Klinik Kesehatan Jiwa Miracle
Wang Yibo duduk sendiri di dalam ruangan kantor dokter Haikuan, dan menunggu. Apa yang membawanya hingga kemari tampak lebih dari sekedar ingin tahu, yang lebih mendorongnya adalah perjalanan hidup seseorang yang cukup penting di hatinya.
Hanya beberapa hari sejak dia bersama dengan Sean, kini terasa seperti rangkaian hari gelap yang setiap hari dipenuhi tanda tanya sebelum akhirnya dia memutuskan datang kemari. Serangkaian tanya tak berkesudahan yang tak juga bisa ia pahami.
Pemuda itu mengetuk-ngetukkan kuku dengan gelisah ke permukaan meja kaca sementara ia menunggu menit demi menit berlalu. Jika Sean tahu ia melangkah sejauh ini menyelidik apa yang terjadi padanya, detail tentang sebagian kisah hidupnya, pianis itu pasti akan merasa sedih dan marah.
Gelombang rasa bersalah melanda Yibo memikirkan tentang kesedihan dan rasa tidak nyaman yang mungkin ia timbulkan pada jiwa Sean.
Bagaimana kalau Sean marah dan tidak mau bertemu dengannya lagi?
Bagaimana kalau perasaan terluka mendorongnya melakukan keputusan egois?
Meninggalkan dirinya?
Memusuhinya?
Atau --
Pintu ruangan kantor terbuka dan Yibo terperanjat, dia menoleh cepat, menemukan seseorang muncul di pintu dengan senyum ramah terkembang di wajahnya.
Dr. Haikuan seorang psikiater handal berusia empat puluh tahun. Figurnya sangat cocok dengan profesi yang berkaitan dengan kestabilan jiwa seseorang. Aura hangat dan ramah mengirimkan rasa nyaman pada siapapun.
"Selamat siang dr. Wang."
Wang Yibo mengangguk.
"Apakah aku mengganggu waktumu?"
"Aku punya tiga puluh menit waktu luang. Apa yang ingin kau bicarakan?" Dr. Haikuan duduk berseberangan dengan Yibo, melontarkan senyum tipis sehingga kekhawatiran Yibo hilang untuk sesaat.
"Kau tahu, Mr. Sean, dia telah menunjuk aku sebagai dokter pribadinya," Yibo berdehem, bertanya dalam hati sejauh mana kebohongannya terlihat meyakinkan.
"Aku ingin anda memberikan riwayat medis dan catatan selama dia berkonsultasi denganmu. Aku juga ingin melihat daftar obat yang pernah kau resepkan untuknya.""Detail tentang pasien akan selalu menjadi catatan rahasia dalam klinik kami. Sebagai seorang dokter, harusnya kau sudah tahu itu."
"Aku tidak memiliki data base apapun. Kurasa -- Sean juga mengalami kesulitan untuk mengungkapkan keluhannya. Di samping itu ada yang ingin aku ketahui lebih lanjut tentang kondisi mental Sean pasca tragedi yang menimpa keluarganya. Mungkinkah dia menemui psikiater akibat trauma yang mendalam?"
Dr. Haikuan menganggukkan kepalanya dengan pelan dan berirama.
"Jika Sean sendiri sudah memutuskan menjalani konseling denganmu, aku akan menyerahkan beberapa berkas berisi informasi dan catatan mendetail."
Dr. Haikuan membuka laci meja, memilah-milah tumpukan map tebal. Setelah menemukan yang ia cari, dr. Haikuan menaruhnya di atas meja.
"Mr. Sean pernah menjadi pasienku selama enam bulan pasca tragedi perampokan dan pembunuhan keluarganya. Setelah cukup stabil aku percaya dia bisa kembali hidup normal. Rumor mengatakan dia tinggal bersama pacarnya, seorang pengusaha bernama Mark. Tetapi dia masih sesekali menghubungiku dan aku masih memantaunya dari jauh."
Wang Yibo mengambil map di meja dengan tangan gemetar. Membuka-buka berkas di dalamnya, gesekan kertas demi kertas terasa mengganggu di telinganya yang tengah sensitif.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐚𝐯𝐞𝐧𝐝𝐞𝐫'𝐬 𝐁𝐥𝐮𝐞 (𝐘𝐢𝐳𝐡𝐚𝐧)
FanfictionDemi menciptakan satu simfoni yang indah, seorang pianis bernama Sean memutuskan menyepi di sebuah rumah musim panas di kota kecil Seefeld yang dibelinya setahun lalu. Dikawal keheningan dan suasana damai padang lavender, Sean menemukan satu simfon...