Chapter 2

6.9K 634 38
                                    

"Kenapa harus takut?kan ada kamu"
















Selamat membaca
,,,________________________,,,































Gracia Pov

Aku berkacak pinggang didepan kaca, melihat penampilanku sendiri.
Malam ini adalah malam paling membahagiakan bagiku, karna untuk pertama kalinya aku jalan dengan orang yang ku sukai.

"Arghhh gue udah cantik belum sih??" tanyaku pada diri sendiri.

"Ini make up ketebelan nggak ya?lipstik gue kemerahan nggak yaa?ini alis gue udah bentuk belum sih?astagaaa gue belum pake parfum" monologku, aku langsung berlari mengambil parfum yang ada di meja riasku.

Aku menyemprotkan parfum ke bagian lipatan-lipatan tubuhku, tapi aku lebih banyak menyemprotnya di area leher.

Ohh iyaa soal aku ..

Aku Shania Gracia Argandana, anak kedua dari dua bersaudara, aku memiliki kakak kandung yang saat ini tengah kuliah diluar negeri.
Papahku bernama Keynal Putra Argandana, pemilik perusahaan terkenal yang tersebar diseluruh Asia.
Mamahku bernama Shinta Naomi Agandana.

Terlahir dari keluarga kaya raya dan bergelimang harta membuatku merasa begitu beruntung.
Jika kalian mengira aku kurang kasih sayang, kalian salah.
Aku sama sekali tak kekurangan kasih sayang.

Papah dan mamahku bukan orang yang gila akan kerja, sebisa mungkin mereka bekerja pada hari-hari tertentu saja.

Jika papah memiliki perusahaan, mamah memiliki beberapa restoran bingtang lima yang bercabang dibeberapa kota di Indonesia.
Meskipun begitu mamah tak pernah sibuk, mamah selalu pulang lebih awal dariku, mamah sudah berada dirumah dan menyiapkan makan siang untukku.

Meskipun dirumah ini banyak pembantu, tapi soal makanan pasti mamah lah yang menyiapkannya untukku.

Papah juga sama, selalu pulang tepat waktu. Jam tiga sore saja kadang papah sudah berada dirumah, entah itu menonton Tv, memberi makan ikan, membantu tukang kebun memotong rumput, membantu mamah merawat tanaman hiasnya, tiduran di tepi kolam renang, kadang juga bersantai dengan mamah di taman belakang rumah.

Bisa dibilang papah itu tak bisa jauh-jauh dari mamah, dikantor saja papah masih sempat-sempatnya menelfon mamah hampir lima kali tiap jam.

Saat dirumah papah selalu menghabiskan waktunya bersama mamah, juga bersamaku saat aku sedang tidak sibuk.

Ceklekk ...

Pintu kamarku terbuka, dari pantulan cermin aku bisa melihat papah dan mamahku masuk ke dalam kamar sambil bergandengan tangan, mereka memang selalu menebar ke romantisan.

"Mau kemana malem-malem gini udah rapi??" tanya papahku sambil menatapku dari atas hingga bawah.

"Teruss ini kenapa wangi banget?kamu mandi parfum yaahh?" tanyanya lagi mendekat ke arahku sambil mengendus-ngedus aroma tubuhku.

"Iya dong aku kan mau jalan sama calon pacar" jawabku begitu percaya diri.

"Calon pacar?calon pacar yang mana nih?kok kamu nggak pernah cerita sih sama papah?" cecar papahku dengan bibir melengkung ke bawah berlagak sedih.

"Kasian banget papah nggak tau, mamah ajaa udah tauuu" mamahku menimpali dengan kekehan.

"Lohh kok mamah udah tau sih?siapa mah??kok kalian nggak ngasih tau papah sih?" sewot papah mengerucutkan bibirnya membuat aku dan mamah tertawa puas.

Playgirl VS Badgirl Troubelmaker(END)✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang