🐰; Aku lagi nungguin suami jelek aku yang ga pulang-pulang ga tau lagi kemana><
🐯; Yeobo~ tunggu aku di rumah! Aku bawa duit sekantong gede khusus buatmu, yeobo~
.
.
."Jadi, bagaimana keadaan Soobin--- uisanim? Dia baik-baik saja kan? Tak ada luka serius atau cedera parah yang akan membahayakan nyawanya? Jawab aku----- uisanim, hikseu~" tanya Jungkook sembari memandang dokter di hadapannya dengan kedua bola matanya yang berkaca-kaca; jangan lupakan juga bibirnya mencebik lucu.
Sungguh menggemaskan di mata siapapun yang melihatnya!
Sang dokter bahkan nyaris mengeluarkan pekikan gemasnya andai tak dia tahan sekuat tenaga. Pasalnya, pawang kelinci manis di sampingnya sudah sejak tadi memasang tampang sepat---- belum lagi kala menemukan jika sang dokter memandang semestanya intens; auranya berubah suram dan tatapan membunuh menghunus tepat ke arah sang dokter membuat dokter yang memang kebetulan masih muda dan sedikit tampan itu berkeringat dingin.
Dia jelas tak mau mati muda! Soalnya dia belum menemukan kelinci betina pasangan hidupnya! Belum sempat membuat anak! Bahkan belum merasakan manis pahitnya pernikahan! Jadi, secara jelas dia mencoba menjernihkan pikirannya agar tak ternodai kelinci yang sayangnya amat menggoda di hadapannya ini!
Mengulas senyum tipis; khas seorang dokter yang akan menjelaskan sesuatu kepada keluarga pasien maupun pasiennya sendiri.
"Nyonya Kim tenang saja, untungnya Tuan Soobin sudah melewati masa kritisnya jadi sekarang dia dalam keadaan baik-baik saja. Tapi, untuk benar-benar memastikan tak ada luka serius lainnya atau dampak dari luka yang beliau alami, kami akan terus memeriksa keadaan Tuan Soobin secara intens." Terang dokter muda yang mana membuat Jungkook di hadapannya tersenyum lebar.Merasa bahagia karena Soobin tidak apa-apa, meski masih harus melakukan beberapa pemeriksaan lagi. Setidaknya, kini Jungkook bisa sedikit lebih tenang karena Soobin tak mengalami hal buruk apapun itu.
Berbeda dengan dokter di hadapannya yang nampak mematung sejenak karena merasa silau akibat dari melihat senyuman manis seorang Jeon Jungkook!
"Jika Nyonya dan Tuan Kim ingin menjenguk Tuan Soobin bisa langsung ke ruang inapnya saja karena kebetulan Tuan Soobin sudah di pindahkan ke ruangannya. Jika tak ada yang ingin Nyonya atau Tuan Kim tanyakan lagi---- saya izin pamit karena masih ada pasien yang harus saya tangani. Kalau begitu, permisi." Bahkan tanpa mendengar jawaban dari Jungkook ataupun Taehyung, dokter muda itu sudah berjalan tergesa-gesa meninggalkan mereka berdua. Terlihat begitu terburu-buru seolah di kejar hantu tidak baik hati!
Jungkook saja sampai melongo di posisinya karena kebingungan dengan sikap dokter tersebut. Berbeda dengan Taehyung yang sudah sejak awal berdiri di sampingnya memasang wajah datar.
"Kenapa uisanim pergi begitu saja? Padahal aku mau berterima kasih sekalian mau menanyakan beberapa hal lagi." Cuit Jungkook memasang wajah sedih, Taehyung memutar bola matanya mendengar perkataan sang istri.
"Dia pergi karena baru menyadari kalau dia nyaris terjatuh ke ranjau paling berbahaya di dunia ini. Lupakan saja, ayo jenguk Soobin---- setelah itu kita pulang, kau butuh istirahat, yeobo~"
.
"Guggie~ aku sungguh tidak apa-----"
"HUWAAAA INI SEMUA SALAHKU! ANDAIKAN SOOBIN TIDAK MELINDUNGIKU DARI AJJUSHI BOTAK ITU PASTI SOOBIN TAKKAN BERADA DI ATAS RANJANG JELEK INI SEMBARI MENAHAN RASA SAKIT, hikseu~ Soobin, maafkan aku, hikseu~" Jungkook terus meraung sembari menduselkan wajahnya di dada Soobin membuat lelaki muda yang keadaannya masih lemah itu hanya bisa meringis di posisinya.
Soalnya piyama rumah sakit yang ia kenakan basah karena ulah Jungkook. Ia risih sekaligus merasa agak sedikit jijik, ingin menegur tapi ini atasannya---- belum lagi masih ada pawang galaknya di atas sofa dekat ranjangnya. Tapi kalau tidak di tegur, Jungkook pasti akan semakin menjadi-jadi. Soobin jadi serba salah!
"Tidak apa-apa Guggie~ melindungimu adalah salah satu dari tugasku. Malah aku yang seharusnya meminta maaf karena telah gagal menjagamu. Guggie~ sampai di culik oleh para preman brengsek itu, aku memang pantas mendapat hukuman." Terang Soobin penuh rasa penyesalan. Begitu mendengar perkataan Soobin apalagi tentang hukuman---- Jungkook seketika duduk tegak. Memandang Soobin dengan tatapan paling seriusnya; seolah Soobin telah menemukan jawaban atas pertanyaan paling krusial dalam hidupnya.
"SOOBIN BENAR! KARENA SOOBIN BERSALAH DAN HARUS MENDAPATKAN HUKUMAN---- KEBETULAN JUGA AKU SUDAH MENEMUKAN HUKUMAN YANG SESUAI UNTUK SOOBIN." pekik Jungkook riang yang mana malah membuat perasaan Soobin mendadak berubah tidak enak, begitu pula Kim muda.
Pemuda tampan berwajah dingin itu bahkan sudah merasa resah di posisinya. Ingin menyela, namun takut membuat Jungkook marah padanya.
"Jad, hukumannya adalah----- AKU AKAN MENJAGA SOOBIN MALAM INI---- YEAAAY. Kita akan mengadakan pesta piyama, Soobin pasti bahagia bukan?"
"TIDAK!"
Bukan hanya Soobin yang berteriak panik, Taehyung bahkan yang menjerit lebih kencang mengalahkan lelaki bergigi kelinci yang masih berbaring di atas ranjang rumah sakit.
.
."Sial! Jangan-jangan mereka memang berniat tak pulang lagi---- atau malah pembantu brengsek itu memberitahukan kedatanganku kepada Jungkook dan membuat dua orang itu memutuskan untuk tidak pulang kemari? Kalau memang iya, sial sekali! Lagi dan lagi rencanaku gagal bahkan sebelum ku mulai!" Rutuk Hana sembari menepuk lengan telanjangnya beberapa kali karena nyamuk selalu hinggap disana demi memuaskan rasa lapar mereka karena kekurangan makanan!
Dan ia memutuskan menunggu entah sampai kapan.
Hanya bisa menunggu. Menunggu sesuatu yang belum pasti bisa ia milikki seperti contohnya cinta dan hati Taehyung yang mutlak miliki Jungkook seorang.
.
.
~tbc~Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Replacement Wife [kth + jjk]
FanfictionJungkook menyadari statusnya disini hanya sebagai istri pengganti bagi Kim Taehyung, maka ketika Hana kembali untuk meminta hak nya----- Jungkook tak memiliki pilihan selain merelakan Taehyung bersama Hana, namun anehnya pria bangsawan itu yang seol...