PART 36 | LANCANG

6.9K 398 11
                                    

"Atas izin siapa kau masuk ke dalam kamar ini?" tanya Aksa dengan sorot mata tajam menatap pada Rissa.

Rissa yang ditanya seperti itu hanya menampilkan senyum lebarnya, hari ini dia menggerai rambut panjangnya dan ber-make up sedikit tebal.

Sesuai apa yang dikatakan oleh Axel kemarin, hari ini dia akan mencoba menggoda Aksa.

Dan untuk kali ini Aksa mengerti atas dasar apa gadis ini datang dan dengan lancangnya masuk ke dalam kamarnya dan Ara.

Dia diam menunggu apa yang akan dikatakan atau yang dilakukan gadis di depannya ini.

Tergoda? Aksa bukan tipe pria yang seperti itu, hanya dengan Ara-lah semua rasa cinta Aksa berikan.

Rissa menggigit bibirnya menggoda, dia berjalan dua langkah untuk semakin dekat dengan Aksa. "Tuan, saya menyukai Anda!"

"Ck! Gadis murahan," jawab Aksa.

"Terserah Anda ingin melabeli saya apa. Saya menyukai Anda, saya juga lebih cantik dari istri Anda, dan saya pikir Anda memiliki perasaan yang sama."

Aksa memijat pelipisnya pelan, gadis di depannya ini terlalu percaya diri untuk melontarkan kalimat seperti itu.

"Tuan, jangan membohongi perasaan Anda sendiri. Sekarang saya di sini, mumpung nggak ada Ara, gimana kalau kita ngelakuin sesuatu yang menyenangkan."

Rissa kembali berjalan mendekat pada Aksa, dia mencoba untuk mengusap dada bidang milik Aksa.

Namun sayang, aksinya kalah cepat dengan Aksa yang langsung menampar dan mendorongnya ke lantai dengan cepat.

Bertepatan dengan itu pintu kamar terbuka dan menampakkan sosok Ara dengan raut wajah terkejut, masih teringat jelas bagaimana Aksa yang menampar Rissa dengan begitu keras lalu mendorongnya.

Dengan cepat Ara berjongkok untuk membantu Rissa, tapi tangannya langsung ditarik oleh Aksa dengan sedikit kuat.

"Om apaan, sih? Kenapa Om jadi kasar?!" tanya Ara dengan wajah merah padam.

"Kamu membelanya, Baby? Lihat dia berpakaian seperti itu. Apa pantas dia bekerja dan berpakaian seperti itu di sini? Dia masuk ke dalam kamar kita, memangnya sejak kapan pekerja di sini bebas keluar masuk tanpa seizin saya? Dia---"

"Itu hak dia! Dia mau berpakaian seperti itu keinginan dia, Ara nggak masalah!"

"Itu jadi masalah bagi saya! Dia mencoba menggoda saya! Dia menggoda suami kamu, Ara!" bentak Aksa.

"Om bohong! Nggak mungkin dia gitu, dia gadis baik-baik!"

"Tuan, saya ke sini atas dasar keinginan Anda. Lalu kenapa saya yang disalahi?" Rissa berucap lirih, dengan tangis yang dibuat-buat.

"Kau! Berhenti mengucapkan omong kosong!" Aksa menunjuk dengan tatapan tajamnya.

"Om Aksa cukup! Ara kecewa, Om bilang Rissa yang ngegoda tapi Om Aksa sendiri yang brengsek!"

Ucapan Ara membuat Aksa tercengang, kedua tangannya terkepal sempurna bagaimana bisa Ara mengatakan kata kasar.

Aksa sangat membenci itu.

Rissa tersenyum singkat, dia segera merubah mimik wajahnya menjadi sedih. "Nyonya ini semua salah saya, saya minta maaf."

"Ini bukan salah kamu, Om Aksa yang kurang ajar!"

Setelah mengatakan itu Ara mengajak Rissa untuk keluar dari kamar itu meninggalkan Aksa yang masih terdiam dengan tangan terkepal.

Notifikasi di ponselnya membuat Aksa mengalihkan perhatian lalu mengambil ponsel tersebut, terdapat nomor tak dikenal mengirimkan begitu banyak pesan.

ISTRI KESAYANGAN OM AKSA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang