Part 12-Menangis di Jalan Pulang

971 129 36
                                    

Taehyung yang sudah dalam keadaan mabuk total mulai menarik Tzuyu ke dalam pangkuannya.

Demi Tuhan, izinkan sekali ini saja aku merasakan mabuk. Sekali ini saja, Tuhan—aku mohon.

Taehyung tersenyum aneh pada gadis dihadapannya. Wajahnya tampak memerah karena mabuk berat. Inilah Taehyung yang sesungguhnya. Taehyung yang transparan dan beginilah jika pria itu dekat dengan seseorang.

“Aku melakukan ini karena aku sangat menginginkan anak. Bukan karena aku ingin mengkhianati Irene. Dia istriku yang cantik. Dia cantik sekali dan sangat baik. Tapi lihat apa yang aku lakukan disini demi seorang anak?” Taehyung tertawa lagi, tapi Tzuyu sangat sedih mendengarnya.

“Aku akan tidur bersamamu, mengontrak rahimmu dan setelah itu aku mendapatkannya. Lalu... aku berharap–kau tidak akan kujumpai lagi dalam pertemuan dan dialog manapun.”

Tolong jangan sakiti aku lebih dalam lagi, Kim Taehyung. Sudah cukup penghinaan ini. Seandainya kau mengingat bagaimana dulu kita bersama. Kau selalu mengatakan banyak hal bahwa—kau selalu ingin bersamaku sampai kau tua.-Tzuyu membatin seraya mengurai air mata.

Tzuyu membuka matanya dan melihat bagaimana pria yang dia cintai ini meracau tidak jelas. Menatapnya dengan tatapan aneh, cegukan, lalu tertawa, dan bicara yang sembarangan.

Tzuyu memutuskan untuk berpura-pura mabuk saat Taehyung kembali memberinya minuman. Tzuyu tahu Taehyung akan terluka jika sampai tahu bahwa gadis itu tidak dalam keadaan mabuk saat dia tiduri. Taehyung pasti khawatir jika Tzuyu akan mengingat detail bagaimana mereka saling beradu malam ini.

Tetapi yang sebenarnya Taehyung simpan adalah, Taehyung tidak mau melukai gadis ini juga. Taehyung tidak mau Tzuyu akan memiliki kenangan buruk yang semakin banyak dengan dirinya. Jadi dia meminta Tzuyu mabuk, agar kedua hati insan tak sejalan itu terselamatkan.

Saat Tzuyu bertingkah seolah-olah dia mabuk, disanalah Taehyung berani memagut bibirnya yang lembab. Pria itu mencicipinya dengan lembut seperti tidak ingin menyakiti Tzuyu.

Ciuman panas bersambut sama panasnya. Tzuyu tetap berusaha menutup matanya dan berpura-pura mabuk. Perasaan tidak nyaman langsung memenuhi perasaannya dan punggungnya terasa sangat panas, menciptakan sensasi aneh di jiwa dan tubuhnya. Tzuyu benci suasana seperti ini. Beginilah respon tubuh Tzuyu ketika mulai melakukan pekerjaan ini.

Taehyung merapatkan tubuh Tzuyu kearahnya, telapak tangan besarnya meraih pinggang Tzuyu yang ramping.
“Diamlah...” Taehyung bergumam tidak jelas saat merasakan tubuh Tzuyu yang menegang dipangkuannya. Perlu diingat bahwa pria ini sudah seratus persen mabuk.

“Taehyung...” Tzuyu yang sempat menolak ciuman itu akhirnya pasrah karena bibir Taehyung lagi dan lagi memagut bibirnya berkali-kali. Aroma tubuh Taehyung yang selalu Tzuyu hirup secara sembunyi-sembunyi, kini dapat dia hirup sepuasnya dengan jarak yang terlampau intim.

Aroma mint dan kayu basah yang segar membuat Tzuyu merana. Sedekat-dekatnya dia dengan Taehyung waktu kecil, tidak ada yang bisa mengalahkan kedekatan penuh kemesraan ini. Belum lagi segelas wine yang Tzuyu minum berhasil menaikkan gairahnya begitu saja.

Tzuyu berbohong soal dia bisa dengan mudah mabuk. Sebanyak apapun kau memberi alkohol pada Tzuyu, gadis ini tidak akan dengan mudahnya mabuk. Tetapi demi melindungi harga diri dan hati pria itu, Tzuyu rela berbohong dan bisa dipastikan bahwa gadis ini akan sadar pada apa yang terjadi setiap detiknya.

Ciuman Taehyung yang berapi-api membuatnya terhanyut semakin dalam. Tzuyu menyerah dalam ketidakberdayaan. Alih-alih berontak, Tzuyu memilih pasrah, dikalungkannya kedua lengannya ke leher pujaan hatinya itu dan mulai membalas sama bejatnya ciuman Taehyung.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗛𝗲𝗮𝘃𝗲𝗻𝗹𝘆 𝗦𝗶𝗻𝘀 1 🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang