tumben mandi lo cepet?" tanya Yushela heran. Mewakili Alisha yang juga heran.
Finata mengangkat bahu, "Kalian ga mandi?"
"Lo ga ngambek kan Fi?" tanya Alisha dengan nada hati-hati. Finata jadi merasa aneh mendengarnya.
"Ga tuh. Mending kalian mandi. Kita kan mau beli perlengkapan buat sekolah." ucap Finata santai seraya membereskan tempat tidur yang berantakan. Macam diterjang badai saja.
"WHAT??"
Alisha dan Yushela berucap kompak. Mana ngegas lagi.
"Kenapa lo ga bilang Finata sayangngng …"
"Gue dulu yang mandi Alis, byee."
Yushela ngacir setelah mengambil handuk dan baju ganti. Meninggalkan Alisha yang kini cengo.
"Roti Hatarii curang luu. Gue gimanaa?"
Kesal Alisha sembari memasang muka cemberutnya. Membuat Finata ingin mengelus kepala gadis itu menggunakan gergaji mesin.
"Lo bisa pake kamar mandi yang satunya Alis. Yang di sebelah dapur." Celetuk Finata sembari melangkah menuju sudut kamar. Mengambil sapu.
"Ahh iyaa tumben pinter. Aku padamuu Pinat." celoteh Alisha membuat Finata bergidik ngeri. Mungkin jika ala-ala gombalan para kaum adam disertai emot lope-lope warna merah muda. Membayangkannya saja membuat Finata geli sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cute Crazy Girls - Filila Series
Подростковая литература⚠️ BAPER AREA ⚠️ Cerita ini menyebabkan: # kalian sebagai readers yang haus kasih sayang menjadi kejang-kejang # guling-guling ga karuan # halu sampai langit ke-7 ~ TCCG ~ "Kenapa?" Tiga gadis itu saling melirik. Berucap kompak, "Ga jadi Kak. Silahk...