Tzuyu saat ini sudah mendingan dan akan kembali ke kantor Irene—bekerja dan melakukan segala kegiatan sesuai kontrak.
Tzuyu tahu Irene masih memberikan keringanan padanya untuk tidak datang kalau sakit. Tapi Tzuyu tidak mau dan bersikeras datang, dia tidak ingin makan gaji buta. Dan dia ingin menjalankan segala tanggung-jawabnya yang telah Irene percayakan.
Dan disinilah dia sekarang. Berpose dengan blink-blink make up dan kostum, sangat cantik dan menawan.
“Sudah sehat?” Irene menyapa saat Tzuyu tengah disibukkan melihat hasil pemotretan.
“Seperti yang kau lihat.” Tzuyu mengibaskan rambut ke belakang memperlihatkan colar bones-nya yang menawan.
“Maaf ya, Irene. Belakangan aku pasti sangat membuatmu kecewa karena sudah seminggu lebih tidak datang karena sakit.”
“Jangan pikirkan apapun. Kau sakit, team-ku sakit. Mana mungkin kan aku memaksakan kehendak. Yang penting kau sudah sehat dan bisa kembali bekerja. Produk ku juga melesat cepat dikenal masyarakat semenjak kau menjadi model tetap di salah satu brand ku. Aku tidak salah pilih, kan!”
Tzuyu tersenyum malu-malu mendengar pujian itu. Bahkan, orang secantik Irene saja mengatakan Tzuyu menawan. Jadi...
“Setelah ini kau akan kemana?”
“Mmm—mengunjungi ibu sebentar lalu pulang ke rumah.”
Irene mengangguk sejenak. Tapi tiba-tiba alisnya mengerut mengingat sesuatu.
“Maaf Sally, tapi bukankah kau bilang ibumu sedang tidak dalam kondisi yang stabil karena sepeninggalan ayahmu? Kalian tidak serumah? Maaf kalau pertanyaan ini mengganggumu.”Tzuyu jelas kaget. Wajahnya tiba-tiba memucat dan panik. Tapi sebisa mungkin diredakannya detak jantung dan ekspresinya. Kenapa bisa dia lupa kalau dia mengaku kepada Irene bahwa ibu sedang terganggu jiwanya dan tentang apartemen baru yang Taehyung belikan untuknya. Kenapa bisa...
“Itu Irene...”
Wajah Irene mengekspresikan menunggu jawaban Tzuyu. Membuat Tzuyu semakin panik dalam membuat alasan baru. Ingat—satu kebohongan yang diciptakan menumbuhkan kebohongan baru.
Tapi sebelum hari kiamat itu datang di hadapan Tzuyu, dering ponsel Irene di kantong blazzernya membuat keduanya tersadar.
“Sebentar ya... Suamiku menghubungiku.” semburat merah malu terbit di wajahnya yang pucat. Lalu Irene pergi memberi jarak 5 meter dari modelnya itu.
Saat itulah Tzuyu bernafas lega. Dia harus kabur sebelum Irene menanyakan jawabannya lagi. Tzuyu harus ke toilet dan pura-pura sakit perut. Tapi sebelum Tzuyu pergi, dia melihat Irene sejenak yang tertawa bahagia. Apakah Taehyung sedang menggombalimu Irene?
🎭Jimin sedikit berlari saat melihat langkah panjang Taehyung yang baru keluar dari ruang direksi menuju ke parkiran di basement. Ini sudah jam 8 malam. Dan Taehyung pulang? Bukankah pria itu biasanya pulang subuh?
Pria itu keluar lift sebelum akhirnya mendapati mobilnya.
“Hey, man! Taehyung!!” terpaksa Jimin berteriak karena Taehyung nampak hendak memasuki mobil.
Pria Kim langsung menoleh cepat karena kebetulan parkiran sedang sepi. Dan benar—sahabatnya yang imut tampak berlari ke arahnya dengan senyuman secerah matahari.
“Jalannya cepat sekali!” Jimin menghirup nafas rakus karena udara di paru-paru menipis.
“Siapa suruh pendek?” jawab Taehyung enteng membuat Jimin melotot tajam.