Tipe-tipe sugar daddy🌚
Tipe-tipe om-om meshom😲
.
.
.Jungkook hanya mampu memandang lesu ke arah mobil sang suami yang mulai menghilang di balik gerbang besar yang membentengi Mansion Taehyung. Menghela nafas dengan tatapan sendu serta sedih. Pemuda manis sudah jenuh karena terus-menerus di kurung dalam sangkar emas yang Taehyung buat.
Setidaknya jika dirinya tak bisa lepas, Taehyung masih mau memberikannya kesempatan untuk dia menghirup udara bebas. Bukan malah terus mengurungnya seperti seekor kucing langka seperti sekarang. Jungkook paham akan ketakutan Taehyung tentang dirinya yang melarikan diri dari cengkramannya.
Jungkook takkan melakukan hal itu. Setidaknya, sebelum Hana kembali ke sisi Taehyung------ dirinya akan tetap berdiri di samping Kim muda. Tentu saja semua itu dia lakukan demi hidup ayahnya tak jatuh miskin karena Jungkook membatalkan kerja sama antara ayahnya dan sang suami.
"Tuan muda anda baik-baik saja?" Tanya Soobin hati-hati. Sejujurnya tanpa bertanya hal itu pun dirinya amat paham akan keadaan Jungkook yang jauh dari kata baik-baik saja. Dirinya amat mengenal Taehyung, sebab dia mengikuti lelaki itu bukan satu tahun atau dua tahun. Dirinya mengenal Taehyung sejak masih remaja, ibu Soobin adalah salah satu pelayan di rumah orang tua Taehyung. Dan dirinya pun memutuskan mengabdikan hidupnya pada Taehyung.
Bukan tanpa alasan------ masa remaja Taehyung yang menyedihkan membuatnya rela berada di samping lelaki tampan tersebut. Taehyung remaja tumbuh menjadi sosok kesepian yang tak memiliki banyak teman dan bahkan tak bisa sekedar bermain seperti anak sebayanya karena tuntutan demi tuntutan singgah memenuhi bahunya.
Menghela nafas pelan, Jungkook tetap memandang jauh ke luar sana. Namun bibirnya melantunkan beberapa baris kalimat yang mampu membuat Soobin tertegun di posisinya.
"Tae hyungie------ sebenarnya orang seperti apa dia itu? Sekilas bisa begitu hangat seolah dia adalah sosok amat lembut. Namun detik selanjutnya bisa berubah dingin bahkan begitu tak tersentuh. Tapi kedua matanya selalu saja memancarkan perasaan kosong, bahkan sorot matanya terlihat amat kesepian. Jadi------ sebenarnya sosoknya yang sesungguhnya itu yang seperti apa?"
Begitu mendengar racauan Jungkook, Soobin tak kuasa menahan senyuman lembutnya. Dari sini dirinya bisa melihat masa depan keduanya. Sedikitnya sudah ada perasaan penasaran serta rasa cemas timbul dalam diri Jungkook, sehingga dirinya yakin------- lambat laun mereka bisa menerima pernikahan ini.
Bahkan bisa saling jatuh cinta. Atau lebih tepatnya------- Jungkook yang membalas perasaan Taehyung dan menuntun sang dominan agar bisa lebih mengekspresikan perasaannya lagi. Bukan malah terkesan seperti menyiksa Jungkook seperti ini.
"Setauku Tuan Besar adalah sosok pemuda yang kesepian dan tak pernah memiliki waktu untuk bersantai bahkan tak pernah memiliki waktu untuk memikirkan bagaimana rasanya jatuh cinta, memiliki kekasih bahkan sampai merasakan patah hati karena putus cinta. Namun di balik semua sikap ketus dan dinginnya, terselip perasaan hangat serta lembut. Tuan Muda hanya belum mengenal sosok Tuan Besar yang sesungguhnya, walau selalu bersikap menyebalkan---- sesungguhnya dia adalah sosok penyayang. Tuan Muda jelas takkan menyesal karena memberikan hidupmu padanya." Tutur Soobin panjang lebar.
Lama hening, tak ada sahutan apapun. Hingga detik selanjutnya kala perkataan Jungkook terlontar, wajah Soobin seketika mendadak berubah pucat pasi.
"Soobin, kau melupakan peraturannya. Aku tak suka di panggil Tuan Muda, kemarilah------ aku akan menggigitmu!"
.
.Cklek
"Kau belum tidur, kenapa---hmm?" Taehyung jelas sedikit terkejut kala dirinya baru membuka pintu kamarnya dan menemukan Jungkook masih berguling-guling di ranjang besar keduanya.
Mendengar suara Taehyung, Jungkook sontak mendudukan tubuhnya di atas kasur. Memandang suaminya dengan senyuman lebar, mengabaikan fakta jika rambutnya mencuat kesana kemari karena ulahnya beberapa waktu lalu.
Dan rasa lelah yang sebelumnya menjalari tubuh Taehyung pun menghilang entah kemana. Tergantikan dengan perasaan lega serta nyaman karena mendapati senyuman manis sang istri yang menyambut kepulangannya.
"Aku sengaja menunggu kepulangan hyungie------- selamat datang ke rumah, hyungie----" cuitnya sembari tersenyum memamerkan kedua gigi kelincinya. Taehyung jelas tertegun dengan jantung berdetak kencang.
Benar kata Jimin------- rasanya sangat menyenangkan ketika kita pulang ke rumah dengan rasa lelah luar biasa namun istri kita menyambut kita dengan senyuman manisnya. Taehyung sungguhan tak menyesal karena mengikuti perjodohan konyol ini, sekarang dia malah menerimanya dengan senang hati bahkan mulai menikmati perannya sebagai seorang suami.
Dia akan terus melakukannya selama yang menjadi istrinya adalah Jungkook. Apapun akan dia lakukan demi tetap membuat pemuda manis terus berada di sampingnya.
"Benar kata Jimin, rasanya sangat menyenangkan." Gumam Taehyung pelan sembari memandang Jungkook lembut. Pemuda manis jelas tak mengerti akan maksud kalimat sang suami.
Namun belum sempat dirinya bertanya, Taehyung terlebih dahulu melanjutkan kalimatnya yang mana membuat Jungkook tergugu di posisinya.
"Terima kasih karena telah hadir dalam hidupku. Terima kasih karena mau menggantikan posisi kakakmu------- terima kasih karena akhirnya kau yang menjadi istriku. Pendamping yang akan menemaniku sampai sisa umurku kelak."
.
.
~tbc~Maap ya disini om kriwil aku jadiin bucin akut uke aku, tydak akan ada adegan selingkuh sampe wik-wik sana sini. Pokoknya disini adek Koo bakal nyiksa Mas Tae, jadiin dia babu nya!
Sekian dan tydak menerima komplain apapun😋Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Replacement Wife [kth + jjk]
FanfictionJungkook menyadari statusnya disini hanya sebagai istri pengganti bagi Kim Taehyung, maka ketika Hana kembali untuk meminta hak nya----- Jungkook tak memiliki pilihan selain merelakan Taehyung bersama Hana, namun anehnya pria bangsawan itu yang seol...