Ketiganya jadi saling menatap. Jangan-jangan itu kunti asli??
"Ponsel gue Shel." Pinta Finata mengabaikan rasa perih dan takutnya. Tadi, dirinya menitip ponsel ke Yushela. Baju Yushela dibalik kostum kunti memiliki saku. Jadi, bisa untuk mengantongi ponsel.
Beruntung, kalau tidak dititipkan, Finata yakin ponselnya akan koma. Atau langsung dinyatakan tewas. Kan sad banget.
"Jerit malamnya udah selesai nih. Kita disuruh kumpul dulu di dekat api unggun." Beritahu Finata.
"Eh ke sumur dulu ya. Bersihin muka plus lepas kostum. Moga aja di sono ga ada orang." Ujar Yushela yang disetujui dua sahabatnya.
Fyi, sumur yang ada di tempat kemah ada di pojok lapangan, sebelah barat. Hanya ditutup bilik berbentuk persegi. Para penduduk desa biasanya menggunakan sumur itu untuk sekedar membasuh wajah dan kaki sehabis dari hutan atau dari kebun mereka.
***
"Mana lah ga ada setan di sini."
"Jangan kencang-kencang woi. Ntar setannya nongol lo nya lari."
"Kalo ketemu ngapain? Ngajak kenalan?"
"Tembak aja. Pacaran sama setan."
"Anti mainstream ga tuh."
Sekumpulan siswa anggota BBA yang terdiri dari lima orang itu sedang berdiri di depan sumur. Kelimanya memindai sesekitar, mencari sesuatu yang ingin mereka lihat. Mereka lalu memilih mendudukkan diri karena pegal berdiri.
Sedang di balik bilik sumur bagian belakang ada tiga poci yang sudah standby. Poci itu meloncat-loncat mendekati kelima anggota BBA yang masih sibuk dengan aktivitas mereka.
"Hai, cari apa?"
"Poci. kunti juga boleh. Tapi kok ga ada ya?"
Seorang cowok menjawab pertanyaan yang bersumber dari belakang tubuhnya. Dirinya berbalik. "Kurang se--" Kalimatnya terhenti saat menyadari bahwa yang tadi bertanya adalah hantu yang dirinya dan teman-temannya cari.
"Astagfirullah poci!"
Keempat teman cowok itu menoleh ketika mendengar seruan dari cowok yang duduk di paling kiri. Sontak, mereka membulatkan mata saat pandangan mereka bertemu dengan hantu poci yang kini memandang mereka dengan seringai menakutkan.
"Anj, astaghfirullah ga boleh ngumpat."
"Bismillahirrahmanirrahim, allahumma bariklana--"
"Itu doa makan woi. Salah server."
"Otak gue ngebug."
"Yang hafal Ayat Kursi cepet baca!!"
Kelimanya rusuh sendiri apalagi menyadari bahwa ada dua poci lain yang mendekati mereka. Sedang di lain pihak, ada tiga kunti yang berjalan ke arah sumur. Satu diantaranya berjalan pincang.
"K-KUNTII!!"
Orang yang pertama kali melihat ada tiga sosok berbaju putih berambut panjang itu berteriak. Teriakannya membuat teman-temannya kocar-kacir. Dua diantaranya yang tak tahan akan rasa takut akhirnya pingsan. Lihat dua jenis hantu sekaligus cuy. Jumlahnya ada enam pula. Gimana ga ketakutan?
Sedang tiga poci itu mengira bahwa tiga kunti yang mereka lihat adalah penghuni bilik sumur.
"Ada orang."
Bisik Alisha pelan kepada dua sahabatnya. Gadis itu berniat sembunyi namun niatnya terpupus saat ada seseorang yang berteriak memanggil nama hantu yang mereka cosplay kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cute Crazy Girls - Filila Series
Novela Juvenil⚠️ BAPER AREA ⚠️ Cerita ini menyebabkan: # kalian sebagai readers yang haus kasih sayang menjadi kejang-kejang # guling-guling ga karuan # halu sampai langit ke-7 ~ TCCG ~ "Kenapa?" Tiga gadis itu saling melirik. Berucap kompak, "Ga jadi Kak. Silahk...