Selamat membaca
,,,_________________________,,,Shani Pov
Satu minggu berlalu, dia masih saja menjauhiku.
Aku terpaku menatapnya tertawa bahagia bersama orang lain.
Hatiku terasa sesak setiap kali dia menghindar saat hendak berpapasan denganku.
Tatapan matanya tak lagi hangat seperti dulu, yang aku lihat hanyalah tatapan kebencian saat matanya tak sengaja bertemu dengan mataku.
Sakit, jika ini adalah hukuman atas apa yang sudah aku lakukan maka aku akan ikhlas.
Aku ikhlas asalkan dia bisa memaafkanku, mau bicara denganku lagi.
Jujur aku rindu.
Aku rindu tawanya.
Aku rindu senyum manis yang memperlihatkan gigi gingsulnya.
Aku rindu sentuhan lembutnya.
Aku rindu suara manjanya, aku rindu semua yang berkaitan dengan dirinya.
Tanpa sadar sudah lima belas menit aku duduk disini sendirian, menikmati rintikan hujan yang sedari tadi menerpa tubuhku.
Dingin memang, tapi aku tak peduli.
Setidaknya tidak ada orang yang melihatku menangis jika seperti ini.Aku menundukkan wajahku, memejamkan mataku erat-erat, ku nikmati semua rindu yang semakin menyiksaku.
Namun aku merasa rintik hujan tak lagi membasahi tubuhku, padahal terdengar dengan jelas jika hujan itu masih turun.
Aku mendongak, mengerjapkan mataku berkali-kali saat melihat seseorang yang tengah memayungiku.
"Geee" lirihku saat kedua mata kami bertemu.
Gracia mengulurkan tangannya, Shani tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.
Dengan perlahan Shani menggapai tangan Gracia, hatinya menghangat saat merasakan jari-jemari Gracia menggenggam erat tangannya.
Gracia menarik Shani dan membantu Shani untuk berdiri.
Shani langsung memeluk Gracia, tak peduli dengan tubuhnya yang sudah basah kuyup.
Gracia refleks menjatuhkan payung yang dia genggam, pelukan Shani masih berdampak luar biasa untuk Gracia.
"Pulang, udah malem, sekarang hujan, jangan bodohhhhh jadi orang" ucap Gracia datar, dia mendorong tubuh Shani pelan agar pelukan Shani segera terlepas.
"Aku nggak bawa kendaraan" jawab Shani.
Gracia memutarkan bola matanya malas. "Gue pesenin taksi online" ujar Gracia sambil merogoh ke saku jaketnya.
Shani menahan tangan Gracia membuat Gracia menaikkan sebelah alisnya. "Aku nggak punya ongkos buat pulang" tutur Shani.
"Gue bayarin" jawab Gracia.
"Aku maunya kamu yang nganterin" ucap Shani membuat Gracia menghentikan aktifitasnya.
Gracia kembali memasukkan HPnya, dia menatap Shani sekilas sebelum akhirnya menggenggam pergelangan tangan Shani dan menariknya menuju mobil.
"Gara-gara lo gue jadi ikutan kehujanan" gerutu Gracia.
Gracia berjalan masuk kedalam mobil, tanpa membukakan pintu mobil untuk Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playgirl VS Badgirl Troubelmaker(END)✓✓
De Todo"Satu cinta saja tak cukup untukku, hatiku masih saja terasa sepi"__ Shani. " Senakal-nakalnya gue, gue nggak pernah tuh mainin hati orang"__ Gracia. "Dari banyaknya insan di dunia ini, mengapa harus kamu yang aku cinta Gracia??"__ Misellia