PART 05 | OM BUCIN

18.4K 868 1
                                    

"Perlu di opname nggak?" tanya Aksa pada sahabatnya---Ammar.

"Butuh sih, Sa. Emangnya lo mau bini lo ada bekas luka gitu? Apalagi bini lo juga tadi dijambak, kepalanya pasti sakit nanti," jawab Ammar bersemangat.

"Om Ammar!" rengek Ara tidak terima.

Aksa langsung memberikan pelototan pada sangat istri agar tetap diam, Ara memanyunkan bibirnya tidak terima.

Si Dokter---Ammar tertawa pelan ketika melihat wajah memelas dari Ara. Ammar sangat suka setiap ekspresi yang ditujukan oleh Ara, sangat lucu.

"Ya udah gue cek pasien lain dulu, kalo butuh apa-apa panggil aja. Bye, Princess!" pamit Ammar pada Aksa dan Ara.

Setelah kepergian Ammar, Ara kembali ingin merengek tapi lagi dan lagi harus terhenti ketika Aksa memasang raut wajah tak bersahabat.

Aksa duduk pada kursi yang berada di samping ranjang rumah sakit, tangan Aksa beralih mengusap setiap luka yang terdapat di wajah Ara.

"Diapain aja?" tanya Aksa.

"Om kan udah tau, masa tanya lagi," jawab Ara ketus.

"Saya mau denger langsung dari kamu."

"Ribet banget dasar orang tua."

"Ra!" tegur Aksa tak suka.

"Ditampar, dijambak, dicakar."

"Karena?"

"Ngerebut pacar mereka."

Sebelah alis Aksa terangkat sebelah.
"Kamu pacaran?"

"Ih enggaklah! Kan Ara udah ada suami ganteng, banyak duit ngapain cari cowok lain sih." Ara menjawab ngegas.

"Terus kenapa mereka malah bully kamu?" tanya Aksa tak mengerti.

"Hufthhh Om kan tau kalo istri Om ini cantik, menggemaskan, lucu, bahenol pasti cowok-cowok pada tertarik lah sama Ara. Contohnya pacar mereka, mereka ngira Ara ngerebut, ihhh amit-amit," jelas Ara panjang kali lebar.

Aksa menganggukkan kepala tanda mengerti, setiap tindakan ada pertanggung jawaban bukan?

"Kamu bikin saya khawatir terus," gumam Aksa sambil mengusap wajah Ara pelan.

"Maaf. Maaf juga udah bikin Om malu," kata Ara pelan.

"Malu apa?" tanya Aksa.

"Berantem di sekolah."

Kepala Ara menunduk merasa bersalah.

"Saya nggak masalah kamu berantem, saya suka kamu melawan pas mau dibully, justru saya bakal marah kalau kamu diem aja. Saya suka kamu bisa jaga diri dari mereka bertiga, tapi saya nggak suka ada orang yang nyakitin kamu, bikin istrinya saya luka kayak gini," jelas Aksa.

"Justru saya merasa bersalah bisa kecolongan hal yang bisa nyakitin kamu, harusnya dari dulu saya cari bodyguard yang bisa jagain kamu," lanjut Aksa.

Mata Ara melotot sempurna, dengan cepat Ara menggeleng. "Nggak! Ara nggak mau punya bodyguard ya, Om! Emangnya Ara anak presiden sampe dikawal segala."

ISTRI KESAYANGAN OM AKSA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang