Happy reading!
(◍•ᴗ•◍)
(◍•ᴗ•◍)
(◍•ᴗ•◍)
"Ini pada ngaret apa gimana sih?"Gadis dengan sweater hijau dan celana coklat muda itu mondar mandir di depan pintu rumahnya. Mendengus kesal, ia bersedekap dada ketika atensinya beralih pada seseorang yang berdiri di depan gerbang rumah setelah turun dari motor. Tangan seseorang itu kemudian terlihat mengguncang gerbang dengan bar-bar.
"LO NGAPAIN SIH LIS? GERBANG RUMAH GUE BISA ROBOH WOI!"
Sang empunya rumah tak terima melihat gerbang rumahnya yang menjulang tinggi bagai gerbang istana itu dirusak. Bertanya kesal plus ngegas dan berteriak. Sungguh perpaduan yang indah. Indah merusak indera pendengaran maksudnya.
"GERBANGNYA DIKUNCI BAMBAM! GIMANA GUE BISA MASUK??"
Yushela, sang empu rumah sontak berjalan mendekat. Mengecek gerbang. "Oh iya dikunci. Gue lupa ngasih tau ortu buat jangan ngunci gerbang." Jelas Yushela cekikikan, dengan cekatan gadis itu membuka kunci pintu gerbang dan mempersilahkan sahabatnya masuk. Coba tebak siapa?
"Assalamu'alaikum Nyonya yang terhormat. Ijinkan hamba untuk numpang tidur sekaligus makan plus abisin cemilan dan jangan lupa WiFi nya."
Yap, itu Alisha dengan ucapan anehnya. Yushela menjitak kepala Alisha.
"Wa'alaikumussalam. Maaf, sepertinya saya tidak mengundang seseorang yang tidak tau diri seperti anda. Silahkan keluar dan jangan balik lagi!"
Ternyata Yushela menimpali ucapan aneh Alisha. Itu artinya sang empunya rumah sedang dalam mode mood yang bagus.
"Baiklah Nyonya. Saya minta maaf. Tapi, bolehkah saya meminta sesuatu Nyonya?" Alisha bertanya seolah-olah ia adalah pelayan di sebuah mansion mewah yang sebentar lagi masa kerjanya habis.
Yushela mengangguk, "apa itu?" Yushela membalas dengan raut wajah datar dan angkuh. Khas majikan antagonis menyebalkan di sinetron yang sering ditonton mamanya.
"Ijinkan hamba membawa anak bungsu Nyonya. Saya ingin menikah dengannya. Sekalian minta jatah warisan Nyonya."
PLAK
"HEH!"
"Aduh …"
Alisha mengaduh saat tangan Yushela dengan tidak berperiketanganan menggeplak tangan kirinya. "Apa sih Shel? Kan cuma drama." Sungut Alisha kesal.
Yushela melotot, "heh! Ga gitu woii. Apaan tuh minta ijin nikahin anak majikan plus minta warisan. Ngadi-ngadi anda." Yushela geleng-geleng kepala.
PROK ... PROK ... PROK ...
Kedua sahabat itu menatap pada sumber suara dan menemukan sahabat mereka yang berjalan mendekat, masih dengan tepukan tangan yang meriah.
"Wah dramanya bagus. Ayo lanjutkan."
Dan kalimat dari Finata sukses membuat Alisha dan Yushela cengo seketika.
"Loh kok berhenti sih? Gue penasaran nih."
Finata mendudukkan diri di halaman rumah Yushela di bagian yang berpaving. Mendongak pada kedua sahabatnya dengan tatapan menunggu.
Alisha menatap Yushela bertanya, "Nyonya, apa dia calon menantu Nyonya?"
Yushela mengangguk, "salah satunya. Jika kamu juga mau menjadi calon menantu saya, akan saya kasih kesempatan. Tapi dengan 1 syarat, eh bukan 5 syarat."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cute Crazy Girls - Filila Series
Teen Fiction⚠️ BAPER AREA ⚠️ Cerita ini menyebabkan: # kalian sebagai readers yang haus kasih sayang menjadi kejang-kejang # guling-guling ga karuan # halu sampai langit ke-7 ~ TCCG ~ "Kenapa?" Tiga gadis itu saling melirik. Berucap kompak, "Ga jadi Kak. Silahk...