Happy Reading!!!
Ujian telah usai, dan pihak sekolah meliburkan siswa siswi kelas 3 selama 3 hari sebelum hari kelulusan.
Disinilah ria, di kamar nya yang akan ia rindukan. Besok adalah hari kelulusan SMP Nusa Bangsa, itu artinya ria hanya tersisa dua hari untuk bermanja dengan kamar yang bernuansa biru ini. Kamar yang penuh dengan kenangan. Kamar yang biasa dijadikan tempat nongki teman temannya. Tempat mereka berempat tidur bersama, kalian know lah siapa. Tempat keluarga nya bercanda ria sebelum akhirnya anggota keluarga itu hanya tersisa ibu dan anak saja. Banyak sekali memori indah maupun sedih di kamar ini.
Ria menghela nafas berat. Ia akan merindukan kamar ini.
Drrt drtt....
Handphone ria berdering dan menampilkan nama "panjul". Segera ria mengambilnya dan menggeser icon berwarna hijau itu ke atas.
"Hallo ndro kenapa?"
"Ria, gw lagi pengen makan yang pedes pedes nih, temenin gw yok"
"Dih, kek ibu ibu ngidam aje loh"
"Heh banyak omong lo, mau gw jemput ga?"
"Ga usah, biar gw berangkat sendiri aja. Kapan? Dimana?"
"Jam 2 an lah, emmm dimana ya?"
"Kalo makanan pedes, kita ke toppoki time aja, kemarin baru buka di samping toko es krim langganan kita, gimana?"
"Boleh jugaa, okee see you itoy"
Tuuttt...
Ria tersenyum simpul. Ini juga yang akan ia rindukan, nongki bareng temen laknatnya, eh astaghfirullah. Maksudnya temen kesayangan nya, eh?
Hubungan pertemanan ria dan indro sudah membaik, tapi ingat! ria dan indro aja,tidak dengan teman temannya itu. Setelah kejadian indro menyelamatkan ria dari terkaman bu sari, guru BK super galak itu, ria menurunkan sedikit ego nya. Dia berfikir bahwa tak sepatutnya ia menjauhi indro. Masalahnya hanya di teman teman yang onoh aja, indro masih menerimanya, seharusnya ia bersyukur masih ada yang bisa menerima kehadirannya, bukan malah menjauhinya.
Ria melirik jam dinding yang terletak tepat di samping meja riasnya, yang menunjukkan pukul satu lewat 15 menit. Masih ada waktu 45 menit untuk bertemu dengan indro. Mengingat bahwa jarak dari rumah ria ke tempat toppoki itu lumayan jauh, ria bergegas untuk bersiap siap. Ia berniat untuk pergi lebih awal, karna pengen makan es krim dulu, udah lama ga beli.
***
Sekarang ria sudah menghabiskan es krim rasa alpukat yang ia pesan. Ia pun menyerahkan uang 5000 sebanyak 2 lembar, dan melangkahkan kakinya ke sebrang jalan, tempat yang akan dia datangi untuk makan bersama indro.
Setelah sampai di tempat makan itu, ria melirik jam di tangannya.
"Masih ada 10 menit lagi jam 2, palingan indro masih di jalan. Pesen duluan aja deh." Monolog ria dan langsung mengarah ke tempat pemesanan.
"Ndro, udah deh ya, jangan terlalu bego"
Sebentar. Ria mengenali suara itu. Roni? Ria yakin itu adalah suara roni. Ia melihat sekeliling, dan matanya terhenti melihat 3 anak cowo yang sedang ngobrol di meja dekat kasir, tak jauh dari tempat pemesanan.
"Iya ndro, kita begini juga demi lo. Biar lo ga jadi korban si ria" dan ini suara gino. Apa yang sedang mereka bicarakan? Kenapa menyebut nama ria? Ria semakin penasaran dan semakin menyimak pembicaraan mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Untuk Ria (END)
Genç KurguCerita ini terinspirasi dari kehidupan seorang gadis yang selalu berusaha kuat dalam rapuhnya, melewati hidup yang seakan akan tak lagi berpihak padanya.