Selamat membaca
,,,_________________________,,,Author Pov
"Tuh manusia kenapa sih aneh banget?" marah Misellia menatap kepergian Shani.
Sedangkan Gracia dia masih trauma dengan apa yang baru saja dia alami.
"Minum dulu Gre" Sisca memberikan segelas air putih pada Gracia.
"Kamu gapapa kan?" tanya dokter Nina khawatir.
Gracia hanya tersenyum menjawab pertanyaan dari dokter Nina.
"Kak Shani kenapa sih?jujur aneh banget di hari ini" gerutu Sisca sambil geleng-geleng kepala.
"Gue juga nggak tau, gue nyamperin kak Shani dulu yah" pamit Anin yang langsung pergi begitu saja.
Anin berjalan masuk ke rumah Gracia dan mencari dimana keberadaan Shani.
Anin mengedarkan pandangannya sampai akhirnya dia melihat Shani sedang duduk bersandar pada sofa.
Shani tengah menutupi wajahnya menggunakan tangannya sendiri.
Anin berjalan perlahan menghampiri Shani lalu duduk disebelah Shani.
"Are you okay??" tanya Anin lirih sambil memegang bahu Shani.
Shani menurunkan tangan yang berada di wajahnya lalu menatap Anin.
Shani menarik Anin lalu memeluknya, perlahan air mata Shani turun, tubuhnya bergetar menandakan jika dia sedang menangis saat ini.
Anin yang mengerti pun membalas pelukan Shani, mengusap-usap punggung Shani dan menenangkannya.
"Kenapa kak?kenapa lo jadi berubah sih?lo sadar kan apa yang udah lo lakuin tadi??" cecar Anin.
Shani diam, dia masih menangis saat ini, dan Anin masih membiarkan Shani memeluk tubuhnya.
Setelah beberapa saat Shani pun melepaskan pelukannya, dia menghapus sisa air matanya sendiri.
"Mantan tunangan gue minta tanggung jawab" ucap Shani yang sontak membuat Anin mengerutkan keningnya karna bingung.
Anin menatap mata Shani lekat-lekat, dengan tatapan yang penuh tanda tanya.
"Maksut lo tanggung jawab?" tanya Anin dengan nada tegas.
"Jangan bilang lo udah begituan sama mantan lo itu?siapa namanya?Aurel???" cecar Anin sedikit meninggi.
Shani mengangguk lemah sebagai jawaban, membuat Anin seketika langsung menghembuskan nafas lelahnya.
"Tapi atas dasar apa lo harus tanggung jawab?yang pertama nih lo sama dia kan sama-sama cewek yah jadi nggak mungkin hamil kan??terus dia juga sering kan main kayak gitu dan gonta-ganti pasangan?maksut gue dia kan emang udah terkenal kalo nggak bisa ngelakuin itu ke satu orang aja! Terus kenapa dia malah minta tanggung jawab sama lo??" ujar Anin seolah tak percaya.
"Gue juga nggak tau Nin, tapi gue takut!gue takut kalo Gracia tau gue udah ..."
"Gue ngerti kak, tapi nggak seharusnya lo jadi bersikap kasar ke Gracia kan??lo harus inget kak buat dapetin dia aja lo harus berjuang mati-matian, dan saat lo udah sama dia lo malah ngasarin dia??" ucap Anin memotong ucapan Shani.
"Cewek itu paling nggak suka dikasarin dan lo yang juga cewek seharusnya tau akan hal itu" marah Anin menatap tajam mata Shani.
"Gue tau gue salah Nin, gue tau gue salahhh!!tapi gue bingung harus apa, gue bahkan nggak bisa ngontrol emosi gue sendiri saat ini" jelas Shani membela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playgirl VS Badgirl Troubelmaker(END)✓✓
Casuale"Satu cinta saja tak cukup untukku, hatiku masih saja terasa sepi"__ Shani. " Senakal-nakalnya gue, gue nggak pernah tuh mainin hati orang"__ Gracia. "Dari banyaknya insan di dunia ini, mengapa harus kamu yang aku cinta Gracia??"__ Misellia