Padahal pawangnya galak gini, masih ada aja yang berani culik uke aku!!!😬😬
Ada yang mau bantu selametin uke aku, ndak?🤧🤧
.
.
."Yeobo~ aku pulang~"
Taehyung berdendang cukup keras kala memasuki Mansionnya; berusaha menemukan istrinya yang entah berada dimana dan tengah melakukan apa. Membawa langkah kakinya ke arah ruang keluarga, Taehyung mengernyitkan keningnya kala tak mendengar pergerakan apapun disana.
Dan semakin mendekat ke tempat tujuan yaitu sofa kebesaran yang mana selalu di jadikan istrinya sebagai salah satu spot berleha-leha sembari menonton televisi sekaligus nyemil----- namun tempat itu kosong. Hanya ada televisi menyala menampilkan salah satu tayangan favorit istri manisnya; buku harian seorang uke!
Firasatnya berubah sedikit tak enak, namun Taehyung tetap berfikiran positif. Mungkin istrinya memang tak sedang ingin nonton televisi, bisa saja sekarang Jungkook tengah bobo manis di kamar mereka. Terus-menerus mengatakan kalimat tersebut dalam hatinya meski kenyataannya hati Taehyung semakin tak tenang saja.
Dan entah mengapa instingnya kini mengarah ke dapur; seolah ada sesuatu yang memerintahkannya untuk segera pergi kesana! Mengikuti kata hatinya; Taehyung dengan sedikit terburu berjalan ke sana.
Dan hanya dalam jarak beberapa langkah pun, hidungnya bisa mencium bau amis yang cukup pekat. Tak bohong jika dirinya semakin di dera rasa cemas sekaligus penasaran. Apa yang sebenarnya telah terjadi di rumahnya selama ia tak ada disana?
Tap
Tap
Dan seketika langkah kakinya berhenti, tatapannya lurus ke depan. Pupil matanya pun perlahan berubah semakin menghitam. Tak ada reaksi apapun darinya selain diam membisu selama beberapa detik sebelum akhirnya bersimpuh di samping Soobin yang masih terkapar berlumuran darah; mencoba memeriksa denyut nadinya. Dan Taehyung melakukannya dengan ekspresi tenang; seolah sama sekali telah menduga jika kejadian ini akan terjadi.
"Datang kemari, salah satu orangku terluka parah. Ku rasa dia terlalu kehilangan banyak darah, denyut nadinya pun terasa lemah."
Setelah mengatakan hal itu entah pada siapa di sebrang telponnya; Taehyung memutuskan untuk kembali bangkit berdiri. Menatap sekitar sebelum memilih memeriksa keadaan disana secara jeli. Mencoba mencari petunjuk keberadaan sang istri.
Namun nihil, tak ada petunjuk apapun. Seolah memang tujuan utama dari penyerangan tersebut memang istrinya, bukan dirinya yang jelas-jelas memiliki banyak musuh di mana-mana.
.
"Ya! Jangan terlalu kasar, pelan-pelan saja nanti kalau aku tersandung lalu jatuh bagaimana? Kau tak lihat apa perut besarku ini, bisa-bisa bayiku melakukan protes dengan cara menendang perutku kalau aku bergerak sedikit bar-bar!" Omel Jungkook sembari memandang lelaki di belakangnya yang sejak awal menyeret tubuhnya untuk pergi meninggalkan Mansion Kim dengan tatapan galak. Bahkan bibirnya sampai mencebik!
Dan lelaki jangkung dengan tubuh besar yang memang sejak awal menjadi tersangka penculikannya pun hanya bisa merotasikan bola matanya malas. Terlalu malas karena sejak tadi dirinya harus berurusan dengan lelaki hamil yang super cerewet. Di bandingkan menangis atau menjerit keras seperti korban-korban penculikannya yang lain; Jungkook berbeda sangat jauh dari ekspetasinya!
Pemuda manis itu terlihat amat tenang sejak awal dirinya menjadi korban penculikan. Seolah memang tau jika dirinya akan berakhir sedramatis itu. Bahkan di bandingkan memasang wajah menyedihkan, Jungkook malah memasang tampang galak sejak awal ia di suruh mengikutinya.
Bahkan selama perjalanan ke markas mereka pun, Jungkook tak hentinya mengeluh jika mobil yang ia kendarai memiliki bau apek; tak enak di cium bahkan untuk di endus pun rasanya tak nyaman! Ia bahkan menyuruhnya untuk menyemprotkan parfum agar dirinya tak mual-mual!
Bukan hanya itu, Jungkook bahkan dengan lancangnya meminta di belikan makanan sehat penuh gizi karena katanya ia kelaparan! Tentu saja ini membuat dirinya yang menjadi penculik pemuda manis sakit hati! Ia merasa harga dirinya telah tercoreng oleh sanderanya sendiri!
Padahal ia membawa Jungkook untuk di jadikan korban penculikan, bukan untuk di ajak bermain peek a boo!
"Jika kau tak ingin tersandung lalu berakhir terjatuh maka percepat langkah kakimu itu!" Hardiknya tajam, mendengar hal ini Jungkook semakin marah. Lelaki sinting ini, ia jelas tak tau tengah berbicara dengan siapa!
"Dasar sinting! Tak punya perasaan pada lelaki hamil! Kau jelas tak merasakan rasanya jadi aku, setiap hari selalu membawa perut bulat berisi bayiku kemana-mana, ini berat dan membuat kaki ku pegal tau! Dan dengan entengnya kau menyuruhku untuk berjalan secara cepat, dasar lelaki tak punya hati! Ku sumpahi kau mengandung bayi juga di masa depan agar kau merasakan susahnya jadi aku seperti apa!" Pekik Jungkook menggebu-gebu.
Terlalu marah pada orang tersebut, hingga Jungkook sama sekali tak menyadari keadaan di sekelilingnya kini.
"Kau sudah datang? Lama sekali, apa jalanan dalam keadaan macet, Jack?"
Jungkook seketika menoleh ke sekitarnya kala mendengar suara asing seorang lelaki memasuki indera pendengarannya. Dan keningnya mengernyit heran kala menemukan jika mereka tak lagi berdua di ruangan asing itu. Ada lima orang lain lagi disana; dan tubuh mereka pun tak kalah besarnya dari sosok yang menculik Jungkook beberapa saat lalu.
.
.
~tbc~Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Replacement Wife [kth + jjk]
FanfictionJungkook menyadari statusnya disini hanya sebagai istri pengganti bagi Kim Taehyung, maka ketika Hana kembali untuk meminta hak nya----- Jungkook tak memiliki pilihan selain merelakan Taehyung bersama Hana, namun anehnya pria bangsawan itu yang seol...