PART 28 | KEMBALI

9.1K 488 10
                                    

Aksa dan Ara sudah kembali pulang ke tanah air. Mereka memakan waktu cukup lama di Maldives untuk berliburan.

Padahal sebenarnya Ara masih ingin lebih lama di sana, Ara sangat menikmati waktunya yang berdua dengan Aksa. Apalagi dengan pemandangan dan penginapan yang nyaman. 

Hari ini Aksa dan Ara berencana untuk melihat butik milik Ara yang tengah dibangun.

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh orang kepercayaan Aksa bahwa pembangunan tersebut sudah hampir 70%, maka dia berencana untuk mengajak Ara.

"Om, masih lama ya?" tanya Ara sembari menatap bosan ke arah Aksa yang tengah mengemudi.

"Sebentar lagi." Aksa menjawab seraya mengusap pelan kepala Ara.

"Ara bosen tauuu. Dari tadi nggak sampe-sampe."

"Ya sabar, kan udah saya bilang bentar lagi." Aksa masih mencoba untuk sabar, salahnya memilih lokasi yang cukup jauh dari rumah mereka.

Dengan tiba-tiba Aksa menghentikan laju mobil di pinggir jalan, Ara menatap suaminya dengan pandangan heran.

Apa Aksa marah karena dia yang terus-terusan mengeluh.

Terlihat Aksa yang mengambil ponselnya dan mencoba menelepon seseorang.

"Saya ingin kamu hentikan pembangunan butik itu sekarang---"

"Kok distop?!" Ara dengan cepat memotong ucapan Aksa.

Dengan kesal Aksa membekap mulut Ara dengan tangan kirinya.

"Saya tidak peduli, cepat kamu cari lokasi yang paling dekat dengan rumah saya untuk membangun butik dan saya ingin hari ini juga kamu menemukannya. Dan untuk pembangunan yang sudah dilakukan terserah ingin kalian apakan, atau mau kalian jual kembali tanahnya silakan, hasil penjualannya untuk kalian sebagai kerja keras kalian."

Sepanjang pendengarannya yang mendengar ucapan sang suami benar-benar membuat Ara tercengang.

Aksa membatalkan pembangunan butik tersebut dan menyuruh orang kepercayaannya untuk mencari lokasi yang dekat dengan rumah mereka.

Bahkan Aksa menyuruh mereka untuk menjual tanah yang sudah sempat dibeli Aksa.

Kalau seperti ini jadinya lebih baik tadi Ara memilih diam daripada terus mengeluh.

Bukan tentang uangnya, masalahnya pembangunan tersebut hampir selesai, tapi Aksa langsung menghentikannya dan Ara harus menunggu lagi dari awal.

"Kamu udah denger, kan? Lebih baik kita jalan-jalan sekarang," ujar Aksa dengan sangat santai.

"Om kok distop?! Ara harus nunggu lagi gitu?"

"Saya usahain selesai cepet, Sayang! Saya berubah pikiran, jarak dari rumah ke butik kamu terlalu jauh, saya nggak mau kamu kenapa-kenapa nanti di jalan," jelas Aksa dengan nada khawatir.

"Tapi---"

"Nggak usah tapi-tapi. Saya usahain selesai dalam satu bulan dan kamu wajib percaya sama suami kamu ini."

Aksa tersenyum tipis saat melihat Ara yang terdiam dan menganggukkan kepalanya setuju.

"Kamu mau ke mana?" tanya Aksa.

ISTRI KESAYANGAN OM AKSA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang