Nyatanya kecantikan alami uke masa depan aku mampu membuat om Teha klepek-klepek😋
.
.
.Siang itu Jungkook kembali menghembuskan nafasnya kasar; dirinya sungguh bosan dengan keadaannya sekarang. Tak bisa melakukan apapun karena nyaris semua asisten rumah tangga Taehyung memerintahkannya untuk tak menyentuh pekerjaan apapun; baik memasak atau membereskan rumah.
Hanya ketika Taehyung meminta dirinya memasak saja; Jungkook akan turun ke dapur mewah tersebut. Selebihnya? Hidup Jungkook benar-benar seperti seorang putri dalam komik-komik romansa yang selalu dia baca lewat aplikasi online.
Mengedarkan pandangannya ke arah sekitar sebelum akhirnya Jungkook memutuskan untuk beranjak bangun dari ruang tengah----- hendak berkeliling saja di dalam rumah megah sang suami. Tentunya setelah mematikan televisi terlebih dahulu.
"Iblis mesum itu hanya mengatakan aku tak boleh berkeliaran di luar rumah----- berarti jika di dalam rumah tak apa bukan? Aku sungguh bosan, ku harap dapat menemukan sesuatu menarik yang akan membuatku betah berada disini!" Gerutu Jungkook sembari berjalan perlahan. Di belakangnya mengekor dua orang pria berbadan besar yang bertugas sebagai pengawal pribadinya.
Sebetulnya pemuda manis sudah melotot galak ke arah mereka; kode supaya keduanya berhenti mengikutinya. Namun tak di tanggapi apapun makanya dia pasrah saja di ikuti seperti anak ayam seperti ini!
Sepertinya kadar keposesifan sang suami sudah terlalu kronis. Buktinya di dalam rumah pun----- istri sendiri harus selalu terus di ikuti!
"Pintu ini mengarah kemana?" Tanyanya pada diri sendiri; memandang lekat pintu terbuat dari kaca di hadapannya. Letaknya nyaris di bagian belakang rumah------ dekat area dapur. Mungkinkah ini adalah ruangan tempat dimana Taehyung selalu mengeksekusi seluruh pengkhianat bahkan musuhnya?
Tanpa sadar Jungkook bergidik ngeri membayangkan semua itu.
"Pintu itu mengarah ke taman belakang, Tuan Muda." Namun tanpa ia duga, sebuah suara menjawab pertanyaan beberapa saat lalu. Suaranya tak terdengar seram seperti milik suaminya; malah begitu lembut. Sontak membuat pemuda manis menolehkan kepalanya cepat.
Jungkook berkedip polos beberapa kali pada sosok jangkung di hadapannya. Senyumannya begitu manis---- sekilas mirip kelinci. Tubuhnya bahkan lebih tinggi beberapa senti darinya.
Namun lebih dari itu, mendengar kata taman belakang----- kedua mata Jungkook berbinar cerah. Akhirnya ada sesuatu yang menarik untuknya.
"Taman? Apa aku boleh kesana? Apa iblis itu mengizinkanku untuk menginjak tamannya?" Tanyanya bertubi-tubi membuat sosok di hadapannya menggaruk tengkuknya canggung sebelum menganggukan kepalanya.
"Setauku Tuan Besar tak pernah melarang siapapun mendatangi taman belakang---- jika Tuan Muda ingin kesana, saya bisa menemani." Balasnya sopan. Jungkook menganggukan kepalanya tanda setuju.
"Ah, namamu siapa?" Tanya Jungkook penasaran.
"Soobin. Choi Soobin, Tuan Muda."
Jungkook menganggukan kepalanya pelan, detik berikutnya tatapannya berubah serius.
"Soobin, aku benci jika harus mengulang kalimat ini. Tapi mulai sekarang berhenti memanggilku Tuan Muda, panggil aku Guggie saat kita hanya berdua. Kau harus tau satu hal----- aku dan kemarahan bukan sesuatu yang baik. Terkadang kedua gigiku ini selalu lepas kendali jika ada sesuatu yang menyinggungku!".
.Cklek
Jungkook sempat tertegun sebentar di ambang pintu kamar mandi kala menemukan pemandangan yang cukup membuat kedua pipinya panas di atas ranjang. Dimana suaminya duduk bersandar ke kepala ranjang dengan ponsel dalam genggaman. Mimik wajahnya nampak serius; sepertinya tengah memantau pekerjaannya. Rambut cokelatnya sedikit basah dan nampak acak-acakan.
Namun bukan itu yang menjadi permasalahannya disini; Taehyung tak memakai atasan apapun alias telanjang dada. Astaga, bisep nya sungguh membuat Jungkook lumer bagai cokelat. Belum lagi kulitnya yang kecokelatan malah membuat suaminya semakin terlihat panas dan seksi.
Astaga, tolong sadarkan Jungkook sekarang juga sebelum dia berbuat khilaf yang akan membuatnya rugi di masa depan!
Berdehem sejenak; Jungkook mencoba membuat dirinya kembali sadar akan bahayanya seorang Kim Taehyung. Lelaki ini terlalu tinggi untuk dia gapai; Jungkook harus mengingatnya dengan jelas.
Tap
Tap
Bertepatan dengan Jungkook yang berjalan perlahan ke arah ranjang mereka------ Taehyung menyimpan ponselnya ke atas nakas. Menepuk sisi kosong di sampingnya sembari memandang Jungkook intens.
Sialan sekali!
Sret
Grep
"Jadi, apa yang seharian ini istriku lakukan di rumah, huum?" Tanya Taehyung sembari mengecupi pipi Jungkook main-main. Sejujurnya pemuda manis ingin berontak, namun ingat jika semakin ia menolak maka semakin gencar juga Taehyung memaksanya.
Bisa-bisa Jungkook di gempur semalaman lagi seperti beberapa waku lalu.
"Aku memasak, mencoba membuat kue baru. Nanti aku akan membuatnya lagi dan hyungie harus mencobanya. Tadi aku juga berjalan-jalan ke taman belakang----- uhm, hyungie bisakah aku membuat taman bunga disana?" Pinta Jungkook sembari memandang Taehyung memelas.
Tak langsung menjawab, suami tampan Kim Jungkook malah menyeringai aneh membuat perasaan pemuda manis mendadak tak enak.
"Aku bisa saja memberikan taman itu untukmu sayang~ tapi aku ingin imbalan. Apa yang akan istri manisku berikan untukku, hmm?"
.
.
~tbc~Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Replacement Wife [kth + jjk]
FanfictionJungkook menyadari statusnya disini hanya sebagai istri pengganti bagi Kim Taehyung, maka ketika Hana kembali untuk meminta hak nya----- Jungkook tak memiliki pilihan selain merelakan Taehyung bersama Hana, namun anehnya pria bangsawan itu yang seol...