-18- Jerit Malam

133 18 0
                                    

Mau pake GIF poci biar kerasa horornya walau dikit tapi ga bisa nyisipin GIF 😤😭

Ah sudahlah ...

Happy Reading!

(・–・) \(・◡・)/

(・–・) \(・◡・)/

(・–・) \(・◡・)/

Belajarlah dari hantu kunti. Tetap tertawa walau hati bersedih.
- Quotes Filila -

***

Tiga orang anak manusia diam-diam melangkah menjauhi kerumunan murid yang masing-masing sibuk menyeruput mie mereka. Di depan, ada Alisha yang memimpin, di tengah  Yushela. Finata di urutan terakhir.

"Mau kemana kalian?"

Suara itu membuat ketiganya tertegun. Refleks menghentikan langkah. Alisha dan Yushela berbalik badan, raut wajah mereka berubah pucat. Finata yang heran ikut berbalik. Alderart ternyata. Pantas dua sahabatnya sampai nahan napas gitu.

"Jalan-jalan bentar Kak." Jawab Finata.

Alderart menaikkan alis heran. "Jangan jauh-jauh." Pesan lelaki itu akhirnya sebelum pergi. Meninggalkan Finata yang masih loading dan dua sahabatnya yang ternganga.

"Itu senior berhentiin kita cuma mau nanya sama ngasih pesan supaya hati-hati?" Tanya Alisha tak percaya.

Yushela menggeleng. "Niat ya Bund. Gue kira tadi mau dimarahin."

"Mana tega marahin kita. Kan ada calon girl nya." Alisha menaik turunkan alisnya. Menatap Finata sejenak. "Udah kuy kita lanjutin rencana eh misi kita kali ini." Gadis itu menarik kedua sahabatnya agar kembali berjalan.

***

Tenda PMR kosong. Tidak ada seorangpun di sana. Membuat aksi ketiga gadis itu lancar tanpa halangan. Finata menyembulkan kepalanya ke luar setelah berhasil masuk ke dalam tenda PMR.

"Woii Fi, lo ngapain?" Ucap Alisha pelan. Finata mendekatkan jari telunjuknya ke bibir, kode diam. "Liat sikon di luar. Kalian yang cari kostumnya. Gue jaga di sini." Jawab Finata.

"Tumben lo pinter," Yushela mengacungkan jempolnya. Finata mendengus tak terima. "Ceffat cari kostumnya."

"Mana sih?"

"Jangan diobrak-abrik oii."

"Tote bag item kan? Ga ada weh."

"Lah itu apa Lis? Yang di belakang lo."

"Ini? Ini Tote bag isi perban sama kasa."

Alisha mendudukkan diri di pinggir matras lantai yang berfungsi jadi ranjang tempat orang sakit mengistirahatkan diri. Gadis itu menonton Yushela yang masih sibuk mencari kostum. Dirinya cape, jadi biarkan ia istirahat dulu.

"Udah blom oi?" Finata bersuara.

"Belum ih. Ga nemu-nemu." Jawab Yushela yang ikutan mendudukkan dirinya di matras. Tangan gadis itu tanpa sengaja menggeser bantal di atas matras, membuat sebuah Tote bag hitam terlihat. Alisha dan Yushela saling pandang, membuka Tote bag itu bersama-sama. Tersenyum puas, akhirnya mereka menemukannya.

The Cute Crazy Girls - Filila SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang