-30- Penyebab Kedekatan

182 12 0
                                    

Tertawalah sebelum menangis. Menangislah setelah tertawa. Bahagia datang setelah duka. Duka datang bergantian dengan bahagia.
- Quotes Filila -

***

Sudah dari satu jam yang lalu, Finata memandang diam-diam punggung seseorang. Gadis dengan sweater abu-abu itu sontak menutupi wajahnya dengan plastik berisi jajanan saat seseorang yang sedari tadi dirinya perhatikan menoleh. "Aku ga ketahuan kan?" Tanyanya pada diri sendiri.

Gadis itu bernapas lega saat seseorang itu kembali sibuk pada kegiatannya. Finata melirik jam di ponselnya. Sudah sore ternyata. Gadis itu segera beranjak dari duduknya, "Waktunya pulang."

"Kok ini jalan sepi banget sih?"

Finata memandang sekitar. Gadis itu tersentak saat netranya menemukan segerombolan cowok yang sedang duduk di depan warung makan. Warung itu terletak di pertigaan. "Shibal!" Umpatnya tertahan.

Sebentar lagi senja menyapa, ia bisa kena omel jika tak segera pulang. Tapi, jalan terdekat satu-satunya ke rumah hanyalah jalan yang sedang Finata lewati.

"Puter balik atau beraniin diri lewat?" Finata memilih cap-cip-cup.

"Hai Neng, sendirian aja nih?"

Finata mengangkat kepalanya mendengar pertanyaan itu. Menyipitkan mata untuk memperjelas siapa yang sedang disapa. Netranya membulat, "Qaqa Yushel?"

***

"Ma, di depan ada cowok-cowok huhu. Aku takut lewatnyaaa …"

Yushela berseru pada ibunya yang ada di seberang sana.

"Hadeh. Lari aja lari. Ini gimana nasib kuenya kalo ga ada tepungnya?"

"Mama huhu, takutt …"

"Lari Yushela. Ga usah takut. Mereka ga ngapa-ngapain."

Yushela menghela napas. Berusaha menguatkan mental. Semoga mereka ga liat gue. Doa gadis itu dalam hati.

"Hai Neng, sendirian aja nih?" Sapa seorang cowok berambut gondrong.

Mampus. Yushela lupa ia bukan hantu yang tak kasat mata. Dirinya kan masih manusia.

"Mau ditemenin?" Tawar cowok yang sedang duduk di atas motor merahnya.

"Eh, gue kenal nih cewek deh." Celetuk cowok yang sedang memegang botol minuman bersoda.

"Wih si Dani kenal cewek cakep ga bilang-bilang euy!"

"Bagi kali kenalannya."

Yang dipanggil Dani tertawa. "Gue cuma tau namanya woi!" Ujarnya lalu menoleh pada Yushela. "Lo yang deket sama Alvian kan?" Tanyanya kemudian.

"Alvian? Yang ketos itu?"

"Anzayy, populer ternyata."

"Emang tipe Alvian ga maen-maen ya."

Yushela risih dengan tatapan mereka. "Bisa tolong minggir? Maaf, gue buru-buru."

Akhirnya suara gadis itu terdengar juga. Dan entah sejak kapan ada beberapa cowok yang memblokade langkah Yushela.

"Suaranya beuh, sejuk telinga gue."

"Jadi kalo ga buru-buru ga papa kan ya?"

"Mau kemana sih? Sini gue anter."

Yushela menggelengkan kepala. "Ga perlu."

"KALIAN NGAPAIN? GANGGUIN CEWEK LAGI?!"

Suara seseorang membuat semua pasang mata menoleh. Yushela mengerjab tak percaya pada seseorang yang kini sibuk mengomel panjang lebar pada gerombolan cowok yang mengganggunya.

The Cute Crazy Girls - Filila SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang