PART 39 | SELESAI

9.9K 514 38
                                    

Dengan pelan Rissa membaca kata demi kata yang dikirimkan oleh Aksa? Bersiap-siap, malam bahagia? Apa yang akan dilakukan oleh Aksa?

"Apa Aksa berniat melamarku?" monolog Rissa. Dia menggigit bibirnya pelan, astaga!

"Ya Tuhan jantungku." Rissa memasang wajah bahagianya, jantungnya berdegub dengan begitu kencang.

Gadis ini seperti mendapatkan hadiah berlian bahkan dia melompat-lompat senang di dalam kamar, dirinya tak henti mengucapkan kata syukur. Ya, bersyukur karena berhasil menaklukan Aksa.

"Astaga baju mana yang harus kupakai!"

Risaa membuka koper besar miliknya, memilah pakaian mana yang harus dia pakai. Sampailah pada gaun selutut berwarna merah muda, dia tersenyum melihat gaun tersebut.

Dengan segera dia berdiri di depan cermin dan mencoba berpikir apakah gaun itu indah apabila dia memaikanya, setelah yakin dengan pilihannya Rissa bergegas mengganti pakaian.

Lalu dia ber-make up dengan penuh kehati-hatian, senyum tidak pernah luntur dari wajahnya.

Usai mempersiapkan diri Risaa langsung berjalan cepat memanggil salah satu sopir dan meminta pada sopir tersebut mengantarkannya pada alamat yang sudah dikirimkan oleh Aksa.

Dia bahkan sampai lupa mengabari Axel atas kemenangannya kali ini.

Setengah jam perjalanan hingga mobil berhenti di sebuah hotel mewah, di sana terlihat seorang gadis yang berdiri seakan menunggu kedatangannya.

Rissa turun dari mobil dengan anggunnya, gadis yang menunggu tadi lantas mendekat pada Rissa.

"Di mana Aksa?" tanya Rissa refleks pada gadis itu.

"Tuan Aksa sudah menunggu Anda di dalam Nona, mari saya antar."

"Tunggu, apa aku terlihat cantik?" tanya Rissa dengan bibir yang digigit, dia benar-benar gugup.

"Anda terlihat sangat cantik Nona," jawab gadis itu tersenyum tipis.

"Kau tahu Aksa akan melamarku, dia kekasihku, astaga aku sangat mencintainya."

'Terlebih lagi uangnya,' ucap Rissa dalam hati.

"Itu berita bagus, Nona. Saya turut bahagia untuk Anda."

Langkah mereka terhenti di aula hotel yang tampak dihiasi dengan begitu indah dengan tema bunga kesukaannya---mawar, apalagi warna gaun yang dipakai oleh Rissa sangat cocok dengan dekorasi aula ini.

Ada beberapa kursi di sana, tidak terlalu banyak, kue yang bertingkat. Kemudian tatapannya beralih pada beberapa laki-laki tak dikenalnya dan beberapa maid yang ada di rumah Aksa, mereka juga berdiri tidak jauh dari jaraknya, mereka terlihat sangat rapi. Dan juga dua pasang suami istri yang terlihat masih tampan dan cantik di usia tuanya, yang Rissa pastikan kalau itu adalah orangtua Aksa---mungkin.

Tidak terasa air matanya turun dengan begitu deras ketika melihat Aksa yang berdiri tidak jauh di hadapannya menggunakan tuxedo berwarna hitam, pria itu terlihat sangat tampan.

"Terima kasih sudah datang, Rissa." Aksa perlahan membuka suara dengan mic yang berada di tangan kirinya. Matanya tak henti-henti menatap ke arah Rissa yang menangis bahagia.

ISTRI KESAYANGAN OM AKSA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang