PART 32 | KABAR BAHAGIA

11.5K 520 1
                                    

Suasana di kediaman Aksa dan Ara kini penuh senyum bahagia.

Setelah mendengarkan saran dokter bahwa Ara harus segera periksa membuat Aksa gatal ingin membawa istrinya ini.

Walaupun Ara terus-terusan menolak mendengarkan bujukan suaminya itu, tapi Aksa tidak kenal lelah untuk terus membujuk Ara, mulai dari merayu, mengajak Ara untuk melihat proses pembangunan butik, membeli barang-barang keluaran terbaru, menyogok Ara dengan es krim dan coklat.

Kerja kerasnya membuahkan hasil, daripada akhirnya Ara mengalah karena Aksa yang bersikeras.

Saat sampai di rumah sakit Ara pertama kali di bawa ke dokter umum. Tapi setelahnya dokter tersebut menyarankan Ara untuk ke dokter kandungan agar lebih meyakinkan.

Dan kabar bahagia mulai melingkupi kedua pasangan ini, Ara dinyatakan hamil dengan usia kandungan satu minggu dan dokter menyarankan agar Ara tidak melakukan pekerjaan berat, atau banyak berpikir karena itu akan berpengaruh pada kandungannya yang masih sangat rentan keguguran.

Semenjak itu pula Aksa semakin membatasi ruang gerak istrinya, bahkan mereka harus sampai pindah ke kamar di lantai pertama sampai Ara melahirkan. Aksa tidak mau mengambil resiko, walaupun dia memastikan Ara dan anaknya akan baik-baik saja.

Tidak tanggung-tanggung Aksa bahkan memberikan gaji 3 kali lipat dengan orang-orang yang bekerja dengannya, dia juga tidak lupa menyantuni anak yatim seperti biasa, dan memberikan bantuan pada orang-orang yang membutuhkan.

Itu adalah sebuah kebahagiaan yang tidak ternilai bagi Aksa, dia selalu mengucapkan rasa syukur di tiap-tiap doanya.

"Kamu udah makan?" tanya Aksa ketika baru pulang bekerja, dia langsung menghampiri Ara yang sedang menonton televisi di ruang keluarga.

"Udah, Om."

"Bagus! Istrinya Aksa tambah pinter." Aksa memeluk Ara dan beberapa kali memberikan kecupan di pipi wanitanya ini.

"Om mandi dulu sana, nanti Ara siapin makan buat Om," ucap Ara.

Wajah Aksa langsung menunjukkan raut tidak suka. "No! Kamu nggak inget kata dokter, kamu nggak boleh kelelahan."

"Itu bukan pekerjaan berat, Om!" seru Ara dengan wajah cemberutnya.

"Nurut sama suami, kamu diem di sini jangan ke mana-mana! Saya mau mandi dulu."

Setelah memberikan kecupan pada anaknya Aksa langsung berlari masuk ke dalam kamar untuk mandi, meninggalkan Ara yang ternyata diam-diam pergi ke arah ruang makan untuk menyiapkan makanan untuk Aksa.

"Astaga Nyonya ngapain? Nyonya duduk saja, nanti kami dimarahin sama Tuan," ucap salah satu Maid yang melihat Ara tampak senang dengan kegiatannya sekarang.

"Kamu diem aja, Om Aksa nggak bakalan tahu," jawab Ara santai.

"Nyonya jangan gitu, nanti kami yang dimarahin sama Tuan Aksa."

"Aku marahin balik nanti Om Aksa-nya."

Maid tersebut berteriak kaget karena tanpa sengaja Ara menjatuhkan sendok ke lantai, tidak tahukah Ara karena tingkahnya itu para maid yang melihatnya sudah pucat pasi bahkan berkeringat dingin.

ISTRI KESAYANGAN OM AKSA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang