Happy Reading!!!
⁄(⁄ ⁄•⁄-⁄•⁄ ⁄)⁄
⁄(⁄ ⁄•⁄-⁄•⁄ ⁄)⁄
⁄(⁄ ⁄•⁄-⁄•⁄ ⁄)⁄
Sahabat adalah sekumpulan orang yang pura-pura waras.
- Quotes Filila -***
"Lis, kalo Yushel marah gimana?"Sedari tadi Finata membisikkan hal yang sama. Gadis itu gelisah membayangkan reaksi Yushela atas perbuatan mereka yang bisa dikatakan perbuatan ilegal.
Menyalin file makalah yang menjadi syarat utama mendaftar sebagai ketua PMR, tentu saja dibantu oleh para senior. Membujuk Bu Sania untuk memperbolehkan mendaftarkan Yushela tanpa diketahui oleh sang empunya nama. Kemudian mempromosikan Yushela diam-diam lewat grup fanbase Filila yang entah bagaimana bisa, Finata dapat menyelinap di sana.
Bisikan Finata membuat Alisha jadi ikut overthinking. Tapi, mereka terlanjur terkena cipratan air. Kenapa tak basah sekalian? Itu yang ada di pikiran Alisha.
"Gue yakin, Yushel bakal terima. Lo tau kan, jadi ketua PMR tuh dream list-nya Yushel?"
Keduanya pernah tak sengaja membaca kertas berjudul 'Dream List' yang ditempel di dinding kamar Yushela. Ada satu kalimat yang terekam jelas di pikiran Finata dan Alisha. Yushela ingin menjadi ketua PMR saat SMA apa pun rintangannya.
"Yushela Fatari memperoleh 36%,"
Keduanya saling menatap kemudian bertos ria. Alisha segera menghampiri Yushela yang masih bengong. Raut wajah sahabatnya itu terlihat tak percaya. "Selamat bestiee," ujar Alisha dengan nada riang.
Finata ikut menghampiri, berucap ceria, "Ciee, jadi ketuaaa …"
"Kalian …"
Finata meringis, takut mendengar tanggapan Yushela.
"Jahat!"
Deg!
Alisha terpaku mendapat senyuman dari Yushela.
"Kalian jahat banget. Pasti ini kerjaan kalian kan?" Tanya Yushela.
"Woi Fi, lo kenapa?" Gadis itu lalu mengernyit mendapati sahabatnya yang lain sedang bengong.
Setelah tersadar, Finata berjalan mendekat. Memeluk Yushela dan merengek, "Qaqa Yushel, hueee …"
"Ih, mauu peluk jugaa …" Alisha ikut-ikutan menyempil.
Alhasil ketiga gadis itu berpelukan seperti Teletubbies ditonton 1.056 pasang mata murid. Jika saja Finata tak ditarik mundur oleh Alderart yang tiba-tiba muncul, dapat dipastikan ketiganya akan melepas kangen sampai sekolah dibubarkan.
"Ushel, ayo ke depan dulu. Kangen-kangennya nanti lagi," ujar Alvian yang muncul di belakang Alderart.
Wajah ketiga gadis itu memerah karena malu. Terlalu bersemangat jadi tak menyadari bahwa semuanya memandang ke arah mereka.
"Hai, semua." Sapa Yushela setelah berdiri di podium.
"Haiii," semuanya serempak menjawab.
"Ini boleh non formal kan Kak?" Tanya Yushela kepada Alvian. Alvian yang berdiri tak jauh darinya menganggukkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cute Crazy Girls - Filila Series
Teen Fiction⚠️ BAPER AREA ⚠️ Cerita ini menyebabkan: # kalian sebagai readers yang haus kasih sayang menjadi kejang-kejang # guling-guling ga karuan # halu sampai langit ke-7 ~ TCCG ~ "Kenapa?" Tiga gadis itu saling melirik. Berucap kompak, "Ga jadi Kak. Silahk...