“Inseminasi✓
Inseminasi adalah sebuah teknik medis dalam membantu proses reproduksi dengan memasukkan sperma ke dalam rahim dengan cara yang disebut dengan kateter. Salah satu prosedur medis untuk mengatasi masalah kesuburan (infertilitas). Inseminasi buatan bertujuan untuk meningkatkan jumlah sperma yang dapat mencapai saluran indung telur (tuba falopi), sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. ”
Nafas Taehyung berhenti sejenak memandangi layar laptopnya. Temaram lampu di ruang kerjanya membuatnya merasa aman melakukan pencarian informasi dari Google. Jika Irene tahu Taehyung mengulik-ulik informasi seperti ini, wanita itu akan terluka. Jelas bukan Irene tempat bersemayamnya tuba falopi dan sperma—karena rahim istrinya itu sangat lemah.
Apa Taehyung benar-benar akan melakukan ini? Pertanyaan Jimin tadi di cafe jelas mengganggunya sampai sekarang. Membangkitkan harapan lama Taehyung yang sudah bertua di dalam hati.
Buah hati. Anak kecil yang lucu—salinan sempurna dirimu dan wanita yang kau cintai.
Apa Irene akan marah kalau Taehyung menyatakan aspirasinya? Apa Taehyung akan melukai wanita yang dia cintai itu?
Suara langkah kaki yang mendekat membuat Taehyung kalap. Gerakan cepat menutup akses seluruh pencarian dan mengarahkan lembar kerja ke pada aplikasi word.
“Kau mau kopi?” suara lembut itu disambut senyuman hangat Taehyung.
Jam 1 lewat 24 menit waktu Korea. Subuh sekali untuk pulang. “Kau baru pulang sayang?”
Irene berjalan mendekat, masih dengan gaun hitam ketat yang membentuk tubuh dan riasan make up yang belum di hapus. Wanita super sibuk itu mengangguk dengan wajah bersalah.
“Maafkan aku sayang. Teman-teman mengajak ke bar sebelum pulang dan untungnya aku tidak mabuk. Maaf ya...”
Taehyung tersenyum dan meraih tangan istrinya untuk duduk di pangkuannya. Yang terpenting adalah kejujuran, maka semua akan baik-baik saja. Itu prinsip pernikahan mereka sejak awal.
“Kenapa harus marah? Kau jujur dan aku menghargai itu.”
Irene tersenyum malu-malu saat bibir sang suami menempel lembut di pipinya yang dingin. “Apa kau sudah makan?”
“Sudah dengan Jimin di cafe selepas pulang kantor. Dan yaaa—apa istriku yang cantik ini sudah makan?” pertanyaan semacam bodoh. Jelas saja kan sudah makan, berkumpul dengan gang konglomerat merupakan sebuah kemustahilan untuk tidak menyentuh makan malam mewah.
Tapi basa-basi adalah hal manis dan romantis dalam percintaan serta menggambarkan siapa yang bertanya berhati lembut dan bertanggung jawab.
“Aku senang ditanya meskipun suamiku sudah tahu jawabannya.”
Taehyung tertawa dan mengecup puncak kepala Irene berkali-kali. “Aku mencintaimu, istriku.”
“Tapi kau tahu kalau aku lebih mencintaimu.”
Taehyung menggeleng, “Aku lebih-lebih-lebih-lebih dan lebih lagi mencintaimu.”
“Aku lebih-lebih-lebih-lebih-lebih seratus kali mencintaimu!”
Taehyung tertawa lagi, senyum kotak dan mata menyipit membuat Irene turut merasakan detak sempurna pada jantungnya. “Seluruh dunia juga tahu kalau aku lebih-lebih-lebih-lebih-lebih-lebih-semilyar-milyar-triliun-dunia juta...”
“Hentikan...” Irene tertawa dan mengunci bibir sang suami dengan telapak tangannya.
Jika dalam menyatakan hal cinta kepadanya, Taehyung selalu tidak mau kalah. Tingkahnya lebih dari anak kecil yang pamer mainan kepada teman-teman bermain agar membuat lawan main menjadi iri. Irene menyukai sifat kekanak-kanakan dan manjanya Kim padanya.