PART 35 | PERMAINAN

6.8K 394 10
                                    

Tidak ada yang Ara bisa lakukan hari ini, karena Aksa memutuskan untuk tidak pergi ke kantor.

Kejadian kemarin membuat Aksa khawatir, begitu banyak penjaga dan maid yang bekerja di sini sama sekali tidak menjamin kalau Ara akan baik-baik saja.

Kemarin hampir saja kehilangan buah hati mereka, tidak bisa Aksa bayangkan kalau itu sampai terjadi.

Untuk saat ini Aksa belum sepenuhnya percaya dengan Rissa walaupun Ara sudah mempercayakannya.

Di ruang makan Aksa sudah duduk di samping Ara yang terdiam, pagi sekali dia memberikan wejangan pada Ara yang membuat wanita itu sedikit kesal. Tapi tidak ada yang bisa dilakukan selain menerima nasehat Aksa, dia juga ceroboh kemarin. Ara mengakuinya.

Beberapa maid datang membawakan makanan dan Rissa yang membawa potongan nanas kecil-kecil dengan porsi banyak membuat dahi Aksa berkerut, tapi dia diam saja.

"Ara mau nanasnya!" seru Ara dengan mata yang berbinar.

Baru saja Aksa hendak mengambil salah satu maid langsung menghentikannya.

"Tuan, maaf. Yang dari saya tahu ibu hamil memang boleh makan nanas tapi tidak dalam porsi banyak," ucapnya.

Dahi Aksa berkerut kemudian beralih menatap ke arah Rissa yang juga menatapnya. "Bawa nanas ini dari sini!"

"Om Aksa!" Ara merengek kesal, padahal dia sangat menginginkan nanas itu.

Pria itu tak menggubris ucapan Ara dia segera berdiri dan menatap tajam Rissa yang menunduk.

"Perasaanku saja atau memang iya dari kemarin kau sepertinya selalu mencoba untuk membahayakan Ara dan anak kami."

"Mulai dari menarik tangan Ara dan sekarang menyajikan nanas tersebut dalam porsi besar, lalu besok apalagi?" tanya Aksa geram.

Sedangkan Ara langsung menggenggam tangan suaminya mencoba menenangkan.

"A--anu. Tuan saya minta maaf, saya nggak tahu kalau---"

"Sepertinya kau tidak mempunyai pengalaman atau bekal untuk bekerja di sini, terlalu berbahaya jika tetap bekerja di sini," kata Aksa.

"Om Aksa ih nggak boleh gitu, Rissa orangnya baik," jawab Ara.

"Dia selalu berusaha---"

"Kalo Om Aksa masih tetep berhentiin Rissa, Ara nggak mau makan!"

Aksa yang mendengar itu langsung menatap tajam ke Ara, namun sepertinya hal itu sama sekali tidak berpengaruh buktinya Ara malah menatap tajam Aksa balik dengan wajah yang cemberut.

"Turuti ucapan suami kamu, Ara!" ucap Aksa dengan ketegasan.

"Ara selalu nurutin kemauan Om, tapi Om malah selalu ngelarang apa yang Ara mau," ucap Ara dengan berani.

Rissa yang melihat itu hanya tersenyum tipis tapi hatinya bersorak senang ketika mendengar perdebatan suami istri di depannya ini.

"Itu semua demi kebaikan kamu!"

"Tapi Ara nggak suka!" bentak Ara.

ISTRI KESAYANGAN OM AKSA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang