#35

9.7K 984 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🐯; Yeobo~ hyungie boleh nikah lagi ndak?




🐯; Yeobo~ hyungie boleh nikah lagi ndak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




🐰; Aku jadiin samsak tinju, mau?






.
.
.














Mendengar suara Hana yang memanggil seseorang dengan panggilan ibu sontak membuat semua orang yang ada disana menolehkan pandangan mereka ke arah wanita itu. Merasa cukup penasaran akan siapa sosok yang tengah berinteraksi dengan Hana, terutama Jungkook. Pemuda manis bahkan memandang sang kakak penuh rasa antusias yang tinggi. Namun detik selanjutnya ia mengernyitkan kening.










Merasa heran akan sosok di hadapan Hana yang tengah memandang sang kakak penuh haru. Tatapannya pun nampak penuh rasa sakit. Tapi Jungkook tak merasa mengenal pria yang mungkin seusia ayahnya itu. Meski nyatanya ia merasa agak sedikit familiar dengannya----- entah mengapa seolah dirinya sudah mengenal dekat sosok tersebut.












Maka dengan penuh inisiatif, Jungkook melangkah mendekat ke arah sang kakak. Mengabaikan Taehyung yang sudah nyaris akan menahannya; tak ingin Jungkook terlalu dekat dengan Hana karena wanita itu terlalu berbahaya untuk istrinya. Apalagi mengingat jika kini Jungkook tak sendirian, ia tengah membawa kehidupan lain di dalam perutnya. Tentu saja itu membuat Taehyung semakin merasa was-was pada wanita ular itu!












"Noona~ kenapa wajah Noona memerah begitu, mata Noona juga sedikit sembab. Apa Noona mengenal ajjushi ini?" Cuit Jungkook yang mana membuat Hana kembali ke alam sadarnya. Berbeda dengan sosok asing di hadapan mereka yang memilih memandang Jungkook dengan tatapan tak terbaca.








Namun Jungkook tak sebodoh itu untuk tak menyadari jika ada satu tetes air mata jatuh dari pelupuk wajah sosok asing tersebut. Bahkan ada tatapan rindu di kedua bola matanya yang juga sama-sama bulat; persis seperti bola mata milik Jungkook.










Mendengar pertanyaan polos adiknya, Hana sontak mendelik ke arahnya. Memandang Jungkook dengan tatapan tak percaya sebelum detik selanjutnya ia berteriak murka.











"KAU TAK TAU SIAPA ORANG DI HADAPANMU SEKARANG? KAU SERIUS TAK TAU, KOOK?! Coba kau buka matamu lebar-lebar dan perhatikan dengan baik, siapa orang brengsek yang kini berdiri di hadapanmu? DIA! DIA ADALAH ORANG YANG DULU MENGANDUNGMU, MEMBAWAMU KE DUNIA TAPI KEMUDIAN MENINGGALKANMU----- MENINGGALKANKU BEGITU SAJA DEMI KEEGOISANNYA SENDIRI! ORANG YANG SELAMA INI KAU HARAPKAN KEHADIRANNYA! ORANG YANG SEJAK KAU KECIL SELALU KAU TANYAKAN KEBERADAANNYA. DIA, INI! INILAH SOSOK YANG KAU TUNGGU ITU. SOSOK YANG DENGAN TEGANYA MEMBUANG ANAK DAN SUAMINYA DEMI LELAKI LAIN!" aum Hana yang mana membuat Jungkook mematung di posisinya.









Bukan karena pada akhirnya ia bisa bertemu sosok yang selama ini ia fikir telah meninggal------ tapi ternyata masih hidup. Bukan karena itu, melainkan pada akhirnya ia tau alasan mengapa dirinya sejak kecil tak pernah tau seperti apa sosok ibunya, seperti apa rupanya. Bahkan Jungkook kecil yang selalu bertanya-tanya kemanakah ibunya pada sang kakak, namun selalu di balas berupa tatapan tajam Hana. Namun ia tau, ada kesedihan teramat dalam di kedua bola mata sang kakak kala itu.










Akhirnya ia paham mengapa Hana selalu bergumam mengatakan jika ia membenci rupa Jungkook, karena alasan inilah------ sebab, wajah Jungkook seperti copy'an sang ibu. Bahkan terlalu mirip satu sama lain. Mungkin inilah pula yang membuat Hana seakan ingin menghancurkan hidupnya.










Sebab, ia menganggap Jungkook sebagai tempat pelampiasannya pada ibu kandung mereka!












"Koo-----"

"------jangan mendekat! Berhenti! KU BILANG JANGAN MENDEKAT, AKU MEMBENCIMU!"








.
.











"Yeobo~ sayangnya Taetae~ semestanya hyungie~ Koo~ sedang apa?" Tanya Taehyung lembut pada sosok istrinya yang tengah berbaring dengan posisi menyamping. Namun kedua bola matanya nampak kosong. Taehyung jelas paham, jika istrinya sedang tak dalam keadaan baik-baik saja.











Kejadian siang tadi mungkin menjadi pukulan terberat untuknya. Bagaimana tidak------ Jungkook yang selama hidupnya tak pernah mengetahui apapun tentang ibunya, lalu secara tiba-tiba sosok itu hadir di hadapannya. Belum lagi kini ia harus menerima kenyataan jika ibunya meninggalkan ia dan sang kakak bukan karena masalah ekonomi atau apapun, melainkan murni karena ibunya bertemu pria lain.











Hati anak mana yang tak terluka mengetahui semua itu?












Taehyung memang tak merasakannya secara langsung, namun melihat semestanya kini nampak tak bersemangat hidup. Bahkan hanya melihat tatapan matanya saja yang memancarkan rasa sedih; hati Taehyung pun ikut terluka bahkan lebih parahnya ia merasa hancur.








Terdengar berlebihan, namun untuk seorang Taehyung yang memang pada dasarnya tak pernah merasakan apa itu cinta------ hal inilah rasanya hal biasa.












Memandang Jungkook yang sama sekali tak bergerak dari posisinya, bahkan menoleh pun tak ia lakukan. Akhirnya Taehyung memutuskan untuk ikut berbaring di samping Jungkook sembari memeluk pemuda manis dari arah belakang.













"Menangis saja jika memang ingin menangis, satu hal yang harus Koo~ tau sekarang. Koo~ kini tak lagi sendirian, Koo~ punya hyung yang akan selalu ada saat Koo~ bahagia ataupun saat Koo~ memang membutuhkan sandaran kala Koo~ lelah ataupun sedih. Koo~ tak usah khawatir, hyung takkan meninggalkan Koo~ sendirian, hyung akan selalu bersama Koo~ dan juga adik bayi."










.
.
~tbc~





Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Replacement Wife [kth + jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang