18th Petal

517 106 1
                                    

🌸 Happy Reading 🌸

Pendeta Kriss baru saja menuntaskan persiapan untuk misa pagi. Matahari menerobos lewat jendela mosaik warna warni yang membiaskan warna pelangi ke dalam ruangan gereja yang hening.

"Seseorang mencari anda," salah seorang anak muda yang merupakan siswa dari sekolah minggu menghampiri dan berkata sopan.

Pendeta Kriss yang tengah memperbaiki posisi jambangan bunga segar di pojok ruangan menoleh.

"Ya?"

"Seseorang duduk meringkuk di depan gereja, nampaknya dia masih linglung dan baru bangun tidur."

"Tunawisma?"

Anak muda itu menggeleng.

"Saya kira bukan. Dia seorang pemuda berpenampilan bersih dengan wajah intelek, tetapi -- nampaknya dia menderita kecemasan yang hebat dan ketakutan."

Pendeta Kriss menuruni tiga anak tangga kemudian berjalan di antara bangku-bangku kayu tempat duduk jemaat. Dia menuju halaman mengikuti arah yang ditunjukkan anak muda barusan.

"Kau?" Pendeta Kriss terhenyak.

"Apa yang kau lakukan di sini pagi-pagi?"

Pendeta Kriss mengisyaratkan anak muda itu untuk membantu tamu misterius yang duduk di bawah sebatang pohon freesia.

"Kau Sean bukan? Yang menemuiku waktu itu?"

Sepasang mata Sean berkedip lemah di wajahnya yang sepucat kertas.

"Air..." Dia menggumam.

Pendeta Kriss memiringkan kepala.

"Kau ingin minum?"

Sean menggeleng.

"Air suci......"

"......!!!?....."

Anak muda yang memegangi Sean memandang heran pada pendeta Kriss kemudian menatap pada Sean seakan tengah mencoba memahami sesuatu.

"Kau ingin aku melakukan pengusiran setan?" tanya pendeta Kriss.

Sean mengangguk. Ekspresinya begitu lelah dan menyedihkan sehingga pendeta Kriss mengangguk dengan cepat.

"Aku akan ke rumahmu satu jam lagi setelah misa pagi."

"Rumah musim panas," Sean bergumam lagi, nadanya kacau.

"Aku tahu. Aku tahu. Kau masih di sana bukan? Rumah bekas tempat tinggal Arthur."

"Arthur..." Pikiran Sean melayang.

"Arthur..."

"Antar dia pulang," ujar pendeta Kriss pada anak muda di samping Sean.

Anak muda itu mengangguk.

🥀🥀🥀

Wang Yibo menyiapkan diri pagi itu untuk pergi ke Wina dalam rangka menemui dr. Haikuan. Dia baru saja membuat janji dengan salah satu staff klinik dan diberitahu bahwa dr. Haikuan akan menemuinya pada jam sebelas siang ini. Itu pun tidak bisa  lama.

𝐋𝐚𝐯𝐞𝐧𝐝𝐞𝐫'𝐬 𝐁𝐥𝐮𝐞 (𝐘𝐢𝐳𝐡𝐚𝐧) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang